By : Ir. Wiwiek Yuniarti Costa, M.Si
Gula putih adalah gula yang dibuat dari tebu atau bit gula yang telah mengalami proses pemurnian. Gula putih juga dikenal dengan nama gula pasir atau gula meja. Gula putih dibuat melalui proses rafinasi yang panjang, yaitu dengan menghilangkan molase (sirup berwarna coklat) dan mineral. Proses ini menghasilkan gula dengan tekstur halus dan warna putih bersih.
Gula putih memiliki beberapa kegunaan, di antaranya: Sebagai bahan tambahan dalam makanan dan minuman, Sebagai penyedap makanan, Sebagai pemanis minuman. Gula putih berbeda dengan gula aren dalam hal kandungan nutrisi. Gula aren cenderung lebih alami dan mengandung lebih banyak nutrisi, seperti mineral dan serat, dibandingkan dengan gula putih. Gula merupakan zat pemanis yang secara alami ada pada banyak jenis buah dan sayuran. Dalam biokimia, manfaat gula dikenal sebagai monosakarida, yang merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Gula terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa, yang semuanya dapat digunakan oleh tubuh sebagai sumber energy.
mski manfaat gula sangat baik bagi kesehatan, konsumsi gula harus dilakukan secara bijak. Gula yang banyak ditemukan di pasaran kebanyakan adalah gula yang berasal dari tebu. Namun gula juga dapat berasal dari tanaman stevia, jagung, dan buah-buahan. Jenis gula ini dipercaya memiliki risiko kesehatan yang lebih sedikit dibanding gula tebu.
Berikut manfaat gula adalah sebagai berikut :
- Sumber Energi
Gula membantu menyediakan energi cepat bagi tubuh kita melalui glukosa yang diambil dari gula dan disimpan dalam hati dan otot.
- Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi
Manfaat gula membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi karena memastikan bahwa otak memiliki energi yang diperlukan untuk berfungsi.
- Mencegah Dehidrasi
Gula membantu menjaga kadar air dalam tubuh stabil. Gula memastikan bahwa cairan dalam tubuh tidak hilang saat berkeringat atau buang air kecil.
- Memperbaiki Mood
Gula dapat membantu memperbaiki mood dengan memicu pelepasan hormon seperti serotonin dan dopamin. Pelepasan hormon serotonin dan dopamin dapat membuat seseorang merasa lebih baik dan memiliki mood yang lebih positif.
- Meningkatkan Stamina
Manfaat gula juga membantu meningkatkan stamina dengan memastikan bahwa tubuh memiliki cukup energi untuk melakukan aktivitas fisik dan mental.
- Mencegah Kelelahan
Gula membantu mencegah kelelahan dengan memastikan bahwa otot dan otak memiliki energi yang diperlukan untuk berfungsi secara optimal.
- Membantu Penyembuhan
Manfaat gula dapat membantu dalam proses penyembuhan dengan memastikan bahwa tubuh memiliki cukup energi untuk memperbaiki sel-sel dan jaringan yang rusak.
- Mendukung Proses Pertumbuhan dan Perkembangan
Gula membantu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan dengan memastikan bahwa tubuh memiliki cukup energi untuk membangun dan memperbaiki jaringan dan sel.
- Pengawet Alami
Gula merupakan pengawet alami yang mampu menjaga kelembaban dan memperpanjang umur simpan produk makanan. Gula memiliki kemampuan untuk mengikat air dan mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat merusak produk.
Gula dapat digunakan sebagai pengawet alami pada produk seperti buah-buahan, sayuran, dan produk daging. Proses pengawetan alami dengan gula dapat menghasilkan produk yang lebih alami dan bebas dari bahan kimia, sehingga lebih baik bagi kesehatan.
- Mendukung Proses Fermentasi
Manfaat gula penting dalam proses fermentasi. Pada proses fermentasi, gula diubah menjadi alkohol dan asam oleh mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Proses ini merupakan salah satu cara untuk memproduksi produk-produk yang kaya akan nutrisi seperti bir, kecap, yogurt, dan roti.
Gula menjadi penyedia ‘makanan’ bagi mikroorganisme yang sangat penting dalam proses fermentasi. Gula juga memiliki peran dalam mengendalikan pH dalam proses fermentasi, membantu menjaga stabilitas produk dan mempengaruhi tekstur dan rasa produk.
Rasa manis memang menggoda, tetapi konsumsi gula berlebih dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Sebagai solusi, detikers bisa menggunakan bahan makanan dengan rasa manis alami sebagai pengganti gula. Selain lebih sehat, bahan-bahan ini juga mengandung vitamin, serat, hingga antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh.
Berikut ini 10 pemanis alami yang bisa dijadikan alternatif sehat untuk menggantikan gula dalam makanan sehari-hari:
- Madu.
