Cara Setek Tanaman Kakao

Sumber : pertanianku.com

Keuntungan pembibitan tanaman kakao yang diperbanyak dengan cara setek ialah memiliki sifat genetis yang sama dengan induknya. Dengan demikian, Anda perlu memilih pohon induk yang bagus memiliki sifat-sifat baik dan produksi yang tinggi. Proses setek tanaman kakao membutuhkan sungkup plastik transparan.

Rangka sungkup dapat terbuat dari kayu yang panjangnya mencapai 6 m, lebar 1,5 m, dan tingginya 75 cm. Sungkup harus berada di bawah naungan beratap pelepah kelapa sawit atau ilalang. Lokasi tersebut memiliki suasana ternaung sebesar 85 persen.

Wadah yang digunakan adalah polibag berukuran 15 cm × 25 cm. Selanjutnya, media tanam yang digunakan adalah tanah lapisan olah (top soil) diberi cetrale care pasir.

Sebenarnya, proses setek dapat langsung dilakukan di bawah pohon pelindung tetap. Atap dibuat setinggi 2,25 m dengan menggunakan pohon pelindung tetap sebagai penyangganya. Atap dapat terbuat dari pelepah kelapa sawit atau ilalang. Sungkup dibuat di bagian tengah atap setinggi 60 cm dari permukaan tanah.

Sebelum menanam, Anda perlu menyiapkan terlebih dahulu media bibit yang panjangnya tidak lebih dari 5 m agar tingkat kelembapan dapat dipertahankan. Media terbuat dari pasir kasar (di bagian tengah) dan pasir halus (di bagian atas). Selanjutnya, media disterilkan selama tiga minggu. Setelah itu, bibit setek batang dapat langsung ditanam di pembibitan pada permukaan tanah.

Bibit setek batang terbaik berasal dari cabang pucuk dan memiliki dua helai daun yang dipotong separuh. Selain itu, diambil dari cabang yang titik tumbuhnya sedang dalam keadaan istirahat (dorman). Sebaiknya, pohon induk yang dipilih sudah berumur lebih dari 4 tahun.

Setek batang yang sudah dipotong kemudian dicelupkan ke dalam larutan hormon selama 5 detik. Anda juga bisa menggunakan Rootone F yang dicampur air dengan perbandingan volume yang sama. Setelah dicelupkan, setek ditanam tegak lurus pada lubang tanam yang berada di bagian tengah media yang terdapat pasirnya.

Bibit perlu disiram secara berturut-turut selama 3 hari dengan volume air sebanyak 0,5 liter air untuk setiap 50 setek. Penyiraman dapat dilakukan dengan knapsack yang ber-nozzel polijet berwarna biru.

Naungan dan sungkup perlu dibuka secara berangsung-angsur, sesuai dengan perkembangan setek. Selama masa pemeliharaan, bibit juga perlu diberikan insektisida dan fungisida.

Dipublikasi Pada : 18-01-2024