DAGING KAMBING DAPAT MENAIKKAN TEKANAN DARAH, MITOS ATAU FAKTA?

By : Yunindah Lestari Lapihu, S.Pt., M.Si

Pendapat bahwa daging kambing dapat secara langsung menaikkan tekanan darah adalah lebih tepat disebut sebagai mitos yang perlu diluruskan dengan fakta yang lebih nuanced.

Mengapa Mitos ini muncul? Berikut penjelasannya:

  • Kandungan Lemak Jenuh dan Kolesterol: Daging kambing memang mengandung lemak jenuh dan kolesterol, yang secara umum diasosiasikan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi, jika dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang. Inilah yang menjadi dasar kekhawatiran banyak orang.
  • Pengalaman Empiris: Beberapa orang mungkin merasa tekanan darahnya naik setelah mengonsumsi hidangan daging kambing yang berlemak dan dimasak dengan banyak garam. Pengalaman subjektif ini bisa memperkuat mitos tersebut.

Fakta yang Sebenarnya:

  • Kandungan Nutrisi Daging Kambing:
  • Lemak dan Kolesterol Bervariasi: Kandungan lemak jenuh dan kolesterol dalam daging kambing sangat bervariasi tergantung pada potongan dagingnya. Potongan seperti has dalam atau tanpa lemak memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan iga atau bagian berlemak lainnya. Konsumsi berlebihan lemak jenuh dan kolesterol secara umum dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, yang secara tidak langsung dapat memengaruhi tekanan darah dalam jangka panjang. Namun, dibandingkan dengan daging sapi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa daging kambing cenderung memiliki kadar lemak jenuh dan kolesterol yang lebih rendah.
  • Protein: Daging kambing merupakan sumber protein yang baik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi protein dapat memberikan efek penurunan tekanan darah pada beberapa individu. Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa konsumsi protein dalam jumlah besar dapat menimbulkan respons specific dynamic action yang dapat memengaruhi tekanan darah sementara.
  • Natrium: Kandungan natrium dalam daging kambing relatif rendah, kecuali jika ditambahkan garam dalam proses pengolahan dan pemasakan. Asupan natrium yang tinggi dikenal dapat meningkatkan tekanan darah.
  • Kalium: Daging kambing juga mengandung kalium, yang merupakan mineral penting dalam menjaga keseimbangan tekanan darah. Kalium membantu tubuh mengeluarkan natrium berlebih dan melemaskan dinding pembuluh darah.
  • Cara Pengolahan Lebih Berpengaruh: Cara daging kambing diolah memiliki pengaruh yang jauh lebih signifikan terhadap tekanan darah dibandingkan daging itu sendiri.
    • Metode Memasak: Menggoreng atau memanggang dengan banyak minyak dan lemak tambahan akan meningkatkan kandungan lemak jenuh dan kolesterol secara drastis. Sebaliknya, merebus, memanggang tanpa lemak tambahan, atau menumis dengan sedikit minyak adalah pilihan yang lebih sehat.
    • Penambahan Garam dan Penyedap: Penggunaan garam dan penyedap rasa yang tinggi dalam masakan daging kambing adalah faktor utama yang dapat meningkatkan tekanan darah secara langsung. Natrium dalam garam adalah kontributor utama peningkatan tekanan darah.
  • Porsi Konsumsi: Mengonsumsi daging kambing dalam jumlah yang berlebihan, terlepas dari cara pengolahannya, tentu dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan, termasuk potensi peningkatan tekanan darah dalam jangka panjang akibat penumpukan lemak dan kolesterol.
  • Kandungan Nutrisi Lain: Daging kambing juga mengandung protein, zat besi, dan vitamin B yang penting bagi tubuh. Protein dalam jumlah moderat bahkan dikaitkan dengan efek positif pada tekanan darah pada beberapa penelitian. Selain itu, daging kambing juga mengandung kalium, mineral yang membantu mengatur tekanan darah.
  • Kondisi Kesehatan Individu: Bagi individu yang sudah memiliki riwayat hipertensi, kolesterol tinggi, atau penyakit jantung, konsumsi daging kambing perlu lebih diperhatikan dan dibatasi, terlepas dari mitos atau fakta umum.

Daging kambing itu sendiri, jika dikonsumsi dalam porsi yang wajar dan diolah dengan cara yang sehat (rendah lemak dan garam), tidak secara langsung terbukti menyebabkan peningkatan tekanan darah. Faktor-faktor seperti cara pengolahan dan porsi konsumsi memiliki pengaruh yang jauh lebih besar. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengkonsumsi daging kambing:

  • Pilihlah potongan daging kambing yang rendah lemak.
  • Hindari metode memasak yang menggunakan banyak minyak, mentega, atau garam.
  • Konsumsi daging kambing dalam porsi yang tidak berlebihan.
  • Imbangi dengan konsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya serat dan kalium.
  • Bagi penderita hipertensi atau kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi mengenai batasan konsumsi daging kambing.

Dipublikasi Pada : 21-04-2025