By : Yunindah Lestari Lapihu, S.Pt., M.Si
Pembelajaran klasikal adalah metode pengajaran yang melibatkan penyampaian materi secara tatap muka di dalam kelas, biasanya dengan seorang instruktur yang memimpin diskusi atau presentasi. Meskipun sering diidentikkan dengan lingkungan sekolah atau kampus, konsep pembelajaran klasikal dapat diadaptasi dan diterapkan secara efektif di lokasi Praktik Kerja Lapangan (PKL). Adaptasi ini krusial untuk menjembatani kesenjangan antara teori yang dipelajari di bangku pendidikan dan realitas di dunia kerja.
Penerapan elemen pembelajaran klasikal di lokasi PKL menawarkan beberapa keuntungan signifikan, antaralain sebagai berikut:
- Penyelarasan Pengetahuan Teoritis dan Praktis: Seringkali, apa yang dipelajari dalam teori tidak sepenuhnya sama dengan implementasinya di lapangan. Pembelajaran klasikal di lokasi PKL dapat menjadi forum untuk mendiskusikan perbedaan ini, menjelaskan konteks, dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana konsep teoritis diterapkan dalam situasi nyata.
- Pembekalan Konteks Industri: Instruktur atau pembimbing lapangan dapat menggunakan sesi klasikal untuk memperkenalkan peserta PKL meliputi pengenalan profil institus/perusahan, budaya kerja, etika kerja, prosedur operasional standar yang mungkin tidak tercakup dalam kurikulum formal dan materi dasar yang relevan dengan bidang praktik.
- Diskusi dan Pemecahan Masalah Bersama: Sesi klasikal memungkinkan terjadinya diskusi interaktif antara peserta PKL, pembimbing, dan bahkan karyawan lain. Ini dapat memfasilitasi identifikasi masalah, brainstorming solusi, dan berbagi pengalaman, yang semuanya sangat berharga untuk pengembangan profesional.
- Umpan Balik Terstruktur: Dalam suasana klasikal, pembimbing dapat memberikan umpan balik secara kolektif mengenai kinerja, tantangan umum, dan area yang perlu ditingkatkan oleh peserta PKL. Ini lebih efisien daripada memberikan umpan balik individual secara terus-menerus dan memungkinkan semua peserta untuk belajar dari pengalaman orang lain.
- Penguatan Keterampilan Lunak (Soft Skills): Sesi ini dapat menjadi wadah untuk melatih keterampilan presentasi, komunikasi, kerja tim, dan kepemimpinan melalui tugas-tugas kelompok atau studi kasus yang disajikan secara klasikal.
- Identifikasi Kebutuhan Pelatihan: Melalui interaksi klasikal, pembimbing dapat mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan atau keterampilan yang umum di antara peserta PKL dan merancang sesi pelatihan tambahan yang ditargetkan.
Adanya integrasi pembelajaran klasikal dalam PKL menawarkan beberapa keuntungan atau manfaat, antaralain sebagai berikut:
- Penguasaan Konsep Dasar: Memastikan semua peserta memiliki pemahaman awal yang seragam tentang konsep, aturan, dan ekspektasi sebelum terjun ke praktik langsung.
- Efisiensi Penyampaian Informasi: Informasi yang bersifat umum atau dasar dapat disampaikan secara efisien kepada banyak peserta sekaligus, menghemat waktu dan sumber daya.
- Forum Diskusi dan Berbagi Pengalaman: Memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertukar pikiran, bertanya, dan belajar dari pengalaman satu sama lain, serta dari instruktur.
- Penguatan Teori dengan Konteks Nyata: Membantu peserta mengaitkan teori yang telah dipelajari di institusi pendidikan dengan realitas di dunia kerja, sehingga pemahaman mereka menjadi lebih komprehensif.
- Membangun Jaringan: Mendorong interaksi antar peserta PKL, yang bisa menjadi jaringan profesional di masa depan.
- Evaluasi dan Umpan Balik Terstruktur: Memfasilitasi proses evaluasi dan pemberian umpan balik yang lebih terstruktur dan terarah.
Pembelajaran klasikal di lokasi PKL tidak selalu harus berarti duduk di ruang kelas formal. Berikut adalah beberapa bentuk adaptasi yang bisa dilakukan:
- Sesi Pengarahan Awal (Onboarding): Sebelum peserta PKL memulai tugas mereka, sesi klasikal dapat digunakan untuk memberikan pengarahan komprehensif tentang hal-hal yang akan dilakukan atau yang akan dikerjakan, serta ekspektasi dan peraturan yang berlaku di lokasi PKL.
- Sesi Diskusi Mingguan/Dua Mingguan: Menjadwalkan sesi rutin di mana peserta PKL dapat berbagi kemajuan, tantangan yang dihadapi, dan pembelajaran baru. Pembimbing dapat memfasilitasi diskusi ini dan memberikan arahan.
- Workshop atau Pelatihan Singkat: Mengadakan workshop atau pelatihan singkat tentang topik-topik spesifik yang relevan dengan pekerjaan di lokasi PKL, seperti penggunaan perangkat lunak tertentu, prosedur keselamatan, atau teknik analisis data.
- Presentasi Studi Kasus: Peserta PKL dapat diminta untuk mempresentasikan studi kasus berdasarkan pengalaman mereka di lapangan, diikuti dengan diskusi dan umpan balik dari pembimbing dan rekan-rekan.
- Sesi Mentoring Kelompok: Pembimbing dapat mengumpulkan beberapa peserta PKL dalam sesi mentoring kelompok untuk membahas isu-isu umum dan memberikan saran secara kolektif.
- Diskusi Panel dengan Karyawan Senior: Mengundang karyawan senior atau ahli di bidangnya untuk berbagi pengalaman dan wawasan dalam format diskusi panel dapat memberikan perspektif berharga bagi peserta PKL.
Pembelajaran klasikal di lokasi Praktik Kerja Lapangan adalah pendekatan yang strategis untuk memperkaya pengalaman belajar peserta PKL. Dengan mengadaptasi format dan materi, Institusi dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi peserta untuk tidak hanya mengaplikasikan pengetahuan teoritis mereka, tetapi juga mengembangkan pemahaman mendalam tentang dunia kerja, meningkatkan keterampilan praktis, dan membangun jaringan profesional. Integrasi ini memastikan bahwa PKL bukan hanya sekadar penempatan, melainkan sebuah fase pembelajaran yang komprehensif dan transformatif.