Cara Pupuk Kacang Panjang

Sumber : sinautani.com

Kacang panjang merupakan salah satu jenis sayuran yang populer di Indonesia. Selain mudah tumbuh, kacang panjang juga memiliki kandungan gizi yang baik untuk tubuh. Agar kacang panjang dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang melimpah, diperlukan penggunaan pupuk yang tepat. Berikut adalah cara pupuk kacang panjang yang dapat Anda terapkan di kebun atau lahan pertanian Anda.

1. Jenis Pupuk yang Digunakan

Pupuk yang digunakan untuk kacang panjang biasanya terdiri dari pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik yang dapat digunakan adalah kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau. Sedangkan pupuk anorganik yang dapat digunakan adalah pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) dan pupuk Urea.

Pupuk organik lebih baik digunakan karena dapat meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan kualitas tanaman. Sedangkan pupuk anorganik dapat memberikan hasil yang cepat dan banyak, namun dapat merusak kesuburan tanah jika digunakan secara terus-menerus.

2. Cara Pemberian Pupuk

Pemberian pupuk pada kacang panjang harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Pupuk harus diberikan pada saat tanaman masih muda dan terus diberikan setiap 2-3 minggu sekali hingga tanaman berumur 2 bulan.

Pupuk organik dapat diberikan dengan cara dicampurkan dengan tanah pada saat penanaman atau dengan cara disiramkan ke sekitar tanaman. Sedangkan pupuk anorganik dapat diberikan dengan cara disiramkan ke sekitar tanaman atau dicampurkan dengan air untuk disemprotkan ke seluruh bagian tanaman.

3. Dosis Pemberian Pupuk

Dosis pemberian pupuk pada kacang panjang harus disesuaikan dengan kondisi tanah dan umur tanaman. Pupuk organik biasanya diberikan dengan dosis 5-10 kg/m2 pada saat penanaman dan 2-3 kg/m2 setiap 2-3 minggu sekali hingga tanaman berumur 2 bulan.

Sedangkan pupuk anorganik diberikan dengan dosis 2-3 gram/m2 pada saat penanaman dan 1-2 gram/m2 setiap 2-3 minggu sekali hingga tanaman berumur 2 bulan. Jika terlalu banyak pupuk diberikan, dapat merusak tanaman dan mengganggu kualitas panen.

4. Waktu Pemberian Pupuk

Pemberian pupuk pada kacang panjang harus dilakukan pada waktu yang tepat. Pupuk organik dapat diberikan pada saat penanaman atau setelah tanaman berumur 2 minggu. Sedangkan pupuk anorganik dapat diberikan pada saat penanaman atau setelah tanaman berumur 1 minggu.

Pemberian pupuk juga harus disesuaikan dengan kondisi cuaca dan kelembaban tanah. Pemberian pupuk pada saat musim hujan harus dihindari karena dapat menyebabkan pupuk terbuang dan tidak terserap oleh tanaman.

5. Penyimpanan Pupuk

Pupuk yang tidak digunakan harus disimpan dengan baik untuk menjaga kualitasnya. Pupuk organik harus disimpan di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung. Sedangkan pupuk anorganik harus disimpan di tempat yang kering, terhindar dari sinar matahari langsung, dan terpisah dari bahan kimia lainnya.

Pupuk juga harus disimpan di tempat yang aman dan terhindar dari binatang yang dapat merusak atau memakan pupuk. Jangan menyimpan pupuk di tempat yang terlalu lembab atau basah karena dapat merusak kualitas pupuk.

Kesimpulan

Pupuk merupakan salah satu faktor penting dalam pertanian, termasuk dalam budidaya kacang panjang. Pemberian pupuk yang tepat dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman. Pupuk organik lebih baik digunakan karena dapat meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan kualitas tanaman. Sedangkan pupuk anorganik dapat memberikan hasil yang cepat dan banyak, namun dapat merusak kesuburan tanah jika digunakan secara terus-menerus. Pemberian pupuk harus dilakukan dengan dosis yang tepat, pada waktu yang tepat, dan disimpan dengan baik untuk menjaga kualitasnya.

Dipublikasi Pada : 14-11-2023