Cara Budidaya Bawang Prei

Sumber: Pertanianku.com

Bawang prei (Allium ampeloprasum) merupakan bawang daun berukuran jumbo. ukurannya lebih besar dari bawang daun?A. fistulosum. Di Indonesia. jenis bawang daun ini juga dikenal sebagai bawang leek. Keunggulan prei adalah aroma yang lebih lembut dibanding daun bawang umumnya. Tanaman ini berasal dari Mediterania dan sudah bisa dibudidayakan di Indonesia. Budidaya?bawang prei?cocok dilakukan di daerah dingin bersuhu 20?25?C atau di ketinggian 1.000 m dpl.

Media tanam

Media tanam yang cocok untuk menanam bawang prei adalah arang sekam yang dapat membuat tanaman mengikat air lebih banyak di musim kemarau. Prei membutuhkan tanah yang subur dan kaya bahan organik sehingga media tanam perlu ditambahkan pupuk kandang. Pupuk kandang dan arang sekam ditambahkan saat awal penanaman dengan perbandingan sepertiga arang sekam dan dua per tiga pupuk kandang.

Bibit ditanam dengan jarak tanam 25 cm ? 25 cm sehingga total populasi mencapai 16.000 tanaman per hektare. Proses budidaya bawang prei mirip seperti tebu karena karakter daun yang vertikal sehingga jarak tanam tidak perlu lebar sehingga kemungkinan jarak tanam 15 cm ? 15 cm juga bisa digunakan.

Perawatan

Menurut beberapa petani. budidaya bawang prei tergolong lebih mudah dibanding jenis bawang daun umumnya. Media tanam diberikan pupuk NPK berimbang setiap dua pekan sekali. Pupuk diberikan hingga batang tanaman tumbuh setinggi 20 cm. Selanjutnya. tanaman hanya perlu diberikan pupuk daun. Tanaman ini membutuhkan intensitas penyinaran yang lama.

Panen

Tanaman sudah bisa dipanen setelah berumur 6 bulan sejak semai. Produktivitasnya bisa mencapai 4 ton per hektare. Harga jual bawang daun ini cenderung lebih tinggi dari harga bawang daun sehingga komoditas pertanian ini tergolong memiliki prospek yang bagus. Aroma bawang prei cenderung lebih kuat 10 kali lipat daripada bawang daun. Biasanya. bawang prei digunakan untuk campuran bahan makanan seperti omelet. sup. dan pasta.

Dipublikasi Pada : 05-08-2022