By : Ir. Fransiskus Mbapa, M.Si
Meraih asah dalam keluarga adalah impian setiap orang yang berjuang untuk mewujudkan harapannya. Di samping sebagai seorang petani yang menegelola sebidang sawah di Kupang Timur, pak Maksen juga melaksanakan kegiatan budidaya tanaman sayuran. Ada beraneka macam sayuran yang diusahakan antara lain kangkung, sawi, terung, dan kacang panjang, serta berbagai jenis sayuran yang diminati oleh masyarakat sebagai ANah satu komoditas yang bisa memenuhi kebutuhan hidup. Kiat berusaha tani memegang peranan penting dalam meningkatkan taraf hidup bagi para pelaku usaha yang menjalankan profesi tersebut. Kegiatan berusaha tani tidak dapat dilepaspisahkan dari seorang petani yang keberadaanya sangat tergantung dari kegiatan usahatani yang dilaksanakannya.
Kegiatan usaha tani seperti dimaksudkan di atas merupakan suatu tuntutan yang harus dijalankan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup dalam dunia usaha yang penuh kompetisi. Berusaha tani sayuran merupakan salah satu alternatif usaha yang dapat diandalkan untuk meningkatkan penerimaan usaha sebagai kontribusi nyata yang dapat diperoleh seorang pelaku usaha.
Berusahatani sayuran memastikan untuk mendapatkan penerimaan setiap hari, hal ini karena komoditas sayuran merupakan komoditas usaha yang ditanam den gan usia panen yang relatif singkat, misalnya tanaman kangkung dapat dipanen dalam waktu 26 hari setelah tanam, demikian juga dengan komoditas sawi.
Berkeitan dengan hal tersebut maka BBPP Kupang sebagai lembaga yang menyediakan jasa pelatihan perlu memiliki Laboratorium lapangan yang menyediakan model-model kegiatan usaha di bidang pertanian agar dapat menjadi contoh bagi para stakeholder yang membutuhkan jasa konsultasi berkaitan dengan kegiatan usaha di bidang pertanian baik usaha pertanian tanaman pangan, palawija, hortikultura, peternakan yang bergerak di on farm maupun kegiatan usaha yang bergerak di of farm.
Kegiatan usaha tani yang bergerak di bidang hortikultura termasuk komoditas sayuran dapat dilakukan mengingat jenis kegiatan usaha tersebut menyentuh keperluan banyak orang, karena merupakan salah satu sumber utama kebutuhan pokok manusia. Usahatani sayuran yang dilaksanakan di BBPP Kupang terdiri dari beberapa varian komoditas sayuran diantaranya brokoli, bayam, kangkung, sawi, tomat, cabai yang secara berkala terus dilakukan sesuai dengan masa produksi dari masingmasing komoditas yang dibudidayakan.
Pak Maksen dan teman-teman di Kecamatan Kupang Timur yang mengikuti kegiatan pelatihan tematik pompanisasi bagi petani menuturkan kisah kegiatan usaha tani sayuran yang dilakukannya. Menurut pak Maksen pelaksanaan budidaya sayuran dimulai dari penyediaan sarana produksi, proses budidaya, pemanenan, sampai kepada pemasaran hasil usaha tani yang dilakukan secara rutin sesuai dengan sikllus kegiatan usaha yang dijalankan.
Keberadaan pak Maksen sebagai salah seorang pelaku usaha tani sayuran ini diharapkan dapat memberkan motivasi kepada para anggota kelompok tani agar melakukan kegiatan usaha secara tekun, fokus, dan rutin agarf mendapatkan pemasukan yang rutin setiap hari. dan menyajikan kiat-kiat usaha yang secara rutin dilakukan agar dapat diadopsi, dipahami, dan diaplikasikan di lokasi usahanya setelah menyelesaikan program kegiatan di saung tani di kecamatan Kupang Timur.
Oleh karena para anggota kelompok tani Model yang dilakukan pak Maksen adalah bentuk praktis yang dapat ditiru oleh para anggota kelompok tani, dengan harapan dapat diadopsi sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan usaha di lokasinya masing-masing.
Kegiatan budidaya sayuran cukup memberikan kontribusi dalam sumbangan penerimaan usaha yang diperoleh setiap kali panen yang terjual habis dengan konsumen utama adalah para karyawan BBPP Kupang. Dilihat dari rasio penerimaan dan biaya usaha tani yang dikeluarkan memberikan tingkat pendapatan yang signifikan. Dalam prakteknya para siswa melaksanakan kegiatan usahatani budidaya sayuran dimulai dari tahap perencanaan usaha, pelaksanaan kegiatan usaha, sampai kepada pemasaran hasil usaha.
Dengan mengikuti alur kegiatan tersebut di atas pak mksen dan temanteman anggota kelompok tani diharapkan dapat menguasai semua tahapan proses kegiatan usaha agar dapat tertular nalura wirausahanya sehingga mau melakukan kegiatan usaha selepas menyelesaikan pertemuan rutin yang dilaksanakan di kelompok tani yang didamoingi oleh penyuluh sebagai tenaga teknis.
Keadaan ini tentunya akan memberikan kontribusi pada angkatan kerja dan indeks pelaku usaha di dunia pertanian Indonesia yang bergejala menurunnya angka petani yang melaksanakan kegiatan usaha di bidang pertanian. Mereka adalah petani milenial yang dapat diandalkan untuk meningkatkan kemajuan di bidang pertanian.