By: drh. Fitri Salih
Penetapan Kabupaten Sumba Tengah sebagai salah satu lokasi Food Estate Indonesia mengundang banyak pihak khusunya di Nusa Tenggara Timur untuk ikut berpartipasi dalam menyukseskan pelaksanaan Food Estate tersebut baik dari pemerintah daerah sampai pemerintah pusat. Setelah kunjungan dari Sekertaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Dr. Ir Siti Munifah. M.Si beserta jajarannya dalam rangka peluncuran BPP Prai Au di Kecamatan Katikutana sebagai BPP Model Kostaratani. Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang juga melakukan kunjungan ke BPP Prai Au dalam rangka pelaksanaan pelatihan. Sebagai lembaga pelatihan di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian. BBPP Kupang bertanggung jawab penuh dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat Sumba Tengah yang berada dalam wilayah kerja BBPP Kupang terkait dengan SDM Pertanian.
Sejalan dengan program Food Estate Kabupaten Sumba Tengah yang berkonsep Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) maka selain penyiapan lahan tanam. penyiapan bibit ternak serta pakan ternak ?yang terus tersedia sepanjang tahun merupakahkan hal lain yang juga penting untuk dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sumba Tengah terhadap pengetahuan penyiapan pakan ternak memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia dalam jumlah yang banyak di Sumba tengah yang selama ini dianggap sebagai limbah dan langsung dibuang ternyata oleh hasil inovasi Widyaiswara asal BBPP Kupang bahan-bahan tersebut dapat diolah menjadi pakan ternak bergizi tinggi.
Bertindak sebagai narasumber dalam pelatihan pengolahan pakan ternak di BPP Prai Au adalah Widyaiswara asal BBPP Kupang Fabianus Kowa Keraf. M.Si dan Marthen Leonard Ressie. M.Si. keduanya menyampaikan materi berkaitan dengan pemanfaatan limbah jagung hasil panen yakni batang jagung dan tongkol jagung untuk diolah menjadi pakan ternak bergizi tinggi dan proses pembuatannya pun mudah dan murah. ?Suburnya tanah Sumba ini merupakan anugerah yang harus diyukuri karena semua tanaman yang ditanam pasti tumbuh bahkan tanaman yang telah dipanenpun masih bias dimanfaatkan secara maksimal untuk menghemat biaya serta pengurangan limbah yang dapat menganggu keberlangsungan alam? Pungkas Fabi.
Salah satu peserta pelatihan yang merupakan anggota kelompok tani di kecamatan Katikutana Selatan Tagela Ibi Leba mengungkapkan bahwa SDM merupakan hal yang sangat penting untuk ditingkatkan bagi seluruh anggota kelompok tani di Sumba Tengah sehingga dengan adanya pelatihan yang diberikan oleh Widyaiswara BBPP Kupang sangat menambah wawasan terkait pengolahan pakan dari bahan-bahan pertanian.
?Selama ini kami masyarakat Sumba Tengah setelah melakukan pemanenan tanaman jagung. batangnya langsung kami bakar karena kami pikir tidak ada manfaatnya namun setelah diberikan ilmu oleh Fasilitator dari BBPP Kupang hari ini kami sangat berterimakasih dan ilmu ini akan segera kami aplikasikan dilapangan? ujar Tagela.