Madu menjadi salah satu pemanis alami yang paling populer. Rasa manisnya yang khas berasal dari nektar bunga yang dikumpulkan oleh lebah. Selain digunakan sebagai pengganti gula dalam minuman atau makanan penutup, madu juga kaya akan antioksidan, serta memiliki sifat antibakteri yang baik untuk kesehatan tubuh. Detikers bisa menambahkannya pada teh, roti panggang, atau smoothie untuk memberikan rasa manis alami sekaligus manfaat kesehatan.
- Buah Kurma.
Kurma memiliki rasa manis pekat dan sering digunakan dalam smoothie, kue, atau sebagai camilan. Kurma juga kaya serat, sehingga baik untuk pencernaan, dan mengandung kalium yang membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.
- Pisang.
Pisang matang memiliki rasa manis yang lembut, ideal sebagai pengganti gula dalam kue, pancake, atau oatmeal. Pisang juga kaya akan potasium dan serat yang mendukung kesehatan jantung dan pencernaan.
- Ubi Jalar.
Ubi jalar, terutama yang berwarna oranye, memiliki rasa manis alami ketika dipanggang atau direbus. Ubi ini juga mengandung beta-karoten, vitamin C, dan serat yang baik untuk tubuh.
- Apel.
Buah apel, terutama jenis Fuji atau Gala, bisa menjadi camilan sehat dengan rasa manis alami. Apel juga kaya akan serat dan vitamin C sehingga bisa membantu memperkuat sistem imun. Detikers bisa menikmati apel secara langsung, atau mencampurnya ke dalam salad dan smoothie.
- Kelapa.
Kelapa segar atau kering memiliki rasa manis alami yang lembut. Kelapa juga kaya akan lemak sehat dan sering digunakan dalam hidangan penutup tradisional.
- Stevia.
Stevia adalah pemanis alami yang diekstrak dari daun tanaman Stevia. Meskipun rasanya sangat manis, tetapi stevia tidak mengandung kalori sehingga cocok bagi detikers yang sedang menjalani diet rendah kalori atau mengontrol gula darah. Stevia sering digunakan dalam teh, kopi, hingga makanan penutup.
- Buah Ara (Fig).
Buah ara atau fig, memiliki rasa manis unik dan tekstur yang lembut. Buah ini sering digunakan sebagai topping untuk roti atau salad serta sebagai bahan tambahan makanan penutup seperti kue dan tart. Selain itu, buah ara juga kaya akan serat sehingga baik untuk kesehatan pencernaan.
9.Mangga.
Mangga dikenal dengan rasa manisnya yang kuat dan menyegarkan. Buah ini sangat cocok untuk dibuat jus, salad buah, atau dijadikan topping yogurt dan es krim. Mangga juga kaya akan vitamin C, vitamin A, serta serat yang baik untuk kesehatan pencernaan.
- Pala.
Meskipun lebih sering digunakan sebagai bumbu rempah, pala juga memiliki sedikit rasa manis yang alami. Detikers juga bisa menambahkannya dalam berbagai hidangan, terutama kue dan makanan penutup.
Menggantikan gula dengan pemanis alami seperti madu, kurma, atau pisang dapat menjadi solusi sehat untuk menikmati rasa manis tanpa efek negatif gula olahan. Selain memberikan rasa manis alami, bahan-bahan ini juga mengandung nutrisi penting yang baik untuk kesehatan tubuh.
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan dibetes. Penderita diabetes memang sudah sepatutnya menjaga pola makan untuk mengontrol kadar gula darahnya. Hal itu dilakukan demi menghindari komplikasi diabetes yang lebih parah, termasuk kerusakan saraf dan penyakit kardiovaskular. Dilansir dari Mayo Clinic, diabetes berpotensi menimbulkan komplikasi terhadap organ-organ penting tubuh. Adapun tiga komplikasi diabetes yang paling banyak terjadi dan sering membuat pasien meninggal dunia di antaranya penyakit jantung, stroke, penyakit liver, dan penyakit ginjal. Jika penderita diabetes telah memasuki fase komplikasi tentunya bisa berakibat fatal hingga berujung kematian. Maka, salah satu asupan yang harus dihindari para penderita diabetes adalah gula. Meski demikian bukan berarti penderita diabetes tidak bisa lagi merasakan nikmatnya rasa manis. Sebab ada beberapa pemanis pengganti gula pasir bagi penderita diabetes melansir Medical.
- Stevia.
