Sumber : pertanianku.com
Banyak ditemukan kasus tanah yang dahulu subur kini sakit sehingga tidak bisa digunakan untuk bertanam. Akibatnya, tanah yang sakit dibiarkan begitu saja menjadi hamparan tanah kosong yang tidak produktif. Banyak petani yang kebingungan kenapa hal tersebut bisa terjadi, padahal semasa produktif petani kerap memberikan pemupukan intensif.
Tanah yang sakit seperti ‘tanah lapar’, seberapa banyak pupuk anorganik yang diberikan, tanah tidak akan kembali subur. Salah satu penyebabnya adalah pemberian pupuk kimia anorganik yang diberikan secara berlebihan dan terus-menerus tanpa mempertimbangkan perbaikan sifat kimia, fisika, dan biologi tanah.
Pupuk nitrogen yang selama ini dianggap sebagai kebutuhan utama tanaman dapat menghasilkan senyawa amonia dan nitrit bila diberikan secara berlebihan. Kedua senyawa tersebut beracun dan bersifat asam. Perakaran tanaman dapat teracuni sehingga mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat. Kadang, petani yang kurang mengerti akan terus menambahkan pupuk ketika tanaman sudah menunjukkan sinyal sakit.
Penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus juga dapat menyebabkan tanah menjadi padat dan membunuh mikrooganisme serta makroorganisme yang berperan membuat pori-pori tanah.
Pengerasan tanah bisa dicegah dengan pemberian bahan organik, yakni dengan mengembalikan sisa panen ke lahan, penambahan pupuk kandang, atau memberikan kompos. Menurut para ahli, dosis minimal bahan organik ialah 10 ton per tahun. Asumsinya, kesuburan tanah terjaga dengan bahan organik di lapisan atas paling sedikit.
Bahan organik yang diberikan ke tanah akan meremahkan kondisi tanah sehingga strukturnya lebih gembur.
Pada tanah yang sakit, kondisi mikroorganisme baik cenderung minim. Pemberian bahan organik tak hanya bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah, tapi juga bisa menyediakan makanan bagi mikroorganisme yang semakin berkurang. Pupuk hayati merupakan salah satu alternatif untuk memperbaiki kerusakan biologi tanah. Pasalnya, pupuk ini mengandung beragam mikroba yang berguna untuk tanaman dan tanah.
Mikroba yang ada di dalam tanah berfungsi sebagai penambat nitrogen dari udara dan melarutkan residu fosfat dan kalium dalam tanah. Ada beberapa pupuk hayati yang menyediakan mikroba penghasil fitohormon sekaligus pengendali mikroorganisme pathogen penyebab penyakit tanaman