By: Ami Daiman
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang menggelar Training of Trainers (TOT) Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) untuk memperkuat Brigade Pangan dalam mewujudkan swasembada pangan. Pelatihan yang berlangsung selama tujuh hari sejak tanggal 13 sd 20 Maret 2025 diikuti oleh penyuluh pendamping dari Provinsi Kalimantan Timur. Pelatihan dilaksanakan dengan metode blanded learning, dimana tiga hari pembelajaran dilakukan secara daring dan empat hari pembelajaran luring bertempat di Balai SDM Kaltim.
Tujuan pelaksanaan TOT Alsintan adalah untuk meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian dalam penguatan Brigade Pangan (BP) menerapkan pertanian modern berbasis tanaman padi di lokasi Optimasi Lahan (OPLAH) dan Cetak Sawah Rakyat (CSR) guna mewujudkan swasembada pangan. Pelatihan dibuka oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Inneke Kusumawaty Kamis (13/3/2025) secara daring. Para peserta mendapatkan materi komprehensif, meliputi kebijakan pembangunan pertanian, peran penyuluh, K3, pengolahan lahan menggunakan traktor, pengenalan dan pengoperasian mesin tanam dan panen, serta pencatatan keuangan alsintan.
Dalam sambutannya, Inneke menekankan pentingnya peran pertanian dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan perlunya transformasi pertanian melalui teknologi.
“Sebagai negara agraris, pertanian adalah bagian yang tidak terpisahkan bagi kehidupan Masyarakat Indonesia. Perlahan tapi pasti, pertanian telah mengalami transformasi besar-besaran berkat perkembangan teknologi. Saat ini, kita berada di ambang era pertanian yang disebut ‘Pertanian 5.0’. Suatu era yang menjanjikan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan yang lebih tinggi dari sebelumnya,” ujar Inneke
Sementara itu Plt. Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang Dr. Dodik Suprapto, S.Pt, M,Si dalam laporan membukaan TOT alsintan mengatakan kegiatan TOT Alsintan merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengoptimalkan lahan yang ada untuk peningkatan produktifitas
" TOT Alsintan merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengoptimalkan lahan yang ada untuk peningkatan produktifitas melalui optimasi lahan (OPLAH) dan cetak sawah rakyat (CSR) serta memberdayakan petani dan TOT ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan penyuluh dalam penggunaan alsintan, sehingga mereka dapat mendampingi petani secara efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian' ujar Dodik
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, bahwa Brigade Pangan adalah garda terdepan dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan memberdayakan petani. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berkomitmen bahwa pemerintah melalui Kementan akan menggelontorkan dana yang cukup besar untuk mendukung swasembada pangan melalui bantuan berupa alsintan di tahun 2025. Dengan dukungan alsintan yang memadai, diharapkan produktivitas panen akan meningkat.
“Berbagai alsintan yang masuk dalam bantuan tersebut adalah traktor roda 4, traktor roda 2, combine harvester, rice transplanter, dan pompa air. Semua pengadaan ini untuk mendukung pertanian di seluruh Indonesia,” kata Menteri Amran.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, program Brigade Pangan harus dilaksanakan secara bersama-sama, sesuai arahan Presiden Prabowo dan Mentan Amran.
“Brigade Pangan harus menjadi motor penggerak swasembada pangan nasional. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang terintegrasi, mulai dari pengelolaan lahan, optimalisasi produksi, hingga distribusi yang efisien,” kata Santi
TOT Alsintan kali ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dalam mengawal dan mendampingi program swasembada pangan, yang salah satunya diwujudkan melalui optimasi lahan (OPLAH) dan cetak sawah rakyat (CSR).
BBPP Kupang berkomitmen untuk terus mendukung program Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan melalui pelatihan dan pendampingan bagi petani dan penyuluh.