BY: Ami Daiman
Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang membekali para petani di Kabupaten Kapuas dengan Pelatihan Tematik Pompanisasi, bertempat di aula Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Dadahup, Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas Prov. Kalimantan Tengah, dihadiri oleh 37orang peserta, pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi dan pemahaman, baik teknis maupun manajemen pompanisasi.
Pompanisasi merupakan solusi nyata untuk mengatasi tantangan kekeringan yang seringkali menjadi kendala besar dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian melalui pengairan/irigasi, yang saat ini tengah berjalan dibeberapa wilayah Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengajak para petani di seluruh daerah untuk memanfaatkan program pompanisasi yang disiapkan pemerintah dalam mengantisipasi kemarau panjang. Menurut Mentan, pompanisasi dapat memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif.
"Satu pompa bisa melayani 50 sampai 100 hektar, bayangkan kalau 10.000 pompa bisa melayani 50 hektar saja per pompa itu artinya bisa 500.000 hektare. Dan kalau 500.000 ini bisa menghasilkan 1,5 juta ton, itu berarti akan meningkatkan pendapatan petani 15 Triliun per tahun. Artinya apa? Ekonomi bergerak di desa", jelas Mentan Amran.
Senada dengan Mentan. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahawa dengan mengadakan pelatihan terkait pompaniasai merupakan langkah strategis untiuk meningkatkan efektivitas dan efiensi pengairan di lahan pertanian, terutama di daerah-daerah yang rawan kekeringan.
“dengan pelatihan para petani akan siang menghadapi tantangan iklim dan keterbatasan sumber daya air. Dengan menguasai teknologi pompanisasi, para petani akan mampu menjaga kontinuitas produksi pangan, bahkan saat musim kemarau,” ucap Santi.
Pelatihan di buka oleh Kepala Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang yang di wakili oleh Bayu Ariawan Kapoksi Program dan Evaluasi, Selasa (03/12/2024).
Dalam kesempatan tersebut Bayu mengatakan petani maupun kelompok tani memiliki peran vital dalam mengoptimalkan program pompanisasi
"Saya berharap setelah pelatihan ini peserta dapat pemahaman yang baik untuk Keberhasilan program pompanisasi akan sangat berpengarh untuk kesuksesan swasembada pangan", jelas Bayu
Lebih lanjut Ia mengatakan dengan pompanisasi serta penongkatan kapasitas petani akan menguatkan upaya dalam peningkatan produktivitas pertanian dan mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia di tahun 2045 mendatang.
"Melalui pelatihan ini petani dibekali dengan ilmu dan informasi yang baik, insyaallah kita dapat mewujudkan pertanian yang lebih kuat, tangguh, dan berdaya saing, mensejahterakan petani dan mewujudkan Indonesia menuju lumbung pangan dunia tahun 2045", lanjut Bayu
Pelatihan ini di fasiltatori oleh Widyaiswara BBPP Kupang Manix Manafe dengan mengajarkan 4 (empat) materi pompanisasi yaitu Pengenalan Pompajisasi, Pengoperasian Pompanisasi, Perawatan dan pemeliharaan Pompa Irigasi, Perbaikan Pompa Irigasi dan dilanjutkan dengan praktek pompanisasi di area persawahan.