Teknologi Pengawetan Pangan: Membentengi Masa Depan Ketersediaan Makanan

By: Fitri M. Manihuruk

Pangan adalah kebutuhan pokok manusia yang harus dipertahankan ketersediaannya untuk memastikan keberlangsungan hidup. Namun, tantangan dalam mempertahankan ketersediaan pangan tidak hanya terletak pada produksinya, tetapi juga pada pengawetan dan distribusinya. Teknologi pengawetan pangan menjadi kunci penting dalam memastikan makanan dapat bertahan lebih lama tanpa mengorbankan kualitas dan keamanannya. Artikel ini akan membahas berbagai teknologi pengawetan pangan yang digunakan saat ini, tantangan yang dihadapi, dan inovasi terkini dalam memperpanjang masa simpan pangan.

Dalam kondisi global yang terus berubah, termasuk perubahan iklim dan pertumbuhan populasi, kebutuhan akan teknologi pengawetan pangan semakin mendesak. Teknologi ini tidak hanya memungkinkan makanan untuk bertahan lebih lama di rak-rak toko dan di rumah konsumen, tetapi juga mengurangi pemborosan makanan. Pemborosan makanan menjadi perhatian utama karena selain menyia-nyiakan sumber daya, juga berdampak pada lingkungan.

Sebelum memasuki era teknologi canggih, manusia telah menggunakan berbagai metode konvensional untuk mengawetkan makanan, termasuk pengeringan, pengasinan, penggaraman, dan pengasapan. Meskipun sederhana, metode-metode ini masih banyak digunakan, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh teknologi modern. Teknologi modern dalam pengawetan pangan antara lain:

  1. Pengawetan dengan pendinginan dan pembekuan

Metode ini melibatkan penggunaan suhu rendah untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan makanan. Teknologi pembekuan cepat telah menjadi populer karena dapat mempertahankan tekstur dan nutrisi makanan dengan lebih baik dibandingkan dengan pembekuan konvensional.

  1. Pengawetan dengan pengalengan dan pengemasan vakum

Makanan dikemas dalam wadah kedap udara atau vakum untuk mencegah kontaminasi dan oksidasi, memperpanjang umur simpan produk.

  1. Pengawetan dengan pengeringan dan dehidrasi

Metode ini menghilangkan kadar air dari makanan, menghambat pertumbuhan mikroba. Teknologi pengeringan modern menggunakan teknik seperti pengeringan vakum dan pengeringan beku untuk mempertahankan kualitas makanan.

  1. Pengawetan dengan penggunaan bahan kimia

Penggunaan bahan pengawet seperti nitrit dan nitrat dalam daging dan ikan untuk mencegah pertumbuhan bakteri patogen tertentu. Penggunaan bahan pengawet ini sering kali menjadi kontroversial karena potensi dampak negatifnya terhadap kesehatan.

 Meskipun ada banyak teknologi yang tersedia, pengawetan pangan masih menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

  1. Keselamatan pangan: Pangan yang diawetkan harus tetap aman untuk dikonsumsi. Kontaminasi mikroba atau bahan kimia menjadi ancaman serius terhadap keselamatan pangan.
  2. Perubahan iklim: Perubahan iklim dapat memengaruhi proses pengawetan pangan, termasuk suhu dan kelembaban yang diperlukan untuk penyimpanan.
  3. Pemborosan energi: Beberapa teknologi pengawetan memerlukan konsumsi energi yang tinggi, yang dapat menjadi tidak berkelanjutan jika tidak dikelola dengan baik.
  4. Kebutuhan akan inovasi: Perubahan dalam preferensi konsumen dan permintaan akan makanan yang lebih alami dan organik mendorong industri untuk terus berinovasi dalam pengembangan metode pengawetan yang ramah lingkungan.

 Berikut beberapa inovasi terkini dalam pengawetan pangan, antara lain:

  1. Nanoteknologi: Penggunaan nanopartikel dalam pengemasan makanan untuk meningkatkan keamanan dan umur simpan produk.
  2. Penggunaan radiasi: Penerapan radiasi ionisasi untuk menghilangkan mikroorganisme patogen dalam makanan.
  3. Pengembangan bahan pengawet alami: Penelitian terus dilakukan untuk menemukan bahan pengawet alami yang efektif dan aman, seperti ekstrak tumbuhan dan minyak essensial.
  4. Biopreservasi: Penggunaan mikroorganisme yang menghasilkan senyawa antimikroba untuk mencegah pertumbuhan mikroba berbahaya dalam makanan.

 Teknologi pengawetan pangan memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan ketersediaan dan keselamatan pangan di masa depan. Sementara metode konvensional masih relevan, inovasi dalam teknologi modern membuka pintu bagi pengembangan metode yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan. Dengan terus mendorong penelitian dan pengembangan di bidang ini, kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati akses yang berkelanjutan terhadap pangan yang aman, bergizi, dan bervariasi.

Sumber:

1. Desrosier, N. W., & Mulijohardjo, M. 1988. Teknologi pengawetan pangan. Jakarta (ID): UI Press.
2. Kourkoutas, Y., & Proestos, C. 2020. Food preservation: Challenges and efforts for future. Food, 9, 391.
3. Inovasi Teknologi Pangan Menuju Indonesia Emas-Kumpulan Pemikiran Anggota PATPI. 2021

 

Dipublikasi Pada : 28-02-2024