Informasi Serta Merta

Mengenai informasi publik serta merta telah diatur dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP). disebutkan bahwa (1) Badan Publik wajib mengumumkan secara serta-merta suatu informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum; (2) Kewajiban menyebarluaskan informasi publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami. Penyampaian informasi serta merta mengenai bencana alam dan non alam merupakan salah satu tindakan antisipasi. bukan untuk menakut-nakuti masyarakat. Selain itu. informasi yang disampaikan tersebut merupakan kewajiban. sebagai wujud pemenuhan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi seperti diperintahkan dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang sebagai lembaga publik yang mempunyai tugas melaksanakan pelatihan di bidang peternakan bagi aparatur dan non aparatur pertanian. telah menyediakan informasi publik yang serta merta antara lain sebagai berikut:

Sketsa 

 PMK (Penyakit Mulut dan Kuku)

Penyakit mulut dan kuku (PMK) saat ini tengah mewabah di Indonesia. Penyakit ini banyak menyerang hewan ternak dari mulai sapi. kerbau hingga domba atau kambing dan tergolong penyakit akut yang penyebarannya melalui infeksi virus dan mudah menular.

penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit infeksi virus (family Picornaviridae) yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah (cloven-hoofed). Nama lain penyakit ini antara lain aphthae epizootica (AE). foot and mouth disease (FMD) .  Virus PMK berukuran kecil (? 20 milimikron). tidak ber-amplop/ tanpa lapisan lemak dan memiliki capsid yang kuat sehingga virus ini sangat tahan terhadap desinfektan yang cara kerjanya melarutkan lemak. Berdasarkan sifat dan struktur virus tersebut tidak semua jenis desinfektan peka terhadap virus ini. dimana pada saat ini Kementerian Pertanian RI bekerjasama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) segera me-release SOP/ panduan pencegahan dan penanganan PMK termasuk jenis desinfektan yg direkomendasikan.

Penyakit PMK ini tidak ditularkan ke manusia atau bukan penyakit zoonosis sehingga yang menjadi fokus pemerintah saat ini adalah jangan sampai penyakit ini menyebar antar-ternak yang peka dan jangan sampai manusia menjadi perantara atau penyebar kepada hewan yang peka. Pada manusia sendiri. tidak menimbulkan penyakit. namun dampaknya adalah pada hewan peka.  Hewan yang peka terhadap PMK adalah sapi. kerbau. kambing. domba. rusa. babi. unta dan beberapa jenis hewan liar seperti bison. antelope. jerapah dan gajah. Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit hewan menular yang paling penting dan paling ditakuti oleh semua negara di dunia. Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat dan mampu melampaui batas negara serta dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi. Untuk kerugian ekonomi berupa kematian ternak dan tingginya angka kesakitan. adanya hambatan perdagangan. terganggunya industri turisme. operasional pemberantasan penyakit. serta gangguan terhadap aspek sosial budaya dan keresahan masyarakat.

Sketsa II

Prosedur Evakuasi Gawat Darurat

 

2. Jika Terjadi Gempa Bumi

 

3. Jika terjadi Kebakaran

4. Jika Anda Menerima Barang Mencurigakan

5. Jika Anda Menerima Teror Bom ( lewat telepon)

 

A.  Informasi tentang peringatan dini terhadap bencana alam dan non alam Informasi tentang peringatan dini (early warning information) di BBPP Kupang. Informasi_Peringatan_Dini_BBPPKupang.pdf

B. Informasi tentang prosedur evakuasi keadaan darurat Informasi tentang prosedur evakuasi keadaan darurat di BBPP Kupang. Prosedur_Evakuasi_Darurat BBPP Kupang.pdf

C. Informasi tentang Penyakit Pandemi adalah epidemi yang terjadi pada skala yang melintasi batas internasional. biasanya memengaruhi sejumlah besar orang.[3] Suatu penyakit atau kondisi bukanlah pandemi hanya karena tersebar luas atau membunuh banyak orang; penyakit atau kondisi tersebut juga harus menular.

Adapun Macam-macamnya antara lain sebagai berikut: 

1. Penyakit anthrax Anthrax merupakan penyakit hewan yang dapat menular pada manusia dan bersifat akut. Penyebabnya adalah bakteri Bacillus anthracis. Penularannya bisa melalui kontak langsung spora yang ada di dalam tanah. tanaman. maupun bagian dari hewan sakit itu sendiri (kulit. daging. tulang atau darah). Penyakit anthrax termasuk kelompok penyakit yang dapat menular dari hewan kepada manusia (zoonosis). Penyakit ini paling sering menyerang hewan ternak seperti sapi. kambing. kuda dan babi. Bila situasi lingkungan cocok bagi pertumbuhan kuman. misalnya karena tergenang air. bacillus anthracis akan mudah muncul dan menyerang hewan dan bersifat bahaya laten (kondisi dimana keadaan menjadi sangat berbahaya bila benar-benar terjadi karena dapat menginfeksi para binatang ternak dan menyebabkan penularan pada manusia). Upaya pencegahan: ? Menghindari kontak langsung dengan bahan atau makanan yang berasal dari hewan yang dicurigai terkena anthrax. ? Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan. ? Mencuci buah-buahan atau sayur-sayuran sebelum dimakan. ? Memasak daging sampai matang sempurna. ? Melakukan vaksinasi anthrax dengan cara yang selektif (melalui proses seleksi) 

2. Penyakit demam berdarah (DB) Demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes. seperti Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue. yang merupakan virus dari famili Flaviviridae. Upaya pencegahan: ? Membersihkan saluran pembuangan limbah. drainase. dan sampah. ? Mungubur barang-barang bekas yang menjadi habitat perkembangan jentik-jentik nyamuk. ? Menjaga kebersihan lingkungan.

