By: Sukmawati
Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi kelangkaan benih di Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperluas area tanam.
Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yang menekankan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional.
“Kita harus memastikan bahwa kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi, salah satunya dengan menyediakan benih yang cukup dan berkualitas,” ujar Amran
Sementara itu, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa penanaman yang tepat waktu dan pemilihan varietas tanaman yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat menjadi strategi jitu meningkatkan produksi pangan.
“Petani menjadi aktor utama dalam peningkatan produksi padi nasional dengan cara menambah luas tanam sehingga bertambah luas panen serta meningkatnya produksi padi,” kata Dedi.
Penanaman secara simbolis padi di lahan bukaan baru Perluasan Area Tanam (PAT) di lakukan di Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka pada Kamis lalu 26/06/2024.
Menurut pernyataan Ketua Satgas Pangan Provinsi NTT, Priatna Sasmita menyampaikan bahwa dalam dua hingga tiga bulan kedepan, Indonesia akan dihadapkan dengan kondisi kelangkaan pangan, hal ini dikarenakan lambatnya tanam secara nasional pada musim tanam 2023/2024 yang mencapai 2 juta hektar.
“akibat kemarau panjang pada musim tanam tahun 2023, kita tidak bisa tanam sekitar 2 juta hektar, cukup luar biasa yah. Maka itu perlu kita mengantisipasi agar rawan pangan tidak terjadi,’ ungkap Priatna.
Ka. BBPP Kupang, selaku PJ Satgas Ketahanan Pangan Kab. Sikka, Yulia Asni Kurniawati mengatakan, Kementan telah mengidendentifikasi lahan potensian PAT di seluruh Indonesia, di Provinsi NTT sendiri ditargetkan 75 ribu hektar lahan baru PAT. Dukungan Kementan didukung dengan adanya pemberian bantuan Alsintan kepada para petani termasuk di Kab. Sikka.
“Provinsi NTT target kami 75 ribu hektar lahan baru PAT untuk padi sawah tadah hujan maupun padi gogo, dan di Kabupaten Sikka target PAT seluas 500 hektar nantinya, informasi dari pak Kadis bahwa di Sikka ada beberapa wilayah yang sudah diidentifikasi dan berpotensial untuk dilakukan PAT yaitu di Kec. Waiblama, Talibura dan Mego. Sama-sama kita akan terus dampingi agar NTT bebas dari kelangkaan benih, sehingga tidak sampai rawan pangan,” kata Yulia.
Ka. BBPP Kupang, Yulia Asni Kurniawati mendampingi langsung Ketua Satgas Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Priatna Sasmita dan kegiatan ini juga turut di hadiri oleh Jajaran Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sikka dan sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat dan juga perwakilan kelompok tani dari Kecamatan Magepanda