Cara Memberikan Obat untuk Ikan Lele

Sumber : pertanianku.com

Setelah ikan lele menunjukkan adanya gejala sakit, Anda harus mengidentifikasi terlebih dahulu jenis penyakit yang menyerang. Hal tersebut penting untuk menentukan jenis obat yang digunakan. Pemberian obat untuk ikan lele dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu pengobatan langsung dan pengobatan tidak langsung.

Pengobatan langsung

Pengobatan langsung terbilang paling praktis. Dalam sistem ini, obat bisa langsung ditebar ke kolam tanpa harus memanen ikan terlebih dahulu. Pengobatan ini cukup efektif untuk menghadap serangan penyakit pada tahap awal, yaitu ketika ikan terlihat kehilangan nafsu makan dan loyo.

Pengobatan langsung dapat dilakukan dengan menimbang dedak halus untuk menentukan jumlah yang disesuaikan dengan luas kolam dan ketinggian air. Umumnya, luasan 1m2 membutuhkan ¼ kg dedak halus. Selanjutnya, timbang ragi, tiap ¼ kg dedak membutuhkan 5 gram ragi atau ½ sendok teh. Setelah itu, campurkan kedua bahan hingga rata.

Tambahkan air ke dalam campuran dedak dan ragi. Setiap ¼ kg dedak halus butuh dicampur dengan kurang lebih dua gelas air. Campur seluruh bahan hingga rata. Setelah itu, diamkan adonan selama 10–12 jam.

Saat ingin diberikan ke dalam kolam, kurangi ketinggian airnya hingga setengah, kemudian tambahkan air baru hingga ketinggiannya kembali seperti semula. Selanjutnya, tambahkan 2–3 liter air ke dalam adonan dedak dan ragi, aduk kembali hingga larut. Masukkan larutan tersebut ke botol bekas air minum, kemudian sebar secara merata ke seluruh permukaan kolam. Biarkan kolam selama beberapa hari.

Pengobatan tidak langsung

Pemberian obat secara tidak langsung memang tidak begitu praktis, pasalnya Anda harus memanen ikan terlebih dahulu sehingga memerlukan waktu dan tenaga ekstra. Selain itu, peternak juga harus menyiapkan kolam baru, yaitu kolam yang sudah dikeringkan selama 2–3 hari sebelum pengobatan. Kolam ini dapat digunakan sebagai tempat pengobatan. Kolam yang diairi secara mendadak kurang baik karena keadaannya belum siap atau tidak mengandung lendir.

Cara pengobatan dimulai dengan mengisi kolam hingga ketinggian airnya mencapai 30–40 cm. Setelah itu, masukkan obat ke kolam tersebut. Obat diberikan sama seperti pengobatan langsung, baik dosis maupun cara pembuatannya. Setelah itu, diamkan selama dua hari.

Selanjutnya, masukkan ikan yang terserang penyakit ke kolam. Masukkan kembali obatnya. Usai penebaran obat biasanya akan terlihat perubahan pada tingkah laku ikan. Dalam beberapa detik, ikan-ikan yang sakit langsung naik turun dan bergerak ke arah lainnya. Hal tersebut wajar karena merupakan pertanda dari reaksi obat terhadap tubuh ikan. Bahkan, tak jarang, ada ikan yang memburu butiran obat dan langsung memakannya.

Pengobatan biasanya selesai dalam kurun waktu 30 menit. Hal tersebut ditandai dengan tingkah laku ikan yang kembali normal. Pengobatan tidak bisa dilakukan sekali, terkadang Anda butuh melakukan beberapa kali hingga kondisi kesehatan ikan kembali pulih.

Dipublikasi Pada : 11-08-2023