by: Sukmawati
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) di bawah naungan Kementerian Pertanian sejak tahun 2020, fokus utama dan tanggung jawabnya adalah peningkatan pendidikan dan pelatihan vokasional, petani milenial berorientasi ekspor, serta pengembangan kawasan berbasis korporasi.
Setelah pandemi Covid-19 yang mengubah perilaku di semua sektor, termasuk pertanian, pandemi juga membuat sentuhan digital kian cepat, termasuk peningkatan kualitas SDM Pertanian, hal ini di siasati dengan menggelar pelatihan digital. Begitupun dengan Plt Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi yang mengatakan kualitas SDM adalah hal penting dalam sektor pertanian.
“SDM pertanian di masa depan harus diisi dengan yang berkualitas, harus muncul petani-petani milenial yang akan memberikan kemajuan dan inovasi untuk pertanian di Tanah Air. Oleh karena itu, regenerasi petani harus mulai di lakukan,” kata Arief.
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi yang dalam menghadapi era new normal, pelatihan tetap harus berjalan optimal.
“Pelatihan harus tetap produktif menghasilkan SDM pertanian yang profesional, berdaya saing dan berjiwa wirausaha tinggi. Bagaimana carannya? Tentu dengan metode pelatihan yang rutin di laksanakan oleh BPPSDMP melalui UPT, kami selalu menghadirkan pelatihan secara virtual yang bisa di akses dan dijangkau masyarakat luas,” ujar Dedi.
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang sebagai UPT BPPSDMP yang turut melaksanakan penyelenggaraan pelatihan telah melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) terhadap pelatihan yang telah diselenggarakan oleh BBPP Kupang. Kegiatan Monev pelatihan Kabupaten Kupang dilaksanakan pada tanggal 9 s/d 10 Oktober 2023 dengan cara petugas mendatangi langsung purnawidya yang telah mengikuti pelatihan yaitu penyuluh/petugas hingga petani/peternak.
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai efektivitas pelatihan yang telah diberikan kepada para penyuluh/petugas, petani dan peternak di wilayah tersebut. Selain itu hal ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertanian dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas sektor pertanian atau peternakan di Kab. Kupang. Program pelatihan yang telah dilaksanakan adalah Pelatihan Teknis Budidaya Sapi Potong, Pelatihan Teknis Pengolahan dan Pengawetan Pakan Ternak dan Pelatihan Sejuta Petani Pro Organik.
Kepala BBPP Kupang, Yulia Asni Kurniawati mengatakan Monev adalah langkah penting dalam memastikan bahwa pelatihan yang diberikan benar-benar memberikan manfaat yang signifikan kepada penyuluh/petugas, petani dan peternak.
“Dengan melakukan evaluasi berkala, kami dapat menyesuaikan program pelatihan agar lebih relevan dengan kebutuhan mereka,” ungkap Yulia
Hasil Monev akan menjadi dasar bagi BBPP Kupang untuk mengembangkan program pelatihan yang lebih efektif dan relevan di masa mendatang. Selain itu, BBPP Kupang juga akan terus berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lokal, seperti Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan Kabupaten Kupang untuk memastikan sinergi yang baik dalam upaya meningkatkan sektor pertanian dan peternakan di wilayah tersebut.
Pemerintah Kabupaten Kupang, melalui Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Amin Juariah mengapresiasi upaya BBPP Kupang dalam pelaksanaan Monev pelatihan. Distan Kab. Kupang menyatakan komitmen untuk terus mendukung program pelatihan yang membantu petani dan peternak setempat dalam meningkatkan kesejahteraan dan daya saing.
“Dengan adanya kegiatan Monev yang rutin dilakukan, diharapkan sektor pertanian dan peternakan di Kabupaten Kupang dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi penyuluh, petani dan peternak kami,” kata Amin
Melalui kolaborasi yang erat antara BBPP Kupang, pemerintah daerah dan para petani serta peternak, upaya untuk mencapai pertanian dan peternakan yang berkelanjutan akan semakin diperkuat.