Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang menggelar acara pembukaan pelatihan magang tani 2021 bagi peserta yang akan dikirim ke Jepang.
Kegiatan pembukaan ini dibuka langsung oleh Kepala PPSDMP ?Prof. Ir. Dedi Nursyamsi. M.Agr serta turut mendampingi. Kepala Balai BBPP Kupang Drh. Bambang Haryanto. MM. kapusluh kementan Dr. Ir. Lely Nurhayati. M.SC dan Kepala BPP Lampung Dr. Rony AK.
Diketahui peserta dalam kegiatan ini berjumlah 30 orang yang akan mengikuti pelatihan selam 75 hari. Dan selama pelatihan ini. para peserta akan nginap di kantor BBPP Kupang selama kegiatan pelatihan selesai.
Kepala PPSDMP ?Prof. Ir. Dedi Nursyamsi. M.Agr dalam sambutannya menyampaikan bahwa. pengungkit utama dan pertama suatu bangsa adalah sumber daya manusianya.
"Pak menteri pertanian mengatakan. percuma kita mempunyai senjata yang canggih. percuma kita mempunyai amunisi yang mampu menghancurkan musuh. tapi penembak jitunya tidak ada." kata dia dalam sambutannya
Artinya bahwa. di dunia pertanian juga yang paling penting bukan alat-alat mesinnya. melainkan SDMnya atau petani. praktisi pertanian atau petani milenialnya yang bergerak disektor pertanian. Hal ini yang paling penting dalam produktivitas pertanian.
Kepala PPSDMP ?Prof. Dedi dalam sambutannya menegaskan bahwa. keberhasilan pembangunan pertanian itu Dia mengungkapkan bahwa. di negara yang pertaniannya maju. para petani milenial juga maju. Karena mereka yang sesungguhnya paling berdiri di bagian depan dan mengoperasikan semua alat-alat dan lain-lainnya.
Atinya. kata Kepala PPSDMP ?Prof Dedi. kata kunci untuk keberhasilan ?pembangunan disektor pertanian ada digenggaman petani milenial.
"Maka lima atau sepuluh tahun yang akan datang itu tergantung kalian ( para peserta atau petani milenial). kalau kalian semua hebat dan semangat serta disiplin dan kerja keras. pasti pembangunan pertanian kita sukses dan maju." tegas dia
Sehingga apabila pembangunan pertanian hancur. maka tubuh kehancuran bangsa tersebut. "Untuk menyiapkan agen-agen pertanian kedepan. adalah petani milenial." kata dia
"Petani milenial itu adalah harapan kita semua atau harapan bangsa atau negara. Oleh sebab itu dari saat ini harus kita didik dan mempersiapkan serta menggenjot mentalnya. ilmu. keterampilan dan lain-lain. agar mereka menjadi petani yang terampil. tangguh dan profesional." sambungnya
Program ke Jepang. menurut dia adalah untuk mensuport lahirnya petani-petani milenial yang tangguh diseluruh pelosok tanah air ini. termasuk di NTT.
"Saya berharap 30 orang peserta yang saat ini dilatih dan dipersiapkan ke Jepang. semuanya bisa lulus. karena mereka masih mengikuti tahapan lagi yaitu tes bahasa jepang dan teknologi pertanian." ungkap dia
Sehingga apabila mereka atau para peserta ini semuanya dapat lulus ke Jepang. disana mereka akan belajar pertanian dari hulu sampau hilir. Serta bagaimana akan dipersiapkan sarana prasarana dan akan dimodalkan bagi mereka.
Dia berharap bagi para peserta yang saat ini sedang mengikuti pelatihan. agar semuanya lolos ke jepang dan menyerap ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya di Jepang. agar kembali ke Indonesia atau NTT. dipraktekan semuanya.
"Mereka ini harus menjadi kualitas yang baik dan berwira usaha sendiri serta bangun lapangan pekerjaan sendiri." pinta dia
Ia menegaskan lagi bahwa. bukan saat ini saja. melainkan sebelumnya. pemerintah sudah berjuang untuk merekrut hingga mereka berangkat ke Jepang. Melainkan peserta yang sudah kembali dari jepang pun. pemerintah akan memperhatikan sampai menjadi petani yang tangguh. tidak akan dilepaskan oleh pemerintah.
"Kami tidak akan pernah lepaskan mereka ini. bahkan kami akan dorong. bina dan bahkan mereka berhasil harus membina teman-teman atau warga lainnya menjadi petani yang tangguh." tambahnya
"Program ini akan berlanjut. dan besok saya akan bicarakan dengan Pak Gubernur." tandasnya
Selain itu. Kepala BBPP Kupang. Drh. BAMBANG Haryanto. MM kepada POS-KUPANG.COM mengatakan. ketika melihat 30 peserta petani milenial ini. mereka pantas ke Jepang.
"Mereka ini kami peroleh dari hasil seleksi dan persaingan yang ?cukup ketat. Mereka atau 30 peserta ini kami saring dari 164 peserta di NTT melalui persaingan dengan proses tes yang cukup ketat." kata dia
Sehingga ke 30 peserta ini adalah peserta yang saat ini akan diberikan pelatihan.
"Saya juga pertaruhkan gengsi buat UPT kami. bagaimana kami akan membuktikan agar proses pelatihan yang ?ada disini sukses yaitu dibuktikan dengan menerapkan aturan yang ketat bagi mereka." tegasnya.
Dia optimis ke 30 peserta ini harus lolos ke Jepang. optimisnya kepala BBPP kupang ini diwujudkan dengan menyusun rencana kerja yang baik dan padat bagi para peserta.
Jadi. peserta ini harus melakukan pelatihan selama 75 hari atau dua bulan ini mengikuti aturan yang ada. Karena mereka juga disini dibina fisik dan mental dari pihak TNI untuk kedisiplinan dan mental mereka.
Selama pelatihan ini. para peserta juga dibina bukan saja dalam hal materi. melainkan praktek juga mereka harus bisa.
"Mereka selama 75 hari mengikuti pelatihan ini. harus disiplin dalam hidup dan bisa menanam sekaligus memanen. Sekaligus juga untuk proses istirahat malam juga ditertipkan hingga pagi hari memulai aktivitas dilapangan maupun di dalam ruangan." pungkasnya