Sumber : pertanianku.com
Beberapa petani cabai sering mengalami masalah tanaman cabai tiba-tiba layu, padahal sehari sebelumnya tanaman terlihat baik-baik saja. Tanaman cabai tersebut tiba-tiba layu pada seluruh bagian tanaman.
Penyakit layu memang merupakan penyakit yang sulit dikendalikan dalam budidaya cabai. Hal ini karena penyakit layu bisa disebabkan oleh beragam jasad pengganggu, seperti nematoda, cendawa, bakteri, dan serangga. Anda harus mengetahui penyebab penyakit layu itu terlebih dahulu sebelum mengatasinya.
Nematoda adalah jasad pengganggu yang berbentuk seperti cacing tetapi ukurannya jauh lebih kecil, bahkan sulit terlihat oleh mata telanjang. Nematoda betina akan meletakkan telur di akar tanaman sehingga menyebabkan akar terluka. Nematoda yang baru menetas pun akan berkembang di sistem perakaran tanaman. Hal tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat untuk mengalirkan makanan dari dalam tanah.
Akibatnya, tanaman yang semula tampak segar pada pagi harinya dapat berubah layu pada siang hari. Jika tanaman diserang oleh nematoda akar yang bernama paru akar atau Meloidogyne sp, akar tanaman akan tampak bengkat saat tanaman dicabut.
Cendawan yang biasanya menyerang tanaman cabai adalah Fusairum oxysporum, Verticillium sp., dan Pellicularia sp. Ketiga cendawan tersebut menjadi salah satu penyebab terbesar tanaman cabai tiba-tiba layu di Indonesia. Cendawan Fusarium biasanya menyerang tanaman yang berada di tanah masam. Cendawan tersebut akan masuk melalui akar yang sudah terinfeksi oleh serangan nematoda.
Bakteri yang bisa menyebabkan tanaman layu adalah Pseudomonas solanacearum yang bisa berkembang biak pada suhu udara yang panas dan berkelembapan tinggi. Selain menyerang tanaman cabai, bakteri ini juga menyerang tanaman lainnya seperti tomat, terung, semangka, dan pisang.
Sementara itu, penyebab tanaman cabai tiba-tiba layu dari keluarga serangga adalah hama kutu atau uret. Hama tersebut memakan sistem perakaran tanama sehingga perakaran kehilangan performa untuk menyerap zat makanan yang ada di dalam tanah. Hal tersebut menjadi penyebab tanaman layu mendadak.
Cara paling mudah mengetahui sumber serangan pada tanaman yang layu adalah mencabut tanaman dan amati bagian akarnya. Jika ditemukan luka fisik pada akar, segera gali tanah di sekitar pohon untuk menemukan serangga penyebab layu. Sementara, jika luka pada akar terlihat membusuk dan berbau, bisa jadi itu merupakan serangan bakteri.
Tindakan pencegahan yang bisa Anda lakukan adalah pengapuran dan sterilisasi lahan, isolasi tanaman yang terserang dan menghentikan pengairan, lakukan pengocoran fungisida Folicur SC (2—3 ml/liter air), dan buatlah parit pemisah untuk memisahkan area yang terserang dengan area tanaman lain yang masih aman.