Stevia adalah pemanis alami yang berasal dari tanaman Stevia rebaudiana yang banyak tumbuh di Paraguay dan Brasil. Stevia dibuat melalui proses ekstraksi senyawa kimia bernama steviol glycosides yang terdapat pada daun tanaman. Setelah melalui proses pengolahan yang lebih lanjut diperoleh serbuk putih yang 300 kali lebih manis daripada sukrosa, atau gula pasir yang ada biasanya. Meski demikian, Stevia memiliki beberapa pro dan kontra yang perlu dipertimbangkan oleh penderita diabetes. Pemanis ini bebas kalori dan tidak menaikkan kadar gula darah. Namun, seringkali lebih mahal daripada pengganti gula lainnya di pasaran. Selain mahal, Stevia juga memiliki cita rasa pahit yang tidak disukai oleh sebagian orang. Bahkan, beberapa produsen menambahkan gula dan bahan lain untuk menciptakan rasa manis, yang justru berpotensi mengurangi manfaat stevia bagi kesehatan.
- Tagatose.
Pemanis alami yang juga aman untuk penderita diabetes adalah tagatose atau tagatosa. Tagatosa diproduksi menggunakan proses enzimatisasi dari unsur galaktosa pada susu. Meski dihasilkan dari proses kimiawi, tagatosa yang termasuk dalam golongan fruktosa ini dinyatakan 90 persen lebih manis dari sukrosa (gula pasir). Tagatose juga dapat dihasilkan dari beberapa buah-buahan berdaging manis seperti apel, jeruk, dan nanas. Umumnya, tagatose digunakan sebagai pemanis pada makanan, penambah tekstur, dan stabilizer rendah kalori.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah memberikan sertifikat yang menyatakan tagatose ini aman dikonsumsi oleh semua kalangan.Tak hanya itu, menurut penelitian, tagatosa memiliki indeks glikemik (GI) yang rendah sehingga cocok digunakan dalam pengobatan pasien obesitas. Berlaku pula bagi penderita diabetes yang sedang menjalani diet rendah Indeks glikemik.
- Sukralosa.
Pemanis pengganti gula berikutnya yakni sukralosa. Pemanis alami ini terbuat dari sukrosa yang telah melalui proses kimiawi. Sukralosa 600 kali lebih manis daripada gula meja dengan kandungan kalori yang lebih rendah sehingga sangat aman untuk penderita diabetes. Sukralosa adalah salah satu pemanis buatan yang paling populer, dan tersedia secara luas. Beberapa produsen makanan juga kerap menambah sukralosa ke berbagai produk mulai dari permen karet, sereal dan olahan lainnya.
Keunggulan lainnya yakni pemanis alami ini lebih tahan panas dibandingkan jenis lain yang rasanya mudah berubah ketika dipanaskan pada suhu yang tinggi.
Hal ini menjadikan sukralosa kerap dipilih sebagai bahan baku membuat kue dan pemanis minuman panas. FDA menganjurkan penggunaan sukralosa yang aman adalah sebesar 5 mg per kg berat badan. Misalnya, seseorang memiliki berat badan sekitar 60 kilogram, maka jumlah sukralosa yang aman dikonsumsi adalah 2 sampai 3 bungkus saset dalam sehari.
- Aspartam.
Aspartam adalah pemanis buatan yang sangat umum tersedia di AS sejak 1980-an. Aspartam sering dipilih warga karena memiliki rasa yang manis. Bahkan, 200 kali lebih manis dari gula pasir biasa. Produk ini kerap digunakan oleh sejumlah produsen makanan dalam beberapa menu mereka, mulai dari makanan, hingga minuman diet soda. Tidak seperti sukralosa, aspartam kurang baik jika diolah pada suhu yang tinggi. Hal tersebut karena rasa manis pada aspartam mudah rusak pada suhu tinggi sehingga jarang digunakan saat memasak dan sering dijadikan sebagai hiasan di meja.
Aspartam juga tidak aman untuk orang dengan kelainan genetik langka yang dikenal sebagai fenilketonuria. FDA menganjurkan jumlah aspartam yang aman dikonsumsi yakni tidak lebih dari 50 miligram per kilogram berat badan. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki berat 60 kilogram dapat mengonsumsi 7,5 bungkus aspartam dalam bentuk saset kecil.
- Neotam.
Neotam adalah jenis pemanis buatan rendah kalori yang memiliki derajat kemanisan sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, neotam 7.000-13.000 kali lebih manis dari gula pasir yang biasa dikonsumsi. Pemanis ini mampu bertahan di suhu tinggi, sehingga cocok digunakan saat memasak atau membuat pangan lain yang membutuhkan suhu tinggi. Beberapa ahli sepakat, neotam aman digunakan untuk manusia dari berbagai usia. Sementara itu, FDA menganjurkan jumlah penggunaan neotam yang aman adalah 0,3 miligram per kilogram berat badan. Jika seseorang memiliki berat badan 60 kilogram, maka jumlah konsumsi neotam yang aman adalah berjumlah 2 sampai 3 bungkus per hari.
- Sakarin.
Sakarin merupakan pemanis yang terbuat dari proses oksidasi zat kimia. Pemanis ini aman untuk penderita diabetes karena nol kalori dan 200-700 kali lebih manis dari gula pasir. Meski pernah dianggap dapat menyebabkan kanker kandung kemih oleh sejumlah ilmuwan. Namun, National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat telah mendukung penggunaan sakarin untuk pasien diabetes karena aman dan tidak berpotensi menyebabkan kanker.
FDA menganjurkan jumlah takaran yang tepat dalam mengkonsumsi sakarin adalah 15 miligram per kilogram berat badan. Jika seseorang memiliki berat badan 60 kg, maka ia dapat mengonsumsi 4 sampai 5 saset sakarin per hari. Itulah beberapa pilihan pemanis pengganti gula yang bisa dipilih oleh penderita diabetes Meski demikian, perlu diingat bahwa tidak semua pemanis alternatif tersebut merupakan pilihan yang baik untuk penderita diabetes apalagi dikonsumsi tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Dalam beberapa dekade terakhir, masalah kesehatan yang diakibatkan oleh konsumsi gula berlebih, khususnya diabetes tipe 2, semakin mengalami peningkatan. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah penderita diabetes global telah meningkat hampir empat kali lipat sejak 1980. Sebagian besar peningkatan tersebut disebabkan oleh perubahan pola makan global. Kondisi ini diperparah oleh makanan olahan tinggi gula yang semakin mudah diakses dan terjangkau.
Untuk menghindari masalah kesehatan tersebut, masyarakat tentu perlu mengontrol konsumsi gula yang jadi penyebab penyakit itu. Namun, menghindari gula sepenuhnya bukanlah solusi praktis bagi kebanyakan orang. Ini lantaran gula telah menjadi bagian integral dari budaya kuliner dan kebiasaan makan sehari-hari.
Sebagai jawaban, mengonsumsi produk gula yang lebih sehat bisa jadi solusi yang menjanjikan. Berikut sejumlah produk gula sehat yang bisa dipertimbangkan.
- Gula Diabetasol
Gula Diabetasol, khususnya varian Diabetasol Sweetener, adalah pilihan populer bagi penderita diabetes atau seseorang yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil. Pasalnya, gula tersebut memang dirancang untuk memberikan rasa manis tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan. Selain itu, Diabetasol Sweetener juga mengandung sukralosa yang merupakan pemanis buatan nol kalori. Menurut studi yang dipublikasikan oleh International Journal of Food Sciences and Nutrition, sukralosa tidak diserap oleh tubuh dan tidak memengaruhi kadar insulin atau glukosa darah.
Hal tersebut menjadikan sukralosa sebagai alternatif yang aman bagi penderita diabetes. Selain itu, Diabetasol Sweetener juga diformulasikan dengan tambahan vitamin dan mineral yang bermanfaat, seperti vitamin D serta kalsium yang dapat membantu menjaga kesehatan tulang.
- Gula stevia
Stevia adalah pemanis alami yang diekstrak dari daun tanaman Stevia rebaudiana. Pemanis ini telah digunakan selama berabad-abad sebagai pemanis alami di Amerika Selatan. Gula stevia dikenal memiliki rasa manis yang jauh lebih kuat dibandingkan gula biasa. Meski begitu, pemanis ini tidak mengandung kalori sehingga tidak menimbulkan dampak pada kadar gula darah. Bahkan, menurut penelitian yang diterbitkan pada Journal of Medicinal Food, stevia dikatakan memiliki potensi untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Pemanis tersebut juga dapat membantu mengendalikan kadar glukosa pada penderita diabetes.
Namun, keunggulan utama dari stevia terletak pada kemampuannya untuk memberi rasa manis tanpa menyebabkan lonjakan insulin. Ini menjadikannya pilihan yang ideal bagi mereka yang berusaha mengendalikan berat badan atau menjaga kesehatan metabolik.
Berkat kelebihan itu, tak heran jika stevia kini menjadi populer di seluruh dunia sebagai alternatif gula yang lebih sehat.
- Gula Tropicana Slim
Sebagai merek yang mengedepankan kesehatan, Tropicana Slim juga memiliki produk yang bebas gula dan rendah kalori, yakni Tropicana Slim Sweetener Classic. Perlu diketahui, gula Tropicana Slim Sweetener Classic diklaim efektif menjaga kadar gula darah sehingga dapat membantu mencegah diabetes dan mengontrol asupan diet. Selain itu, gula tersebut juga cocok untuk menjaga badan agar tetap ideal. Mengandung hanya 5 kalori, Tropicana Slim Sweetener Classic dapat memberikan rasa manis yang enak dan sehat ketimbang pada gula pasir.