Kiat Ternak Ayam Kampung yang Aman

Sumber : pertanianku.com

Ternak ayam kampung telah menjadi salah satu bidang usaha yang ditekuni masyarakat Indonesia. Namun, sayangnya, usaha ternak ini memiliki rintangan yang cukup sulit. Butuh strategi yang tepat agar usaha ternak sukses, salah satunya dengan menerapkan sistem biosekuriti yang ketat. Berikut ini beberapa kiat ternak ayam kampung agar berjalan lancar.

Menggunakan sistem boks

Jenis kandang yang digunakan adalah kandang panggung dengan sistem boks. Tiap satu boks terdiri atas 25 ekor. Sistem boks dinilai lebih mudah dikontrol sehingga serangan penyakit gampang terdeteksi. Selain itu, apabila ada ayam yang terserang penyakit, hanya satu boks yang kemungkinan tertular dan perlu dikarantina.

Sementara itu, kandang panggung dinilai lebih efektif untuk menghindari racun ammonia dari sisa pakan dan urine. Pasalnya, kotoran langsung jatuh ke tanah sehingga gas ammonia tidak terhirup oleh ayam. Gas ammonia tergolong berbahaya bagi ternak ayam karena dapat memicu beragam masalah, misalnya pada sistem pernapasan. Apabila jenis kandang yang digunakan beralaskan lantai semen, ayam lebih rentan terpapar gas ammonia.

Meskipun dapat meminimalisir efek buruk gas ammonia, kotoran-kotoran yang berjatuhan dari kandang panggung harus rutin dibersihkan dua kali sehari pada pagi dan sore hari.

Pemanfaatan limbah kandang

Kotoran-kotoran yang dikumpulkan dari kandang ayam dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang dan biogas, sedangkan sisa pakan dapat dijadikan pakan ikan nila. Biogas yang dihasilkan dari kotoran ternak bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk penghangat DOC. Biasanya, biogas ditampung pada sebuah kubah digester berwarna biru.

Perlakuan untuk kandang berlantai semen

Apabila Anda tetap menggunakan kandang pembesaran dengan lantai semen, berikan alas berupa sekam setebal 5–7 cm. Setelah itu, tabur kapur sirih setiap 2 pekan sekali untuk mencegah bakteri dengan dosis 1 genggam/m2.

Selanjutnya, kosongkan kandang untuk disucihamakan. Sarang laba-laba yang biasanya muncul di sela-sela ruangan kandang perlu dibersihkan, kemudian kandang dibiarkan selama 2–3 hari hingga kering. Kandang baru bisa digunakan kembali untuk periode ternak berikutnya setelah tidak berbau.

Dipublikasi Pada : 22-02-2024