By: Rudiansyah, S.Kom
Penanaman Jagung Serentak Kuartal III sekaligus penanaman di lahan Perhutanan Sosial hari ini digelar serentak secara hybrid seluruh Indonesia termasuk di daerah Kupang, Nusa Tenggara Timur, serta Grobogan, Jawa Tengah, sebagai bagian dari program Swasembada Pangan Nasional 2025.
Di Kupang, kegiatan dipusatkan di Desa Oesao, Kec. Kupang Timur, Kabupaten Kupang, dan dihadiri oleh Gubernur NTT yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Plt. Kepala BBPP Kupang, Kepala BRMP NTT, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) NTT, Komandan Korem (Danrem), Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) VII Kupang, Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) NTT, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Komandan Lanud El Tari Kupang, Kepala Balai Perhutanan Sosial Kupang dan Pimpinan Perum BULOG Kanwil NTT, Penanaman ini juga melibatkan kelompok tani Pokdale setempat.
Sebelum penanaman, para pejabat mengikuti seremoni nasional secara virtual yang dipusatkan dari Grobogan, Jawa Tengah, dan dihadiri oleh Menteri Pertanian, Wakil Menteri Pertanian, Ketua Kepolisian RI, Kementerian LHK, serta Komisi IV DPR RI.
Dalam sambutan Menteri Pertanian Amran
mengatakan, Malaysia membutuhkan 400 ribu ton jagung setiap tahun. Dengan adanya program penanaman jagung ini dia berharap hasilnya bisa diekspor "Malaysia membutuhkan 400 ribu ton jagung setiap tahun. Jadi mudah-mudahan kita ke depan sudah swasembada pangan," ujar dia.
Dengan gaya bercanda, Amran bilang tugasnya sebagai Menteri Pertanian telah diambil alih oleh Polri.
"Sebenarnya sudah diambil alih, merangkap Menteri Pertanian. Kami sudah bergeser, pangan sudah selesai, jagung sudah selesai. Kami sudah bergeser ke kebun gula," jelasnya.
Amran berharap swasembada pangan bisa terlaksana dan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
"Mimpi besar arahan bapak Presiden Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Pasti bisa, kita kolaborasi. Kami sangat yakin," kata Amran dengan optimistis.
Secara terpisah, Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk mencapai target swasembada 2025.
“Swasembada tak bisa dicapai sendiri, perlu sinergi pusat, daerah, dan seluruh stakeholder,” tegasnya.
Ketua Komisi IV DPR RI mengungkapkan “tentunya dengan apa yang telah dilaksanakan Polri saya optimis bahwa cita cita Indonesia untuk menjadi lumbung pangan dunia akan segera terwujud, kami berharap apa yang dilakukan oleh Kapolri dan jajarannya dapat menginspirasi Kementrian dan lembaga yang lainnya dalam mendukung swasembada pangan” ujarnya.
Wakapolda NTT dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi Polda dan jajaran dalam mendukung ketahanan pangan nasional, dengan luas tanam mencapai 87,62 hektare di seluruh NTT, termasuk 2.000 m² lahan kelompok tani di Oesao.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT yang mewakili Gubernur NTT menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam pengembangan jagung sebagai komoditas strategis yang tidak hanya berkontribusi pada produksi pangan, tetapi juga memberi dampak langsung terhadap kesejahteraan petani, khususnya melalui pemanfaatan lahan perhutanan sosial.
Kegiatan ini diharapkan memperkuat kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan produktivitas, memperluas areal tanam, serta memastikan stabilitas pasokan dan harga jagung di tingkat nasional.