By: M. NOOR TM
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang berkolaborasi dengan Darma Wanita dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) berhasil mengembangkan berbagai olahan inovatif dari buah pepaya.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah buah pepaya yang melimpah di Nusa Tenggara Timur (NTT) serta memberdayakan masyarakat melalui pelatihan dan pengembangan produk lokal.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan hilirisasi pertanian akan memberi dampak positif bagi kesejahteraan petani dan juga merupakan langkah krusial yang harus dilakukan karena akan menekan impor.
“Hilirisasi di bidang pertanian menjadi langkah krusial untuk meningkatkan nilai tambah produk, menekan impor, serta membuka peluang ekonomi baru bagi petani dan industri terkait,” tuturnya.
Selain itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan untuk mengembangkan usahatani, perlu ekosistem yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Widyaiswara BBPP Kupang, Eni menuturkan, "Kami melihat potensi besar dari buah pepaya di NTT. Selama ini, pepaya hanya dikonsumsi sebagai buah segar. Padahal, dengan pengolahan yang tepat, pepaya bisa menjadi berbagai produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi.”
Kegiatan ini melibatkan pelatihan intensif bagi anggota Darma Wanita dan petani dari P4S. Mereka diajarkan cara memilih bahan baku yang baik, teknik pengolahan yang benar, hingga pengemasan dan pemasaran produk.
""Kami melihat potensi besar dari buah pepaya di NTT. Selama ini, pepaya hanya dikonsumsi sebagai buah segar. Padahal, dengan pengolahan yang tepat, pepaya bisa menjadi berbagai produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi.”
Kegiatan ini melibatkan pelatihan intensif bagi anggota Darma Wanita dan petani dari P4S. Mereka diajarkan cara memilih bahan baku yang baik, teknik pengolahan yang benar, hingga pengemasan dan pemasaran produk.
"Kami sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini. Kami jadi tahu cara mengolah pepaya menjadi produk yang menarik dan bisa dijual. Ternyata pepaya tidak hanya dimakan sebagai buah segar saja, tetapi juga dapat diolah menjadi produk olahan lainnya seperti Keripik Pepaya, Manisan, Dodol, Selai, bahkan Abon. Ini bisa menjadi tambahan penghasilan bagi keluarga kami," kata Gaya, salah satu peserta pelatihan.
BBPP Kupang berharap kegiatan ini dapat menjadi model pengembangan produk lokal berbasis pertanian yang berkelanjutan. Dengan adanya diversifikasi produk dan peningkatan keterampilan masyarakat, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.