By: RIP Krishaditersanto
Ngada ? Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang (BBPP- Kupang) melatih 30 orang penyuluh pertanian di Kabupaten Ngada. Nusa Tenggara Timur diawal Maret 2020. Pada pelatihan ini penyuluh dibekali pengetahuan. keterampilan dan sikap untuk memanfaatan Teknologi Informasi (IT) untuk mendukung kegiatan sub sector pertanian. khususnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyuluh pertanian. Rip Krishaditersanto (Widyaiswara BBPP- Kupang) yang menyampaikan materi dalam pelatihan ini mengatakan
?jika tidak mau ketinggalan dari negara lain di era yang serba digital seperti sekarang. maka penyuluh pertanian mau tidak mau harus mampu memanfaatkan IT dalam menjalankan tugasnya?. Dalam pelatihan ini penyuluh diajarkan bagaimana mengakses data. informasi pertanian dan juga menyebarkan materi penyuluhan melalui sarana internet. selain itu ?penyuluh diajarkan bagaimana membuat laporan pertanian secara online sehingga laporan akan lebih cepat dan akurat.
Dalam pelatihan ini selain materi pemanfaatan IT penyuluh pertanian dibekali juga dengan materi bagaimana mengakses permodalan bagi UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disampaikan oleh Bank NTT. dengan demikian permodalan bukan lagi menjadi masalah bagi masyarakat yang ingin berusaha disektor pertanian baik budidaya maupun pengolahan produk untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian.
Pada kesempatan ini BBPP kupang juga mensosialisasikan program kerja kementerian pertanian yaitu Komando Strategis Pertanian atau yang lebih dikenal dengan KOSTRATANI. Pada kesempatan tersebut Dedi Zaenudin menyampaikan bahwa tujuan pembangunan pertanian adalah menyediakan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia. meningkatkan kesejahteraan petani. dan menigkatkan ekspor produk produk pertanian. oleh karena itu Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di kecamatan harus bias menjadi simpul koordinasi semua program kerja Kementerian Pertanian.
Acara yang dibuka oleh ?Kepala dinas pertanaian Kabupaten Ngada Pascalis W. Bai. Sp. MAP dalam sambutannya mengatakan bahwa di era digital 4.O penyuluh harus mampu mengusai IT untuk mengakses data dan juga mengirim laporan sehingga single data dibidang pertanian terwujud. lebih lanjut Pascalis mengatakan bahwa kedepan petani tidak boleh manja dengan mengandalkan bantuan hibah dari pemerintah akan tetapi harus berani mengakses modal dengan bunga lunak dari diberikan oleh pemerintah melalui bank.