By : Yunindah Lestari Lapihu, S.Pt., M.Si
Tanduk adalah struktur keras yang tumbuh di kepala beberapa hewan. Komposisi tanduk terdiri dari keratin, protein yang juga ditemukan di rambut dan kuku manusia, keratin ini mengelilingi inti tulang. Tanduk ditemukan pada hewan dari famili Artiodactyl, seperti sapi, kambing, dan rusa. Tanduk berfungsi untuk pertahanan diri, pertarungan antar pejantan, dan menarik perhatian betina.
Pemotongan tanduk pada ternak, atau yang sering disebut dehorning, adalah praktik umum dalam peternakan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pemotongan tanduk dianggap penting:
- Keamanan Peternak dan Hewan Lainnya:
- Tanduk dapat menjadi senjata yang berbahaya. Ternak dengan tanduk dapat melukai peternak atau hewan ternak lainnya dalam kandang.
- Dengan menghilangkan tanduk, risiko cedera akibat perkelahian atau serudukan dapat diminimalkan.
- Manajemen Kandang yang Lebih Mudah:
- Ternak tanpa tanduk lebih mudah dikelola dalam kandang, terutama saat populasi ternak padat.
- Ruang yang dibutuhkan untuk ternak tanpa tanduk juga lebih efisien, sehingga kapasitas kandang dapat ditingkatkan.
- Pengangkutan yang Lebih Aman:
- Saat pengangkutan, ternak tanpa tanduk mengurangi risiko kerusakan pada kendaraan pengangkut dan cedera pada ternak lain.
- Hal ini membuat proses pengangkutan menjadi lebih aman dan efisien.
- Mengurangi Resiko Kerusakan pada Fasilitas Kandang:
- Tanduk dapat menyebabkan kerusakan pada pagar, palang, dan fasilitas kandang lainnya.
- Memudahkan Penanganan Ternak:
- Ternak yang sudah dipotong tanduknya cenderung lebih jinak sehingga memudahkan peternak untuk menangani sapi.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa pemotongan tanduk harus dilakukan dengan benar dan hati-hati untuk meminimalkan rasa sakit pada hewan. Metode pemotongan yang tepat dan penggunaan obat penghilang rasa sakit sangat dianjurkan. Berikut dijabarkan beberapa metode pemotongan tanduk:
- Pada Anak Ternak Muda:
- Menggunakan pasta atau gel khusus yang mengandung bahan kimia untuk menghancurkan jaringan tanduk.
- Menggunakan alat pemanas listrik untuk membakar jaringan tanduk.
- Pada Ternak Dewasa:
- Menggunakan gergaji atau alat pemotong khusus untuk memotong tanduk.
- Proses ini memerlukan kehati-hatian dan keterampilan agar tidak melukai hewan.
Dehorning harus dilakukan oleh orang yang berpengalaman atau dokter hewan untuk meminimalkan rasa sakit dan risiko infeksi. Kebersihan alat dan lingkungan harus dijaga untuk mencegah infeksi. Perawatan pasca-dehorning diperlukan untuk memastikan luka sembuh dengan baik. Beberapa metode dehorning yang umum dilakukan meliputi:
- Dehorning Menggunakan Bahan Kimia: Proses ini melibatkan penggunaan caustic soda yang menghambat pertumbuhan tanduk secara perlahan. Biasanya diterapkan pada hewan yang baru lahir atau berumur kurang dari satu minggu. Keamanan adalah perhatian utama, sehingga peternak harus menggunakan sarung tangan untuk melindungi diri dari paparan bahan kimia.
- Dehorning Menggunakan Besi Panas: Metode ini cocok untuk hewan yang masih muda, sekitar usia satu bulan. Alat panas seperti besi, alat listrik, atau alat pemanas lainnya digunakan untuk memperlambat pertumbuhan tanduk dengan cara memanaskan dan menempelkannya pada tunas tanduk. Namun, penting untuk menghindari kontak yang berlebihan agar tidak membahayakan hewan.
- Dehorning Menggunakan Gergaji: Metode ini diterapkan pada hewan dewasa karena tanduk sudah tumbuh penuh. Dehorning dilakukan dengan memotong tanduk menggunakan gergaji. Hewan harus diikat dengan aman agar proses ini dapat dilakukan tanpa risiko cedera.
Semua metode dehorning ini dianggap aman saat dilakukan dengan benar. Mereka memberikan cara sederhana bagi peternak untuk menjaga keamanan dan kenyamanan ternaknya.