MAKSIMALKAN KESEJAHTERAAN PETANI KEMENTERIAN PERTANIAN LAKSANAKAN PELATIHAN KORPORASI PETANI DI KUPANG NTT

By: drh. Fitri Salih

Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas Petani dalam negeri dalam melaksanakan pengelolaan lahan pertaniannya masing – masing, Pemerintah terus berupaya maksimal untuk meminimalisir permasalahn – permasalahan yang terjadi dilapangan dan mencari solusi yang terbaik untuk diterapkan dalam sistem pertanian yang dijalankan oleh masyarakat. Beberapa kekurangan yang tercatat dari pelaksaan sistem pertanian secara tradisional oleh masyarakat antara lain lemahnya permodalan yang berimbas pada tingkat penggunaan Sarana Produksi Pertanian yang rendah, terjadi inefisien skala usaha karena lahan yang dikelola umumnya sempit serta penentuan harga pemasaran produk yang kurang terencana selain itu hal penting lain yang dirasa masih kurang yakni ketersediaan pendukung baik berupa sarana prasarana,, lembaga ekonomi pedesaan, fasilitasi penyuluhan dan lain sebagainya demi mendukung peningkatan Sumber Daya Manusia Pertanian masyarakat sehingga mampu mengelola lahan pertanian secara lebih efisien.

Untuk menjawab kebutuhan – kebutuhan inilah, program Korporasi Petani hadir di tengah – tengah masyarakat. Korporasi Petani merupakan salah satu program Kementerian Pertanian yang dilaksanakan sebagai bentuk tindaklanjut dari arahan Presiden RI yang meminta jajaran pemerintah untuk fokus tingkatkan kesejahteraan petani dengan mengubah pola kerja petani menjadi lebih modern.

Diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian dijelaskan bahwa korporasi Petani adalah Kelembagaan Ekonomi Petani berbadan hukum berbentuk koperasi atau badan hukum lain dengan sebagian besar kepemilikan modal dimiliki oleh petani. Tujuan Korporasi Petani adalah mewujudkan suatu usaha pertanian yang mandiri, berdaya saing dan berkesinambungan melalui pengelolaan lahan secara korporasi dengan memanfaatkan peluang sumberdaya dan kelembagaan masyarakat yang ada secara optimal.

Menteri Pertanian Sayhrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian terus memperkuat sektor pertanian dalam negeri agar tidak bergantung pada impor dan dapat berdiri sendiri menjadi salah satu sektor penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu terobosannya yakni pengembangan pertanian berbasis kawasan korporasi petani yang difasilitasi dengan dana kredit usaha rakyat (KUR) untuk kemajuan, modern dan kemandirian petani.

“Pengembangan komoditas pertanian seperti Padi, kedelai, jagung dan komoditas perkebunan seperti kelapa harus dikelola dengan model korporasi petani sehingga semua pelaku usaha mendapat manfaat dari program ini terutama peningkatan kesejahteraan petani, di mana petani memperoleh layanan sarana produksi dan modal, terlindungi asuransi dan ada kepastian pasar dan jaminan harganya” Ujarnya

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi memastikan komitmen jajaran BPPSDMP mendukung Korporasi Petani sebagai entitas bisnis petani maju, mandiri dan modern.
“Korporasi Petani yang terkonsolidasi di kelompok Tani dan didukung oleh optimalnya peran penyuluh pertanian akan mempengaruhi input sumberdaya, proses pelembagaan serta output promosi” Ujar Dedi

Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang sebagai salah Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang Pelatihan dibawah BPPSMP Kementerian Pertanian yang berlokasi di Provinsi NTT secara maksimal terus mengembangkan program korporasi petani salah satunya melalui pelaksanaan pelatihan terkait korporasi petani yang bertujuan untuk memberikan input informasi kepada masyarakat terkait keuntungan – keuntungan yang diperoleh jika pengelolaan pertanian tidak dilakukan secara sendiri – sendiri melainkan berkorporasi dengan pihak lainnya baik sesama petani dan peternak, penyuluh pertanian, pemerintah daerah, fasilitator dan lain sebagainya.

Minggu 4 Juni 2023 BBPP Kupang melaksanakan Pelatihan Kewirausahaan Korporasi Petani yang direncanakan untuk dilaksanakan selama 3 hari bertempat di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Kampung Daun Ad Mahow dengan peserta antara lain Duta Petani Milenial, Duta Petani Andalan, Kandidat Young Ambassador, Anggota Alumni Magang Jepang dan lain sebagainya yang dinilai mampu untuk menjadi penggerak pembentukan Korporasi Petani diwilayahnya masing – masing.

Hadir dalam kegiatan Pembukaan Pelatihan ini Sekretaris Badan PPSDMP Kementerian Pertanian Dr. Ir. Siti Munifah, M.Si. Dalam sambutannya beliau menyampaikan pentingnya pembentukan Korporasi Petani sebagai wadah diskusi, pembelajaran, pertukaran informasi – informasi pertanian hingga pelaksanaan pelatihan dan lain sebagainya demi mendukung keberhasilan pembangunan usaha pertanian. Lebih lanjut beliau juga mengajak para pegiat pertanian khususnya petani milenial untuk memperbaiki sistem budidaya dengan memanfaatkan secara maksimal lahan yang tersedia.
“Kuncinya adalah tanam, kalau tidak Tanam maka tidak akan menghasilkan, memanfaatkan lahan yang tersedia bahkan teras rumah sekalipun dengan menggunakan media pot tanaman jangan menghabiskan waktu dengan sosial media tapi manfaatkan sosial media untuk menambah wawasan” Ujarnya

Turut hadir pula dalam kegiatan pembukaan pelatihan kewirausahaan korporasi petani ini Kepala BBPP Kupang, Pembina P4S Kampung Daun Ad-Mahow, Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan. Menghadirkan fasilitator Widyaiswara BBPP Kupang yang berkompeten dan sangat berpengalaman dibidangnya, sejumlah materi pokok yang direncanakan akan diberikan kepada peserta pelatihan antara lain terkait Kebijakan Pembangunan SDM Pertanian, Kebijakan Pembangunan Kawasan Pertanian Provinsi NTT, Entrepreneurship dan Pengembangan Usaha Pertanian, Manajemen Keuangan Usaha serta Manajemen SDM, Pemasaran, Kemitraan Bisnis serta Pembiayaan Usaha.

Dipublikasi Pada : 04-06-2023