Sumber : pertanianku.com
Budidaya ikan gabus bisa dilakukan di mana saja. Ikan ini bisa hidup di air yang keruh dan kering karena memiliki labirin pada alat pernapasannya. Beragam jenis kolam pun bisa digunakan mulai dari kolam terpal, kolam tanah, dan kolam beton. Berikut ini akan dijelaskan cara mudah budidaya ikan gabus di kolam tanah.
Kolam tanah adalah kolam yang memiliki dinding dan dasar berupa tanah. Tipe kolam ini paling populer di kalangan pembudidaya ikan. Pembuatannya cukup mudah dan sederhana. Cukup dengan menggali tanah dan mengisinya dengan air.
Kolam tanah juga bisa terjadi secara alami dan siap digunakan untuk memelihara ikan. Meskipun demikian, pada perkembangannya kolam tanah akan mengalami beberapa modifikasi. Modifikasi ini dapat berupa pemberian lapisan batu pada dinding atau lapisan pasir pada dasar kolam.
Tahapan yang harus dilakukan sebelum kolam tanah digunakan, yaitu pengeringan. Tahapan ini dilakukan selama tiga hingga tujuh hari tergantung teriknya sinar matahari. Kolam yang sudah cukup tingkat kekeringannya bisa dilihat pada permukaan tanahnya sudah retak-retak.
Pengeringan ini bertujuan memutus mikroorganisme penyebab penyakit. Setelah dikeringkan, tanah di dasar kolam dibalik dengan cara dicangkul. Tujuan dari pencangkulan adalah untuk memperbaiki kegemburan tanah. Selain itu, cara ini bisa membantu membuang gas beracun yang tertimbun di dalam tanah.
Saat pencangkulan, angkat juga lapisan lumpur hitam di dasar kolam. Lumpur ini biasanya akan berbau busuk. Ia menyimpan gas-gas beracun seperti amonia dan hidrogen sulfida. Gas-gas tersebut terbentuk dari tumpukan sisa pakan yang tidak dimakan oleh ikan.
Tahapan berikutnya adalah pemberian kapur. Tujuannya adalah menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang bisa Anda gunakan adalah dolomit atau kapur tohor.
Pengapuran dilakukan dengan cara menebar kapur secara merata di dasar kolam. Setelah itu, balik tanah di dasar kolam agar kapur meresap ke dalam. Dosis pemberian kapur ini berkisar pada 250—750 gram per meter persegi.
Jika sudah dilakukan pengapuran, Anda bisa mulai memberikan tanah pupuk organik ditambah urea dan TSP. Pemupukan ini bertujuan menyediakan pakan alami seperti fitoplankon dan cacing.
Pupuk yang dianjurkan adalah pupuk kompos atau pupuk kandang. Dosisnya bisa mencapai 250—500 gram per meter persegi. Dosis untuk pupuk urea mencapai 15 gram per meter persegi. Sementara, pupuk TSP diberikan 10 gram per meter persegi.
Pengisian kolam dilakukan secara bertahap. Isi air hingga ketinggian 30—40 cm dan biarkan selama 1 minggu. Air kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton akan berwarna kehijauan. Setelah itu, induk gabus siap ditebar. Isi air kolam sesuai dengan keperluan sampai ketinggian ideal.
Selain pemilihan kolam, budidaya ikan gabus juga meliputi tata cara pemilihan benih, pemijahan, dan pembesaran. Begitu pula dengan pakan yang diberikan serta perhitungan keuntungan.