By : Yunindah Lestari Lapihu, S.Pt., M.Si
Peternakan ternak potong memiliki peran krusial dalam memenuhi kebutuhan protein hewani dan menggerakkan perekonomian, terutama di daerah seperti Nusa Tenggara Timur. Namun, untuk memastikan keberlanjutan dan profitabilitas usaha ini, peningkatan produktivitas ternak potong menjadi kunci utama. Produktivitas yang tinggi berarti menghasilkan lebih banyak daging dalam waktu yang lebih singkat dan dengan biaya yang efisien.
Berikut adalah beberapa strategi penting yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produktivitas ternak potong:
- Seleksi Bibit Unggul
Pemilihan bibit adalah fondasi dari produktivitas yang baik. Bibit unggul memiliki karakteristik genetik yang memungkinkan pertumbuhan cepat, efisiensi pakan yang tinggi, dan kualitas karkas yang baik.
- Identifikasi Ras Unggulan: Pilih ras ternak potong yang sesuai dengan kondisi iklim dan ketersediaan pakan di lokasi Anda, serta memiliki reputasi pertumbuhan yang baik (misalnya Sapi Bali, Sapi PO, Sapi Brahman Cross).
- Perhatikan Silsilah: Pastikan bibit berasal dari indukan dengan riwayat produksi yang baik, bebas penyakit, dan memiliki performa reproduksi yang optimal.
- Pemeriksaan Fisik: Pilih ternak dengan struktur tubuh yang proporsional, otot yang berkembang baik, dan tanda-tanda kesehatan yang prima.
- Nutrisi dan Pakan yang Optimal
Pakan adalah komponen terbesar dalam biaya produksi ternak potong, namun juga faktor paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kesehatan ternak.
- Pemberian Pakan Seimbang: Pastikan ternak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang, meliputi protein, energi, vitamin, dan mineral. Sesuaikan formulasi pakan dengan fase pertumbuhan ternak (starter, grower, finisher).
- Kualitas Hijauan: Berikan hijauan berkualitas tinggi (rumput unggul, legum) sebagai pakan dasar. Pastikan hijauan bebas dari kontaminan dan tercukupi jumlahnya.
- Pakan Konsentrat: Gunakan pakan konsentrat sebagai suplemen untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang tidak tercukupi dari hijauan, terutama pada fase penggemukan.
- Ketersediaan Air Bersih: Pastikan ternak selalu memiliki akses ke air minum yang bersih dan segar. Air adalah nutrisi esensial yang sering diabaikan.
- Suplementasi: Pertimbangkan pemberian suplemen mineral blok atau cairan untuk memastikan kecukupan mikronutrien.
- Manajemen Kesehatan Ternak yang Efektif
Kesehatan ternak yang prima adalah prasyarat mutlak untuk pertumbuhan optimal dan pencegahan kerugian akibat penyakit.
- Program Vaksinasi: Terapkan program vaksinasi rutin sesuai jadwal untuk mencegah penyakit menular yang umum.
- Pengendalian Parasit: Lakukan program deworming (obat cacing) secara teratur, baik internal maupun eksternal, untuk mengendalikan infestasi parasit yang dapat menghambat pertumbuhan.
- Sanitasi Kandang: Jaga kebersihan kandang secara rutin untuk mencegah penumpukan kotoran dan penyebaran penyakit.
- Isolasi Ternak Sakit: Segera pisahkan ternak yang menunjukkan gejala sakit untuk mencegah penularan ke ternak lain.
- Pemeriksaan Rutin: Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin oleh dokter hewan atau petugas kesehatan hewan untuk deteksi dini masalah kesehatan.
- Manajemen Kandang dan Lingkungan
Lingkungan yang nyaman dan aman akan mengurangi stres pada ternak dan mendukung pertumbuhan.
- Ukuran Kandang yang Cukup: Pastikan kandang memiliki ukuran yang memadai agar ternak tidak berdesakan dan memiliki ruang gerak yang cukup.
- Ventilasi yang Baik: Kandang harus memiliki sirkulasi udara yang baik untuk mencegah penumpukan amonia dan menjaga suhu yang nyaman.
- Perlindungan dari Cuaca Ekstrem: Berikan perlindungan dari panas matahari langsung, hujan, dan angin kencang.
- Lantai Kandang yang Bersih: Pastikan lantai kandang tidak licin dan mudah dibersihkan.
- Manajemen Limbah: Kelola limbah kotoran ternak dengan baik untuk mencegah bau dan penyebaran penyakit.
- Pencatatan dan Analisis Data
Pencatatan yang akurat adalah alat penting untuk mengevaluasi kinerja dan membuat keputusan yang tepat.
- Catat Pertumbuhan: Timbang ternak secara berkala untuk memantau pertambahan bobot badan harian (ADG).
- Catat Konsumsi Pakan: Hitung efisiensi konversi pakan (FCR) untuk mengetahui seberapa efisien ternak mengubah pakan menjadi daging.
- Catat Kesehatan: Dokumentasikan riwayat kesehatan, vaksinasi, dan pengobatan.
- Analisis Data: Gunakan data yang terkumpul untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan mengoptimalkan strategi manajemen.
Penerapan strategi-strategi di atas secara terpadu dan berkelanjutan, peternak di Nusa Tenggara Timur dan wilayah lain di Indonesia dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas ternak potong. Peningkatan produktivitas tidak hanya akan berdampak pada keuntungan finansial, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan peternak itu sendiri.