By : Rudiansyah
Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen untuk meningkatkan produksi pangan nasional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperluas areal tanam (PAT). Terbaru, Kementan melakukan pemantauan langsung ke lokasi PAT dan pompanisasi di Desa Ranokolo Kec. Maurole dan kegiatan irigasi perpipaan di Desa Mukusaki Kec. Wewaria. Rabu (25/09/2024)
Pemantauan dilakukan guna memastikan program PAT yang digalakan pemerintah berjalan sesuai target terutama dalam upaya memaksimalkan potensi lahan kering yang ada di Kabupaten Ende. Dengan pengaplikasian pompanisasi, lahan-lahan tadah hujan diharapkan bisa mendapatkan suplai air yang memadai sehingga pola tanam dapat lebih optimal dan produktivitas meningkat.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan, Kementan telah melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padi. Salah satunya dengan memperkuat PAT padi melalui pompanisasi di lahan-lahan pertanian.
Pompanisasi merupakan solusi cepat yang bisa dipilih untuk menghadapi masalah cuaca. Kegiatan PAT melalui pompanisasi ditargetkan sebanyak dua juta hektar lahan sawah kering dapat terairi dengan baik, sehingga mampu memperkuat ketahanan pangan secara mandiri tanpa harus tergantung pada kebijakan impor.
“Kalau mau solusi tercepat ya dengan pompanisasi. Makanya kami melakukan refocusing anggaran sehingga bisa secepatnya menyalurkan bantuan pompa ke daerah-daerah,” ujar Mentan
Amran menambahkan bahwa krisis pangan bisa memacu krisis politik sehingga Kementan berkomitmen untuk mengamankan pasokan pangan dan cepat dengan cara seluruh jajarannya terjun langsung ke lapangan untuk memastikan gerakan pompanisasi berjalan dengan maksimal.
“Tanpa gerakan masif, kita bisa mengalami kesulitan besar. Saat ini 22 negara telah menghentikan ekspor pangan,” tambahnya.
Sejalan dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyatakan bahwa pihaknya akan turun ke lapangan untuk mendukung percepatan PAT
“Seperti yang sudah dikatakan Bapak Menteri bahwa seluruh jajaran Kementan akan terus melakukan monitoring ke daerah-daerah dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan PAT pompanisasi tidak hanya memungkinkan perluasan lahan pertanian di wilayah yang sebelumnya sulit diakses air irigasi, tetapi juga memastikan bahwa petani dapat bercocok tanam sepanjang musim,” kata Santi.
Pada kunjungan lokasi PAT Pompanisasi, Tenaga Ahli Menteri (TAM) Pertanian Bidang Tata Kelola dan Pengembangan, Sukriansyah S. Latief menyampaikan di NTT apabila ada lahan yang bisa dijadikan sawah tolong disampaikan atau dilaporkan ke Dinas Pertanian Ende dan dilanjutkan ke Kementerian Pertanian untuk dibantu cetak sawah baru.
“Bantuan yang diberikan oleh pemerintah ini kami harap dapat dimanfaatkan dengan baik bantuan yang ada sehingga ketermanfaatan betul-betul dirasakan oleh petani di wilayah Kabupaten Ende,” harap Uki
Turut hadir mendampingi TAM. Kepala BBPP Kupang, Indra Zakariya Rayusman mengatakan pihaknya akan melakukan monitoring secara berkala untuk memastikan keberhasilan program.
“Kami berkomitmen penuh untuk mendukung upaya pemerintah. Dengan adanya pompanisasi petani dapat memanfaatkan sumber daya air yang ada secara optimal. Sehingga dapat meningkatkan hasil panen,” kata Indra
Indra juga mengatakan pihaknya akan terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah, penyuluh pertanian dan kelompok tani untuk memastikan PAT tetap berjalan dengan baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan.