Pentingnya Pelatihan Swadana Pengolahan Hasil Bagi P4s Binaan Bbpp Kupang Guna Meningkatkan Nilai Tambah

By: Ir. Wiwiek Yuniarti Costa, M.Si

PESAN KUNCI

Peningkatan nilai tambah atau added value adalah upaya untuk memberikan nilai lebih pada suatu produk atau jasa melalui berbagai proses seperti pengolahan, inovasi atau peningkatan kualitas. Tujuan utamanya adalah meningkatkan daya saing dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi bagi petani produsen atau pelaku usaha: Nilai tambah dapat diciptakan melalui berbagai cara antara lain, pengolahan hasil, yaitu mengubah bahan mentah menjadi produk jadi atau setengah jadi yang memiliki nilai ekonomi atau nilai jual yang lebih tinggi.

Pendahuluan

Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya yang disingkat P4S, adalah merupakan salah satu lembaga masyarakat yang dimiliki dan dikelola petani langsung baik secara perorangan maupun kelompok dalam meningkatkan peran aktif pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian seperti pelatihan atau permagangan, penyuluhan dan pendidikan. Pengembangan agribisnis di pedesaan membutuhkan kelembagaan yang mandiri dan mampu berswadaya sekaligus sebagai titik simpul mensejahterakan masyarakat.

Latar Belakang

P4S yang diidentikkan dengan lembaga diklat swadaya yang dikelola oleh (petani perorangan, kelompok tani dan gabungan kelompok tani) merupakan basis kesejahteraan dan pemberdayaan. Materi – materi yang berisi informasi dan keterampilan teknis pertanian dapat dikemas dalam paket pembelajaran dari petani, oleh petani dan untuk petani melalui pendekatan permagangan dan pelatihan keterampilan teknis berdasarkan situasi nyata dilapangan. Manfaat P4S antara lain adalah:

  1. Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan: Dalam hal ini P4S menyeiakan pelatihan dan magang yang relevan dengan kebutuhan petani, membantu mereka menguasai teknik pertanian modern dan praktik terbaik.
  2. Adopsi Teknologi Pertanian: P4S berperan dalam memperkenalkan dan memfasilitasi penerapan teknologi pertanian yang tepat guna, yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
  3. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian: P4S membantu mencetak SDM pertanian yang berkualitas dan berdaya saing, siap menghadapi tantangan dan peluang di sektor pertanian.
  4. Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan: Melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan adopsi teknologi, P4S membantu petani meningkatkan hasil panen dan pendapatan mereka. kesejahteraan mereka dan masyarakat desa secara keseluruhan.
  5. Kesejahteraan Petani dan Masyarakat Desa: Peningkatan produktivitas dan pendapatan petani secara langsung berdampak pada peningkatan
  6. Forum Komunikasi dan Jaringan: P4S berfungsi sebagai wadah komunikasi dan jejaring bagi petani, memungkinkan mereka untuk berbagi pengalaman, informasi, dan aspirasi.
  7. Mitra Pemerintah: P4S menjadi mitra strategis pemerintah dalam pengembangan sektor pertanian, membantu pemerintah mencapai tujuan pembangunan pertanian dan pedesaan.
  8. Pemberdayaan Petani: P4S memberdayakan petani untuk menjadi agen perubahan dalam pembangunan pertanian, mendorong kemandirian dan keberlanjutan.

Dengan demikian, P4S memiliki peran krusial dalam memajukan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahtera an masyarakat pedesaan di Indonesia. Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) - Kupang adalah Unit Pelaksana Teknis  di bidang Pelatihan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian – Kementerian Peertanian Republik Indonessia., sedangakan pembinaan teknis dilakukan oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian.

Balai Besar Pelatihan Peternakan  Kupang adalah balai pelatihan yang melatih pada keahlian teknis, fungsional dan profesi dibidang pertananian /peternakan bagi aparatur dan non aparatur dalam rangka pembangunan Sumber Daya Manusia Pertanian yang professional. Adapun layanan BBPP Kupang adalah : Penyelenggaraan Pelatihan bidang Peternakan/pertanian, Kerja sama pelatihan dan ketenagaan, Sertifikasi profesi bidang pertan ian/peternakan, Layanan pendukuing di bidang pertanian/peternakan, pemanfaatan teknologi informasi, pemanfaaran sarpras/penyewaan Asarama dan Aula, magang/PKL, informasi publik, studi banding dan edu wisata.

