By: drh . Helda Gadja
Noelbaki, (05/12/2022) Pada penghujung tahun 2022 ini, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang tetap konsisten memperkuat kapasitas insan pertanian salah satunya dengan menggelar Pelatihan Teknis Integrated Farming bagi Non Aparatur yang diikuti oleh 50 orang peserta yang merupakan mahasiswa Universitas Pertahanan RI dari Kabupaten Belu, kegiatan berlangsung pada tanggal 05 Desember 2022 di Aula Utama BBPP Kupang.
Kegiatan pembukaan Pelatihan Integrated Faming Bagi Non Aparatur dihadiri oleh Kolonel laut (K) Dr. Anwar Kurniadi, S.Kp., M.Kep yang merupakan Sesprodi Budi Daya Ternak, beliau datang bersama jajaran dan juga mahasiswanya selain itu hadir pula Kepala BBPP Kupang drh. Bambang Haryanto, MM beserta jajaran.
Pelatihan mengenai Integrated Farming dirasa sangat perlu untuk dilaksanakan mengingat sistem pertanian terpadu merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan kegiatan sub sektor pertanian, tanaman, ternak, untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber daya (lahan, manusia, dan faktor tumbuh lainnya) kemandirian dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan. Konsep Integrated Farming terbukti menguntungkan karena semua proses pertanian yang berlangsung saling berkaitan baik tanaman pangan hingga peternakan.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) selalu mendorong insan pertanian agar menerapkan Integrated Farming.
?Pembangunan Integrated Farming berbasis korporasi menjadi terobosan yang penting untuk memajukan pertanian di Indonesia. Artinya bahwa pertanian dibangun dengan skala ekonomi yang rasional dari hulu hingga hilir dengan melibatkan industry pengolahan hingga pemasaran yang terencana.? jelas SYL
Sejalan dengan Mentan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan bahwa ?penyediaan pangan (beras) untuk 273 juta penduduk Indonesia terus bertambah hingga diperkirakan mencapai 318,96 juta pada tahun 2045, tentunya hal ini menjadi tidak mudah karena memerlukan lahan dan air yang cukup.
Dedi menjelaskan, kondisi ini menjadi salah satu pemicu perlunya penyesuaian strategi kebijakan terkait pangan di semua lini (produksi hingga konsumsi dan hulu hingga hilir) agar ketahanan pangan di Indonesia tetap terjamin.
"Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian adalah menggerakkan model pertanian terintegrasi yang merupakan terobosan untuk meningkatkan produksi dan secara holistik untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional yaitu dengan Integrated Farming," ujar Dedi.
Kepala BBPP Kupang yang dalam sambutannya menjelaskan bahwa Integrated Farming merupakan sistem pertanian dengan upaya untuk memanfaatkan keterkaitan antara tanaman dan hewan untuk mendukung sebuah proses produksi pertanian dari hulu hingga hilir untuk mendukung produksi pertanian, peningkatan ekonomi hingga pelestarian sumberdaya alam.
?Prinsip Integrated Farming adalah zero waste yang artinya bahwa tidak ada yang terbuang sia-sia selain itu konsep ini juga menjaga keseimbangan ekosistem dengan menerapkan pertanian organik agar tercipta pertanian yang berkelanjutan,? ungkap Bambang
Kolonel laut (K) Dr. Anwar Kurniadi, S.Kp., M.Kep (Sesprodi Budi Daya Ternak Universitas Pertahanan RI) dalam acara pembukaan pelatihan berkesempatan menyampaikan sambutannya dimana beliau sangat mengapresiasi kegiatan Pelatihan Integrated Farming Bagi Non Aparatur yang melibatkan mahasiswanya.
?Saya selaku perwakilan dari Universitas Pertahanan RI di Kabupaten Belu mengucapkan terima kasih kepada BBPP Kupang karena telah menerima kami dalam kunjungan ini sekaligus melibatkan mahasiswa kami dalam kegiatan Pelatihan Integrated Farming, tentunya hal ini menjadi tambahan pengetahuan yang sangat bermanfaat tidak hanya bagi mahasiswa tapi juga bagi kami selaku pimpinan dan juga dosen agar kedepannya mampu menerapkan Konsep Intergated Farming di tempat kami demi mendukung ketahanan pangan nasional.? Ungkap Anwar
Seluruh peserta pelatihan juga diajak berkeliling Balai untuk lebih memahami Konsep Integrated Farming, adapun mahasiswa diajak untuk melihat lahan Smart Farming, laboratorium pengolahan hasil, kandang kambing, kandang ayam broiler, RPH, pengolahan limbah, kandang sapi, lahan HPT, dan kandang ayam KUB.