by: Sukmawati
Kementerian Pertanian memiliki tanggung jawab yang besar untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia. Produktivitas pertanian peternakan tidak dapat berkembang baik tanpa SDM yang mumpuni, perlu sinergitas dari dalam organisasi dan kolaborasi antar unit sesuai dengan tusi.
Sesuai arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yang menyatakan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) bidang pertanian harus terus dilakukan.
“Peningkatan SDM yang profesional bisa dilakukan melalui pendidikan, pelatihan vokasi maupun sertifikasi profesi,” kata Amran.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian mempunyai peran penting dalam pengembangan SDM pertanian. Oleh karena itu, pengembangan kapasitas SDM Pertanian menjadi salah satu tugas pokok BPPSDMP dalam pembangunan pertanian.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan pihaknya berada di garis terdepan dalam pembangunan SDM pertanian.
“Segala sesuatu yang terkait dengan peningkatan SDM merupakan tugas BPPSDMP.” Ujar Dedi.
Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di bawah naungan BPPSDMP, Kementerian Pertanian, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang merupakan balai pelatihan yang melatih keahlian teknis, fungsional dan profesi di bidang peternakan bagi aparatur dan non aparatur pertanian dalam rangka pengembangan SDM pertanian yang profesional.
BBPP Kupang dan AIP PRISMA menjalin kemitraan strategis untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam sektor pertanian dan peternakan. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian dari sumber daya manusia pertanian dan peternakan di Indonesia khususnya di NTT melalui penyusunan kurikulum, pelatihan dan sertifikasi inseminasi buatan pada ternak babi dan pelaksanaannya.
Penandatangan kesepakatan ini dilakukan dalam acara Publik Hearing atau konsultasi standar pelayanan publik yang dihadiri oleh Perwakilan AIP PRISMA, Mohasin Kabir selaku CEO. Kepala BBPP Kupang menyambut baik kemitraan ini sebagai langkah strategis untuk mengembangkan kompetensi peternak dan petani di NTT, pada Selasa (24/10) di Aula Utama BBPP Kupang
“Kami sangat bersemangat tentang kemitraan ini dengan AIP PRISMA. Ini adalah langkah yang sangat penting dalam meningkatkan kapasitas peternak dan petani di Indonesia, khususnya di NTT dalam bidang inseminasi buatan ternak babi,” ujar Yulia.
AIP PRISMA adalah kemitraan inovatif antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia untuk menumbuhkan pasar pertanian secara berkelanjutan dan memberikan keuntungan kepada masyarakat miskin di pedesaan Indonesia. Australia-Indoensia Partnership for Promoting Rural Incomes Throught Support for Markets in Agriculture (PRISMA) adalah sebuah program kemitraan pembangunan multitahun yang bekerja untuk mempercepat pengentasan kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dengan menggunakan pendekatan Pengembangan Sistem Pasar (Market Systems Development – MSD).
Kemitraan ini diharapkan akan membawa manfaat besar bagi komunitas pertanian dan peternakan di NTT dengan memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatan dan produktivitas, sekaligus memajukan sektor pertanian dan peternakan di wilayah NTT.