P4S merupakan salah satu binaan sekaligus mitra dari BBPP Kupang dalam hal bimbingan pelatihan dan berbagai kegiatan lainnya, temasuk juga mendukung berbagai kegiatan Nasional. BBPP Kupang memiliki 144 P4S binaan di provinsi Nusa Tenggara Timur  dan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Beberapa P4S binaan BBPP Kupang yang membutuhkan pelatihan di bidang pengolahan hasil adalah :

  1. P4S Tungbers di Desa Persiapan Mata Air-Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang
  2. P4S Damai di Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.
  3. P4S Abdi Laboratus, di Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang
  4. P4S G.S Organik di Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang
  5. P4S Karya Agri di Bakunase, Kecamatan Kupang Barat

Masalah

Di Indonesia, masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan kesejahteraan yang layak untuk keberlangsungan hidupnya. Minimnya lapangan pekerjaan, pembangunan yang tidak merata dan kepadatan penduduk dimasing-masing daerah menjadi salah satu contoh penyebab banyaknya pengangguran. Rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM), masih belum bisa mengembangkan potensi nya terhadap Sumber Daya Alam (SDA) yang ada, sehingga SDA yang kita punya belum dapat diolah sendiri. Hal itu disebabkan rendahnya mutu pendidikan yang ada. Sejalan dengan tujuan utama pembangunan nasional yaitu untuk meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan seluruh rakyat. Maka dalam pembangunan pertanian kesejahteraan petani perlu mendapat perhatian dan tingkat pendapatan yang meningkat bisa dijadikan salah satu indikator kesejahteraan petani. Dalam menghadapi tantangan perubahan dan perkembangan pembangunan pertanian dari orientasi produksi ke orientasi pendapatan, maka harus dijawab dengan peningkatan Sumber Daya Manusia yang memiliki produktivitas tinggi dan mampu menciptakan nilai tambah produkproduk pertanian, salah satunya pengolahan hasil ternak Permasalahan yang dihadapi dalam mengembangkan usaha pengolahan hasil ternak antara lain : Rendahnya daya saing produk pertanian/ternak baik segar maupun dalam bentuk olahan, Minimnya sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil pertanian /ternak, Kurangnya professional SDM di bidang pengolahan dan pemasaran dan, Pembangunan pengo lahan serta pemasaran hasil pertanian/ternak yang belum banyak menyentuh masyarakat bawah.

Dari permasalahan yang ada, maka salah satu upaya pemecahannya adalah menyiap terlebih pelatihan teknis yang sangat dibutuhkan olh para P4S binaan Balai. Begitu beragam kebutuhan pelatihan teknis oleh para P4S sesuai jenis usaha tani dari masing-masing P4S, salah satunya adalah kebutuhan pelatihan pengolahan hasil pertanian dan peternakan yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi anggota P4S. Sejak masa pandemi, BBPP Kupang mendapatkan dana untuk melaksanakan kegiatan pelatihan teknis sangat terbatas sehingga pelatihan bagi para aparatur dan non aparatur sebagai pengguna BBPP Kupang dirasakan sangat sedikit. Dari hasil wawancara dengan beberapa pengurus P4S yang dilakukan baik secara langsung maupun via telepon, ter nyata banyak yang mebutuhkan pelatihan teknis guna meningkatkan keterampilan sekaligus meningkat kan nilai tambah (added value) para anggota dan pengurus P4S Beberapa keterampilan yang dibutuhkan oleh mereka khususnya di bidang pengolahan hasil adalah platihan atau bimbingan teknis terkait olahan hasil ternak maupun tanaman menjadi produk pangan yang bernilai gizi tinggi,bernilai eknomi tinggi serta memiliki daya tahan simpan yang panjang seperti :

