BY: Fransiskus Mbapa
Keterbatasan air merupakan salah satu faktor penyebab gagal tanam di areal persawahan di Desa Oel O kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang. Kasus ini terjadi pada musim tanam 2023/2024 periode Oktober – Maret. Lahan kurang lebih seluas 200 Ha baru terlaksana penanaman seluas 20 Ha. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya dimana pada tahun yang lalu untuk periode yang sama hampir seluruh lahan sawah tertanami semua. Hal ini disebabkan oleh karena berkurangnya curah hujan yang berdampak pada kekeringan di lahan sawah.
Oleh karena tahun lalu luasan tanamnya lebih luas dari tahun sekarang, maka produksinya juga berbeda, diamna untuk periode Okmar tahun lalu sudah dipanen pada bulan April tahin 2024. Keadaan ini mau menunjukan bahwa peningkatan produksi padi salah satu faktornya ditentukan oleh ketersediaan air. Dibanding tahun lau untuk periode yang sama dengan tahun sekarang, curah hujan lebih tinggi pada tahun yang lalu.
Hasil pantauan dan koordinasi dengan anggota kelompok tani Minbers [ada tanggal 25 April 2024 di lokas persawahan mendapatkan informasi bahwa dampak dari el nino tahun 2024 adalah penurunan luas tanam yang sangat jauh dari total potensial lahan yang ada di Desa Oel O Kecamatan Kupang Timur. Para penyuluh yang mendampingi kelompok tanipun tidak bisa berbuat banyak untuk bagaimana meningkatkan areal tanam di wilayah binaan mereka. Hal ini karena ada faktor pembatas yang sangat berpengaruh pada capaian yang hendak dijangkau.
Mencermati arahan yang disampaikan Penjabat Bupati Kupang terkait dengan penambahan luas gtanam padi di wilayah tersebut. Penjabat mengharapkan kalau bisa ada bantuan pompanisasi atau jaringan perpipaan untuk membantu penedotan air dari sungai sehingga dapat megairi areal sawah. Para anggota kelompok tani pun mengharapkan hal yang sama agar areal persawahan mereka dapat terkelola dengan baik.
Dalam sesi kunjungan tersebut dilakukan kunjungan untuk memantau sumber air sungai yang berpotensi dapat mengairi persawahan. Di Dsa Oel O ada sebuah bendung yang memiliki debit air yang cukup untuk mengairi lahan sawah. Namun bendung tersebut letaknya agak jauh dari lokasi persawahan, sehingga masih dibutuhkan instalasi perpipaan agar dapat menyalurkan air yang disedot dari bendung sampai ke lokasi persawahan. Mesin pompa yang akan digunakan pun menggunakan mesin pompa denganukuran minimal 3 dim agar daya sedot dan daya dorongnya maksimal.
Keluaran dari kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh staf Ahli Kementerian Pertanian diharpkan dapat meningkatkan luasan tanam baik berupa penanaman di areal lahan yang baru dengan sistem tumpang sisip, lahan pekarangan, maupun lahan yang berpotensi untuk ditanamai namun selama ini tidak pernah dilakukan penanaman. Denganb penambahan indeks pertanaman pun bisa diupayakan untuk ditingkatkan dari IP 1 menjadi IP 2. Hal tersebut juga menjadi harapan bersama sesuai dengan arahan menteri pertanian agar dalam bulan Juni 2024 dari hasil panen dapat terjadi peningkatan produksi sehingga stok pangan kita aman.
DAFTAR PUSTAKA
- Bahan Presentase Kapus BSIP Darurat Pangan Nasional. Kupang, 04 April 2024
- Bahan Presentase Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Propinsi Nusa Tenggara Timur, Potensi Lahan Padi gogo dan Padi Ladang di NTT, serta Ketersediaan Pompanisasi, 04 April 2024