Oleh : Longginus Lengi
Kupang – Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar Panen Simbolis Komoditi Jagung Hibrida Calon Benih seluas 28 Ha di Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat pada tanggal 6 Oktober Tahun 2024 dengan tema “Menuju Kemandirian benih jagung Hibrida di Provinsi Nusa Tenggara Timur”.
Pembenihan jagung Hibrida ini merupakan kerja sama antara pemerintah dan pihak Perguruan Tinggi (Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Nusa Cendana Kupang) dalam mendukung program mandiri benih sekaligus meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Perkiraan hasil setelah diproses menjadi benih adalah sebanyak kurang lebih 70.000 kg, yang kalau debeli oleh Off Taker dengan harga Rp.15.000/kg, maka akan mendapatkan uang sebanyak kurang lebih Rp.1.050.000.000.
Harga benih jagung Hibrida yang dibeli Off Taker ini sangat murah bila dibandingkan dengan harga benih jagung Hibrida di pasaran berkisar Rp.75.000/kg sampai Rp.85.000/kg.
Hadir pada kegiatan panen simbolis tersebut yaitu : Pejabat yang mewakili Penjabat Gubernut NTT, Pejabat yang mewakili Penjabat Bupati Kupang, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang, Kepala BSIP NTT, Pejabat yang mewakili Kepala BBPP Kupang dan Pejabat Yang mewakili Kepala SMKPP Kupang, Pejabat yang mewakili Rektor Universitas Brawijaya Malang, Pejabat yang mewakili Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang, Off Taker, Tokoh Masyarakat, Pengurus dan Anggota Kelompok Tani yang ada di Kelurahan Oenesu.
Dalam berbagai sambutannya Plt. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jose Oemboe Wanda, SP mewakili Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggra Timum mengatakan sangat dibutuhkan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak dalam kemandirian pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian terutama komoditi jagung melalui penyediaan benih secara mandiri (insitu).
“Solusi cepat yang telah dilaksanakan saat ini untuk meningkatkan kemandirian pangan adalah perbanyakan benih jagung Hibrida Nusa Timore 77 (Nusa 01),” kata Oemboe.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga penyerahan 2 (dua) unit mesin pompa air oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang (Amin Juariah, SP.M.Si). Secara tegas Ibu Amin menyampaikan bahwa mesin pompa air yang ada supaya dipergunakan sesuai peruntukannya untuk meningkatkan indek pertanaman (IP) dari IP 2 (dua) menjadi IP 3 (tiga).
Berbagai masukan dan usul saranpun bermunculan pada kegiatan tersebut termasuk usulan untuk meningkatkan sumberdaya manusian petani melalui : pelatihan pengolahan limbah jagung menjadi pakan ternak, Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura.
Plt. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sangat mengharapkan dukungan dari Dinas Pertanian Kabupaten Kupang, Dinas Peternakan Provinsi NTT, BBPP Kupang, BSIP NTT, SMKPP Kupang, Perguruan Tinggi untuk kemandirian benih dan kesejahteraan masyarakat Nusa Tenggara Timur.