  1. Pengolahan tanaman tomat dan cabai menjadi produk selai, manisan, dan sambal botol basah maupun kering
  2. Pengolahan buah-buahan seperti pisang,, jambu mente, nangka, sirsak, sukun, manga, nenas, apel, menjadi produk anggur, sari buah, selai, dll
  3. Pengolahan tanaman kelor menjadi berbagai produk pangan yang meemiliki nilai gizi yang luar biasa tinggi dan lengkap seperti : sari kelor, teh kelor, anggur kelor, puding kelor, coklat kelor, sirup kelor, jamu kelor, dan berbagai jamu dari kelor serta kombinasi berbagai bahan.
  4. Pengolahan produk pudding dari berbagai buah-buahan seperti mangga, sirsak, nenas, apel, cherry, peepaya, jambu biji, jeruk, pisang, dll
  5. Pengolahan produk dodol dari berbagai komdoditi buah seperti pisang, jambu biji, sirsak, nangka, tomat, apel, salak, dll
  6. Pengolahan produk fermentasi seperti tempe, tahu dan kecap dari bahan baku kedele, serta kacang-kacangan lainnya dan fermentasi poduk tape ketan, tape singkong, dan brem.
  7. Pengolahan produk es krim dari berbagai bahan dasar buah-buahan seperti : durian, nangka, sirsak, pisang, jambu biji, leci, jeruk, nangka, apel, mente, jambu biji, naga, bahkan dari bahan baku kacang-kacangan seperti kacag hijau, kacang merah, dll
  8. Pengolahan produk keripik dari bahan dasar singkong, ubi jalar, kulit singkong, papaya muda, sayur bayam, sayur nangka, sayur sawi, dll
  9. Pengolahan produk mie dari bahan dasar sayur seperti mie sawi, mie bayam, mie kelor, mie wortel, mie naga, mie brokoli, mie kubis, dll. 
  10. Pengolahan produk abon yang berasal sayuran seperti abon jantung pisang, abon kulit singkong, abon papaya, abon labu jepang, dll
  11. Pengolahan produk nugget dari bahan ternak seperti nugget ayam , nugget ikan, nugget sapi, nugget kerbau dll dari bahan ternak dan nugget dan bahan pertanian yaitu, nugget tempe, nugget tahu, nugget sayuran serta kombinasi nugget dar bahan hasil ternak dicampur dengan tanaman.
  12. Pengolahan produk daging asap seperti Sei Sapi, sei ayam, sei kambing dan sei ikan
  13. Pengolahan produk olahan daging sapi, ayam dan ikan seperti, dendeng sayat, dendeng giiling, nugget, sosis bakso, daging asap, perkedel, kroket, dan berbagai hasil olahan daging untuk hidangan meja.

Beberapa produk olahan hasil inovasi oleh widyaiswara di BBPP Kupang telah dilakukan dengan memadukan bahan dasar dari hasil ternak dan petanian yang menghasilkan produk pangan yang bernilai gizi tinggi, lengkap dan memiliki rasa yang enak, bernilaki ekonomi tinggi dan memiliki daya tahan simpan yang panjang. Produk-produk tersebut antara lain : Kerupuk daging, Nugget Ayam Kelor, Nugget Tempe Kelor, Abon Telur, Bakso wortel, bakso Naga, Bakso wortel, bakso sawi dan bakso bayam, Keripik papaya, Stik Kulit Ubi, Keripik Paria, Mie Kelor, mie sawi, mie wortel, mie naga, mie bayam.

Rangkuman Masalah

  1. Belum adanya kegiatan identifikasi kebutuhan pelatihan di P4S binaan Balai baik di Provinsi NTT dan NTB
  2. Kurangnya pelatihan yang diberikan oleh BBPP Kupang kepada P4S binaan yang sesuai dengan kebutuhan P4S
  3. Keterbatasan dana pelatihan di BBPP kupang sehingga waktu pelaksanaan pelatihan dan dana pengadaan bahan praktek kurang memadai
  4. Kurangnya pelatihan on line terkait pengolahan hasil yang diadakan oleh pihak BBPP khususnya bagi seluruh P4S binaan Balai
  5. Kurangnya jaringan kemitraan dalam hal pemasaran hasil olahan P4S binaan balai

Opsi Kebijakan

Dari rangkuman masalah P4S yang diuraikan di atas, maka dapat diberikan beberapa opsi kebijakan sebagai upaya solusi yaitu :

  1. Perlu adanya kegiatan Identifikasi Kebutuhan pelatihan setiap tahun bagi P4S sehingga Balai dapat menyusun program pelatihan pngollahan hasil perftanian maupun peternakan yang tepat sasaran dan sesuai kebuthan P4S binaan nya dengan cara mengun ungi langsung ke lokasi P4S atau menggunakan komunikasi by telpon, email dan lain-lain tanpa harus menggunakan dana yang besar.
  2. Dalam menyusun anggaran pelatihan setiap tahun, BBPP kupang harus mengacu pada hasil Identiikasi kebutuhan pelatihan sehingga jumlah pelatihan bagi P4S sesuai dengan kebutuhan.
  3. Perlu adanya kegiatan pelatihan gratis atau pelatihan swadaya pengolahan hasil bagi P4S sesuai kebutuhan setiap P4S secara on line dengan metode blended learning dengan sumber dana dari P4S dan atau dari DIPA Balai. Pelatihan dapat di laksanakn di P4S atau di BBPP Kupang.
  4. Menyusun RAB dalam DIPA Balai dengan standar biaya yang sesuai khususnya bagi bahan praktek untuk pelatihan pengolahan hasil yang dilaksan akan oleh BBPP Kupang yang bersumber dari dana APBN
  5. Perlu adanya jaringan kemitraan antara BBPP Kupang dan P4S khususnya terkait pemasaran produk-produk hasil olahn P4S 

Dipublikasi Pada : 30-06-2025