Kolaborasi strategis di NTT : BBPP Kementan, Dinas Pertanian dan TNI Bersinergi Dukung Percepatan Swasembada Pangan

By : Sukmawati

Kupang - Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Kupang memperkuat komitmennya dalam mendukung program swasembada pangan nasional melalui kolaborasi strategis dengan Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sinergi ini diwujudkan dalam penugasan delapan wilayah tugas brigade pangan kepada BBPP Kupang oleh Menteri Pertanian, yang meliputi Kabupaten Lembata, Malaka, Sikka, Manggarai Timur, Manggarai Barat, Sumba Timur, Sumba Barat Daya, dan Sumba Tengah.
Di berbagai kesemapatan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman selalu menekankan pentingnya kolaborasi multisektoral untuk meningkatkan produksi padi. Mentan mengatakan bahwa melalui kerja sama dengan berbagai pihak, Indonesia dapat mengantisipasi potensi krisis pangan dan mencapai swasembada pangan.
“Kita harus bekerja keras dan berkolaborasi untuk mewujudkan swasembada pangan secepat mungkin, karena ini merupakan kunci ketahanan pangan nasional, ujar Amran.
Hal yang sama juga di sampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti yang menyampaikan bahwa swasembada pangan adalah kemampuan suatu negara untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sendiri.
“Untuk mencapai swasembada pangan, diperlukan kolaborasi berbagai pihak, termasuk upaya, strategi dan pengorbanan besar,” ujar Santi.
Penugasan strategis ini menandai pengakuan atas peran BBPP Kupang sebagai garda terdepan dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian di NTT., BBPP Kupang memiliki tanggung jawab besar dalam mengawal dan mendampingi petani serta kelompok tani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.
Program swasembada pangan memiliki tujuan utama untuk mewujudkan kemandirian pangan bangsa, di mana Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri tanpa bergantung pada impor.
Plt. Kepala BBPP Kupang, Dodik Suprapto dalam dalam keterangannya, menyampaikan rasa syukur dan kesiapannya dalam mengemban amanah yang diberikan.
"Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Bapak Menteri Pertanian. Delapan wilayah tugas brigade pangan ini akan menjadi fokus utama kami dalam melakukan pendampingan, pelatihan, dan pengawalan program-program pertanian di lapangan," ujarnya.
Lebih lanjut, beliau menekankan pentingnya kolaborasi yang solid dengan Dinas Pertanian Provinsi NTT dan TNI.
"Keberhasilan program swasembada pangan di NTT tidak mungkin terwujud tanpa sinergi yang kuat antara BBPP Kupang, Dinas Pertanian yang memiliki pemahaman mendalam tentang kondisi lapangan dan kebijakan daerah, serta TNI yang memiliki jaringan luas hingga ke pelosok desa dan disiplin dalam pendampingan," tambah Dodik.
Dinas Pertanian Provinsi NTT menyambut baik penugasan ini dan menyatakan komitmen penuh untuk mendukung BBPP Kupang dalam menjalankan tugasnya. Plt. Kepala Dinas Pertanian NTT mengungkapkan, akan selalu siap berisnergi dengan UPT Kementerian Pertanian di NTT, Salah satunya BBPP Kupang.
"Kami akan terus berkoordinasi dan bersinergi dengan BBPP Kupang dalam menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan, memfasilitasi program-program pelatihan, serta memastikan kebijakan-kebijakan pertanian di tingkat daerah sejalan dengan upaya swasembada pangan nasional."
Sementara itu, perwakilan dari Kodim 1604/Kupang, Kolonel Inf Sudirman menyatakan kesiapannya untuk mengerahkan personelnya dalam mendampingi petani di lapangan.
"Kami memiliki komitmen yang sama untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Melalui Babinsa, kami akan aktif membantu petani dalam penerapan teknologi pertanian, mengatasi kendala di lapangan, serta menjaga keamanan dan kelancaran proses produksi," tegasnya.
Dengan adanya kolaborasi yang kuat dan komitmen yang kuat dari BBPP Kupang, Dinas Pertanian Provinsi NTT, dan TNI, diharapkan target swasembada pangan di delapan wilayah tugas brigade pangan di NTT dapat tercapai, memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan bangsa secara keseluruhan. Sinergi ini menjadi contoh nyata bagaimana berbagai elemen bangsa dapat bersatu padu demi mewujudkan cita-cita luhur kemandirian pangan.

Dipublikasi Pada : 26-03-2025