KUNJUNGI BBPP KUPANG, STAFF KHUSUS MENTERI UNGKAP STRATEGI KETAHAN PANGAN MENUJU INDONESIA EMAS

By : Sukmawati 

Kupang, 17 Juni 2025 – Staf Khusus Menteri Pertanian (SKM) Bidang Kebijakan Pembangunan Pertanian, Sam Herodian, melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kupang dan menyempatkan diri berkunjung ke kantor Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Kupang. Dalam kesempatan tersebut, Sam Herodian memaparkan secara gamblang strategi Kementerian Pertanian dalam upaya mencapai swasembada dan ketahanan pangan menuju Indonesia Emas.
Plt. Kepala BBPP Kupang, Hendro Cahyono, menyambut hangat kedatangan Sam Herodian. "Selamat datang di BBPP Kupang, sebuah kehormatan bagi kami bisa menerima kunjungan Bapak Sam Herodian dan mendengarkan langsung arah kebijakan strategis Kementerian Pertanian," ujar Hendro.
Sam Herodian mengawali paparannya dengan menyoroti tantangan global. Ia mengungkapkan bahwa pada Januari-Februari 2024, Indonesia, bersama dengan banyak negara lain, dilanda krisis pangan dan masuk dalam kategori darurat ketahanan pangan. Situasi ini mendorong pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengambil langkah-langkah strategis guna mendukung ketahanan pangan nasional.
"Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam menghadapi krisis pangan global. Berbagai program strategis telah dan terus kami jalankan," tegas Sam Herodian. Program-program yang di galakan Kementan meliputi: Pengembangan Benih Unggul, Alokasi Pupuk Bersubsidi, Transformasi Pertanian dari Tradisional ke Pertanian Modern, Optimalisasi Lahan Rawa, Pembentukan Brigade Pangan, Pendayagunaan Penyuluh Pertanian: Mengoptimalkan peran penyuluh dalam mendampingi petani.
Berkat upaya-upaya tersebut, Indonesia berhasil mencatatkan prestasi gemilang. "Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 34.600 juta ton dan menempati urutan pertama USDA Rice Outlook," papar Sam Herodian dengan bangga. Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri memproyeksikan produksi beras akan naik 11,17 persen pada Januari-Juni 2025.
Pencapaian ini mengantarkan Indonesia kembali meraih penghargaan tertinggi di bidang pangan dan pertanian dari Food and Agriculture Organization (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa. "Penghargaan ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya Presiden Soeharto menerima medali serupa pada tahun 1985," tambah Sam Herodian.
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menyampaikan apresiasinya atas kerja keras seluruh pihak. "Penghargaan dari FAO ini adalah bukti nyata komitmen dan kerja keras seluruh insan pertanian Indonesia, dari hulu hingga hilir. Ini adalah buah dari sinergi kita bersama dalam mewujudkan kedaulatan pangan," ujar Mentan Amran.
Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan pentingnya peran sumber daya manusia pertanian. "Prestasi ini tak lepas dari peran aktif penyuluh dan petani yang terus berinovasi. BPPSDMP berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan kualitas SDM pertanian kita demi keberlanjutan ketahanan pangan," pungkas Santi.
Keberhasilan Indonesia dalam menghadapi krisis pangan dan meraih pengakuan internasional menjadi momentum penting dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas melalui sektor pertanian yang kuat dan berdaulat.

Dipublikasi Pada : 18-06-2025