By: Ami Daiman
Kementerian Pertanian terus berupaya untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian yang berkualitas. Regenerasi petani di Indonesia menjadi suatu upaya memastikan ketahanan pangan dan berkelanjutannya sektor pertanian. Ini merupakan salah satu upaya konkret yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam mendorong generasi muda untuk terlibat dalam pertanian. Termasuk penyediaan akses yang lebih baik terhadap pendidikan pertanian, teknologi modern, serta pembiayaan yang terjangkau, sehingga para petani muda dapat melihat pertanian bukan hanya sebagai mata pencaharian, tetapi juga sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.
Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) selalu menyampaikan bahwa dirinya menaruh harapan besar pada generasi penerus bangsa yaitu generasi Z. Menurutnya, kedepan generasi Z akan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kemajuan pembangunan pertanian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam setiap kesempatannya mengingatkan bahwa kondisi dunia saat ini membutuhkan tangan-tangan kreatif anak muda dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Apalagi Indonesia sebagai negara besar memiliki tanah yang subur dan bisa ditanami apa saja yang dibutuhkan masyarakat dunia.
"Dunia mengharapkan kita dan pangan Indonesia harus menjadi sesuatu yang berarti. Karena itu yang pertama mitigasi tantanganmu, kedua adaptasi dan yang ketiga adalah hadapi tantangan ini secara bersama-sama," kata SYL.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, di tangan milenial dan generasi Z pembangunan pertanian akan dijalankan.
“Kalian semua adalah motor penggerak pertanian di negara yang kita cintai ini, terlepas dari generasai pendahulu kalian yang saat ini sudah menjadi penggerak dan pelopor pembangunan pertanian,” kata Dedi.
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang sebagai UPT di bawah naungan BPPSDMP Kementan turut berkontribusi dalam peningkatan SDM Pertanian, salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada siswa/siswi untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di BBPP Kupang.
Pada periode bulan Juni hingga akhir september 2023, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang magang di BBPP Kupang sekitar 7 SMK dan 2 Universitas dengan Total Peserta magar sebanyak 72 orang. Selama melakukan PKL, siswa/I di dampingi oleh WI BBPP Kupang yang di bagi per sekolah.
Dalam melaksanakan kegiatan PKL, siswa/I didampingi juga oleh pembimbing lapangan yang merupakan petugas instalasi. Siswa/I secara bergantian ditempatkan pada berbagai lokasi instalasi yang ada di BBPP Kupang, antara lain instalasi ternak sapi, ayam broiler, ayam KUB, ternak kambing, instalasi hortikultura, hijauan pakan ternak, keswan, pengolahan limbah ternak hingga instalasi pengolahan hasil ternak.
Selama ± 2-3 bulan menjalani PKL diharapkan agar siswa/I mampu mempelajari banyak hal terkait pertanian agar dapat menambah dan mengasah keterampilan sehingga ke depannya dapat mempersiapkan diri menjadi SDM yang berkualitas.
Pada akhir kegiatan PKL, siswa/i diwajibkan melaksanakan seminar hasil PKL untuk memaparkan kegiatan PKL selama berada di BBPP Kupang. Kegiatan seminar hasil PKL dilaksanakan pada hari Jumat, 28 - 29 September 2023 bertempat di aula BBPP Kupang dan di buka oleh PLt. Kabag Umum jumlah peserta PKL yang seminar sebanyak 43 orang bersama guru pendamping, adapun audience seminar tersebut yaitu para Widyaiswara dan pejabat struktural BBPP Kupang.
Plt. Kabag umum yang mewakili Kepala Balai BPP Kupang, Bayu Ariawan menyatakan kesiapan BBPP Kupang dalam mendorong pertumbuhan petani milenial.
" BBPP Kupang selalu siap berkontribusi dan mendorong petani melenial atau kaum Z melalui berbagai pelatihan dan pendidikan di BBPP Kupang. Dengan demikian, regenerasi petani tidak hanya akan memperkuat sektor pertanian, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan Indonesia ke depan" ujar Bayu
pada kesempatan yang sama ditemui usai seminar hasil PKL, Fabianus Kowa Keraf selaku koordinator Widyaiswara BBPP Kupang mengapresiasi usaha dan kerja keras siswa/I dalam menyajikan hasil PKL selama di BBPP Kupang.
“Saya sangat mengapresiasi usaha adik-adik dalam menyajikan hasil PKL mereka selama berada di BBPP Kupang ±2 - 3 bulan lamanya. Tentu banyak sekali ilmu yang telah didapat, oleh karena itu jangan berhenti di sini namun teruslah belajar dan mengasah kemampuan agar kelak adik-adik mampu menjadi SDM yang unggul dan dapat berkontribusi dalam kemajuan pertanian Indonesia.” Ucap Fabi