3. Penyakit flu burung Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Penularan virus ini melalui hewan ternak seperti: ayam. itik. burung dan unggas. Virus ini hidup dalam saluran pencernaan dan dikeluarkan bersama kotoran. Penularan terjadi dari kotoran secara oral atau melalui saluran pernapasan. Gejalanya adalah seperti terkena flu biasa. yang ditunjukkan dengan batuk. demam. lemas. sakit kepala. nyeri otot. sesak. beringus. sakit tenggorokan. sesak napas yang terkadang disertai dengan diare. tetapi kondisinya cepat menurun drastis. Serangan yang lebih berat umumnya diiringi dengan radang tenggorokan dan mual. Masa inkubasi flu ini berlangsung sekitar 1-2 hari. Upaya pencegahan: ? Mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir sebelum dan sesudah melakukan suatu pekerjaan. ? Menjaga kebersihan lingkungan. ? Rajin membersihkan diri. ? Menggunakan masker atau kacamata khusus pada saat berhubungan dengan hewan ternak yang rentan terkena flu burung. ? Membakar atau menanam kotoran unggas. ? Mencuci alat-alat yang digunakan dalam peternakan dengan desinfektan. ? Mengonsumsi daging unggas yang telah dimasak dengan suhu 8000 derajat celcius selama satu menit. sedangkan telur unggas dipanaskan dengan suhu 6400 derajat celcius selama lima menit. 

4. Penyakit malaria Malaria merupakan penyakit infeksi yang tidak hanya menyerang manusia melainkan mahluk hidup lainnya seperti unggas. hewan primata (contoh: kera. simpanse). hewan melata (contoh: ular. kadal) bahkan hewan pengerat (contoh: tikus. landak). Secara epidemiologi. infeksi malaria terhadap manusia dapat menyerang tanpa memandang usia dan jenis kelamin karena penularan penyakit malaria merupakan penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles yang membawa mikroorganisme uniselular berupa protozoa parasit yang tergolong dalam golongan plasmodium. Gejalanya adalah demam yang menggigil. muka pucat. dan pembesaran organ. Faktor yang dapat menyebabkan penyebaran malaria antara lain: ? Pertumbuhan penduduk yang cepat. ? Migrasi (perpindahan penduduk). ? Sanitasi (pembudayaan hidup bersih) yang buruk. ? Pembukaan lahan yang baru. Upaya pencegahan: ? Memakai obat pengusir nyamuk. ? Menjaga kebersihan lingkungan.

Informasi_Peringatan_Dini_BBPPKupang.pdf

Prosedur_Evakuasi_Darurat BBPP Kupang.pdf

 Sketsa III

Virus Corona /Covid -19 

Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang. dan akan pulih tanpa penanganan khusus. Namun. sebagian orang akan mengalami sakit parah dan memerlukan bantuan medis.

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan. pneumonia akut. sampai kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja. baik bayianak-anak. orang dewasa. lansia. ibu hamil. maupun ibu menyusui.

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan. Cina. pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara. termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus. virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan. seperti flu. Namun. virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat. seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Gejala Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu. seperti demam. pilek. batuk. sakit tenggorokan. dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat. seperti demam tinggi. batuk berdahak bahkan berdarah. sesak napas. dan nyeri dada.

Namun. secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona. yaitu:

Menurut penelitian. gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.

Kapan harus ke dokter

Segera ke dokter bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di atas. terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita infeksi virus Corona.

Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun. Anda tidak perlu pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri. cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.

Penyebab Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus. yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus. coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang. seperti flu. Akan tetapi. virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat. seperti pneumonia. Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun. kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara. yaitu:

  • Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19
  • Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
  • Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19. misalnya bersentuhan atau berjabat tangan

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja. tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia. ibu hamil. orang yang sedang sakit. atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

Diagnosis Virus Corona

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona. dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.

Guna memastikan diagnosis COVID-19. dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:

  • Uji sampel darah
  • Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak (tes PCR)
  • Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

Pengobatan Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati. tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus. yaitu:

  • Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit yang ditunjuk
  • Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh

Komplikasi Virus Corona

Pada kasus yang parah. infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius berikut ini:

Pencegahan Virus Corona

Sampai saat ini. belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu. cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini. yaitu:

  • Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social distancing).
  • Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
  • Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
  • Jangan menyentuh mata. mulut. dan hidung sebelum mencuci tangan.
  • Hindari kontak dengan hewan. terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan. cuci tangan setelahnya.
  • Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
  • Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin. kemudian buang tisu ke tempat sampah.
  • Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam. batuk. atau pilek.
  • Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang dalam pemantauan). ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain. yaitu:

  • Jangan keluar rumah. kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
  • Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala gangguan pernapasan yang disertai demam atau memenuhi kriteria PDP (pasien dalam pengawasan).
  • Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan. gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
  • Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
  • Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
  • Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum. alat mandi. serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
  • Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain.
  • Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin. lalu segera buang tisu ke tempat sampah.

SOP menyangkut Virus Corona

SE Protokol Isolasi Diri Sendiri Dalam Penanganan Covid -19.pdf

Bahan RAPIM A 17 Maret 2020 Antisipasi Covid 19_edit KaBadan_(4).pdf

Handbook Pencegahan Virus Corona Update 25 Maret 2020.pdf.pdf

 

 

 

 


Tahun Judul Deskripsi Link Dokumen