WARUNG MAKAN SALAH SATU ALTERNATIF USAHA

By: Fransiiskus Mbapa

Seorang pelaku usaha dapat melakukan beraneka ragam mata pencaharian atau pekerjaan yang bisa mendatangkan cuan. Informasi ini disajikan untuk memberikan gambaran kepada kita bahwa sebenarnya begitu banyak bidang usaha yang bisa kita lakukan untuk medapatkan rezeki. Salah satu contoh dilakukan mas Rohid, seorang wirausahawan asal Jawa yang kesibukannya sehari-hari adalah menjual produk makanan siap saji, salah satunya adalah pecel lele.

Beliau juga menjajal bisnis lele konsumsi yang dibelinya dari produsen dengan harga Rp 40.000 per kg. Selanjutnya dijual sesuai dengan keuntungan yang dikehendakinya. Rata-rata per minggu beliau memesan sebanyak dua sampai tiga kali dengan jumlah pemesanan antara 10 sampai 20 kg dengan dibungkus/dikemas per kg.

Fenomena di atas mau memberikan informasi penting kepada kita bahwa sesungguhnya ada begitu banyak peluang usaha yang ada di sekiar kita yang bisa kita lakukan tanpa harus kita terjun sebagai produsen atau pelau utamanya. Hanya dengan menjadi seorang reseller (mengambil produk dari pihak lain dan menjualnya kembali), ternyata bisa mendatangkan keuntungan, diluar dari usaha pokok yang sedang kita jalankan.

Artinya semakin banyak jenis usaha yang kita jalan kan akan memperbesar peluang bagi kita untuk mendapatkan cuan atau keuntungan. Contoh yang dilakukan mbak Lina tadi sebenarnya menjadi sumber inspirasi bagi kita untuk melek bisnis. Ternyata begitu banyak aktivitas bisnis di sekitar kita. Tinggal kita mempunyai mata bisnis yang tajam untuk membidik jenis bisnis apa yang bisa kita tekuni, serta sikap positif terhadap peluang-peluang usaha yang berada di sekitar kita.

Lebih jauh diperoleh informasi bahwa reseller lele konsumsi ini membeli lele konsumsi sebagai bahan baku untuk kegiatan bisnis lanjutan yang akan dia lakukan dengan bahan baku lele hidup/konsumsi. Bisasaja dia proses lagi men jadi produk yang siap saji atau siap dimasak. Kalau siap saji tentu harganya berbeda dengan siap dimasak. Beberapa reseller lele yang ada di pasar Oesapa ternyata sudah memiliki pelanggan yang menerima lele siap digoreng atau siap dikonsumsi dengan harga yang jauh berbeda kalau dibandingkan dengan lele siap konsumsi di warung tancap yang banyak dijual denga harga per porsi antara 30 sampai 35 ribu per porsi dengan varian nasi, seekor lele goreng, sambal, dan lalapan.

Berbeda dengan yang dijajakan di warung, reseller lele menjual lele yang sudah diolah dan siap goreng dengan harga antara Rp 50.000 sampai Rp 55.000 per kg, dengan isi 6 sampai 7 ekor per kg. Atau lele bumbu siap digoreng dengan  harga Rp Rp 45.000 per kg isi 6 sampai 7 ekor. Inilah fenomena yang bisa diamati seputar reseller lele konsumsi yang banyak dilakoni oleh para resller di area sekitar pasar Oesapa.

Menelisik apa yang terjadi denganpara reseller tersebut di atas, kita sebagai pelau usaha perlu melihat dengan jeli setiap aktivitas bisnis yang bisa memposisikan kita sebagai salah satu pelaku bisnis tersebut. Ini hanyalah sebuah informasi bisnis yang tengah berjalan dengan pelakunya adalah para reseller. Kita bisa menjadi reseller apa saja asalkan halal dan memberikan nilai tambah bagi kita dalam meningkatkan kesejahteraan kita.   

 

DAFTAR PUSTAKA

 Hidayat, 2019. Diversifikasi Usahatani Dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Dan Ketahanan Pangan Lokal. Jurnal Universitas Medan Area Indonesia.

Dipublikasi Pada : 27-06-2024