By : Rip Krishaditersanto
Sebanyak 45 inseminator dari Kabupaten Bone dan Kabupaten Sinjai dinyatakan lulus ujian kompetensi sesuai standar Badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP) dan berhak mendapatkan sertifikat kompetensi dari BNSP.
Ke-45 lima inseminator ini dinyatakan kompeten setelah menjalani uji kompetensi selama 3 hari dari tanggal 17 s.d 19 september 2024 di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone yang diselenggarakan oleh TUK Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang.
Pengumuman hasil uji kompetensi ini disampaikan oleh koordinator asesor, Widya Ayu Prasdini yang mewakili tim asesor mengatakan bahwa inseminator yang sudah dinyatakan kompeten memiliki tanggung jawab besar untuk dapat menjadi teladan dalam penerapan standar operasional prosedur inseminasi dilapangan dan juga memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan angak kebuntingan sapi dan menurunkan jarak kelahiran pedet.
“Inseminator tersertifikasi harus disiplin dan selalu menjalankan pelayanan inseminasi sesuai SOP yang telah ditetapkan untuk mendapatkan hasil terbaik” demikian disampaikan Ayu.
Kepala Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan Kabupaten Bone, Andi Musafir, juga menyampaikan terima kasih kepada BBPP Kupang yang telah mengalokasikan kegiatannya di Kabupaten Bone hingga para inseminatornya dapat tersertifikasi sesuai standar BNSP. Andi berharap kedepannya bisa lebih banyak lagi kegiatan dari kementerian pertanian untuk mengembangkan sektor peternakan dimana inseminator menjadi tulang punggungnya.
“semoga BBPP Kupang kedepan dapat mengalokasikan kembali kegiatnya di Kabupaten Bone. Dan untuk inseminator harus berkomitmen untuk mengembangkan peternakan sapi di Bone, karena kalian merupakan tulang punggung untuk sektor ini” demikian disampaikan Andi dalam arahannya sebelum menutup kegiatan secara resmi.
Dalam penutupan kegiatan uji kompetensi oleh Kepala BBPP Kupang yang diwakili oleh Kepala Bagian Umum Siti Kamalia Kamal menyampaikan terima kasih kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bone yang telah berkolaborasi dengan BBPP Kupang sehingga penyelenggaraan uji kompetensi dapat berjalan dengan lancar.
“Tujuan utama pembangunan sumber daya manusia pertanian adalah meningkatkan kesejahteraan petani, kegiatan uji kompetensi ini bertujuan memastikan para inseminator yang memberikan pelayanan adalah tenaga-tenaga handal dilapangan, sehingga dapat meningkatkan produktifitas ternak sapi yang dipelihara oleh masyarakat” demikian disampaikan Siti dalam arahannya.
Sebelumnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri.
“Saat ini fokus Kementan adalah mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada. Pasalnya, penyuluh menjadi garda terdepan dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditas yang berdaya saing guna mewujudkan pencapaian swasembada pangan dan penerapan teknologi pertanian yang modern,” kata Santi.
Selaras apa yang selalu di tuturkan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman bahwa regenerasi dan peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang pertanian menjadi salah satu fokus Kementan, hal ini dikarenakan kedepan untuk dapat membangun pertanian Indonesia yang lebih maju diperlukan tenaga-tenaga atau sumber daya manusia pertanian yang benar-benar memiliki kualitas kerja yang baik dan benar-benar kompeten.
“Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara terkuat melalui pengelolaan pertanian. Peningkatan kualitas SDM dan regenerasi perlu dilakukan untuk memperkuat sektor pertanian kita” ujar Mentan.