Sumber : pertanianku.com
Pakan merupakan kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi setiap hari selama periode pemeliharaan. Sayangnya, ketersediaan pakan sering terganggu karena faktor cuaca, biasanya hal tersebut sering terjadi pada musim kemarau. Saat kemarau, tanaman tidak mampu tumbuh dengan baik sehingga jumlah hijauan menurun cukup drastis. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, Anda bisa mengawetkan pakan hijauan dengan cara-cara di bawah ini.
Dibuat menjadi silase
Silase merupakan pakan hijauan yang diawetkan dengan proses fermentasi dengan bantuan jasad renik. Silase biasanya dimanfaatkan untuk ternak ruminansia, seperti sapi, kerbau, domba, dan kambing. Hijauan yang digunakan berasal dari limbah pertanian jagung, tebon padi, daun kacang tanah, dan hijauan lainnya. Selain hijauan, pembuatan silase juga membutuhkan bahan lain berupa bekatul dan dedak padi.
Berikut ini beberapa bahan dan ulasan cara pembuatan silase yang tepat.
Bahan-bahan:
- Bahan hijauan 50 kg
- Tetes tebu 1,5 kg atau sekitar 3 persen dari bahan silase
- Dedak halus 2,5 kg atau 5 persen dari bahan silase
- Menir 1,75 kg atau 3,5 persen dari bahan silase
- Onggok 1,5 kg atau 3 persen dari bahan silase
- Silo atau kantung plastik
Cara membuat:
- Potong bahan hijauan yang Anda gunakan menjadi ukuran kecil-kecil sekitar 5—10 cm dengan menggunakan arit atau chooper.
- Campurkan semua bahan dengan potogan rumput hingga tercampur merata.
- Masukkan seluruh bahan ke silo hingga melebihi permukaan silo.
- Padatkan bahan-bahan tersebut sehingga tidak ada rongga di antara bahan-bahan silase.
- Tutup bahan menggunakan lembaran plastik dengan rapat. Berikan pemberat seperti batu atau kantung plastik yang diisi oleh tanah.
- Proses fermentasi berlangsung selama 6—8 mingg Setelah itu, silo dibuka dan silase sudah bisa digunakan. Ambil silase secukupnya, misal untuk 3—5 hari. Silase yang baru diambil harus dijemur terlebih dahulu sebelum diberikan ke ternak. Silase dapat disimpan selama 1—2 tahun jika dibuat dan disimpan dengan tepat.
Dibuat menjadi hay
Hay merupakan pakan hijauan yang diawetkan dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari hingga kadar airnya berkurang menjadi 12—30 persen. Bahan yang biasanya dibuat menjadi hay adalah rumput. Rumput tersebut harus dipotong kecil-kecil berukuran 10 cm terlebih dahulu. Setelah itu, rumput dijemur selama 1—3 hari hingga kadar airnya berkurang 50 persen.
Rumput yang diolah sebaiknya yang sudah menjelang berbunga agar kadar proteinnya tinggi. Hijauan yang dapat diolah menjadi hay harus bertekstur halus atau berbatang halus yang mudah kering, ditanam di area yang subur, dan pakan hijauan yang disukai ruminansia.