By: drh. Mutya Fadhilah
Dokter Hewan Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang. berkesempatan untuk mengikuti pelatihan kesehatan unggas di PT Medion Farma Jaya. Pelatihan tersebut diselanggarakan pada tanggal 30 sampai 31 Juli 2019 di PT Medion Farma Jaya yang beralamat di Jl Raya Batu Jajar No 29 Cimareme. Ngamprah. Kabupaten Bandung Barat. Jawa Barat. Dalam kesempatan ini Medion menggundang Balai Besar Peternakan dan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara. Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu. serta Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang. Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang. pada kesempatan ini diwakili oleh drh. Cahya Purnamasari dan drh. Mutya Fadhilah.
Hari pertama pelaksanaan pelatihan diisi materi tentang Biosecurity?peternakan unggas yang diisi oleh drh. Witarso selaku Regional Manager PT Medion Farma Jaya. Kepada peserta pelatihan Witarso menekankan bahwa Biosecurity merupakan gerbang perlindungan utama sebuah peternakan terhadap keluar atau masuknya agen penyakit ke dalam suatu peternakan. Menurut Witarso. Biosecurity menjadi benteng pertahanan utama bagi ayam dalam menghadapi serangan penyakit. Benteng pertahanan ini juga erat kaitannya dengan pemilihan lokasi kandang. lingkungan kadang itu sendiri dan operasional kandang. sehingga dalam ilmu peternakan Biosecurity terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu Biosecurity konseptual. Biosecurity struktural dan Biosecurity operasional. ?Biosecurity konseptual merupakan dasar dari seluruh program pengendalian penyakit. Beberapa hal yang tercakup di dalamnya antara lain pemelihan lokasi peternakan. kandang dan umur ternak. Biosecurity struktural meliputi hal hal yang berhubungan dengan tata letak peternakan. pengaturan saluran limbah. perangkat sanitasi dan dekontaminasi. Sedangkan Biosecurity operasional meliputi implementasi prosedur manajemen pengendalian penyakit.
Materi berikutnya yang disampaikan di hari pertama adalah Vaksin dan Vaksinasi yang disampaikan oleh drh Suwadi selaku Regional Manager PT Medion Farma Jaya. Menurut Suwadi. vaksinasi merupakan gerbang perlindungan terhadap penyakit kedua setelah Biosecurity. Suwadi menjelaskan bahwa pemberian vaksin yang baik harus memenuhi 4M kriteria yaitu materi (vaksin yang rantai dinginnya terjamin dan ayam yang sehat. tidak dalam kondisi stress). metode (program vaksinasi dan teknik vaksinasi yang benar). manusia (keterampilan sikap dan pengetahuan vaksinatornya) dan Mileu (lingkungan yang meliputi agen penyakit Biosecurity dan air).
Pada hari ke dua. materi yang disampaikan adalah pengenalan penyakit unggas dan praktek diagnosa penyakit. Pengenalan penyakit unggas disampaikan oleh drh. Maskom. Dalam penyampaiannya Maskom menjelaskan gejala gejala spesifik dari penyakit unggas yang umum ditemukan di Indonesia seperti AI. ND. IB. IBD serta penyakit bakterial dan penyakit parasit lainnya. Dalam kegiatan praktek diagnosa penyakit. peserta diklat didampingi oleh drh Suwadi dan drh Lilis. Pada kegiatan ini peserta melakukan nekropsi (bedah bangkai) ayam layer yang menunjukkan gejala klinis dari suatu penyakit. Sebelum melakukan nekropsi. peserta diminta untuk menyebutkan gejala klinis yang tampak pada ayam yang akan di matikan kemudian dilihat perubahan organ dalamnya. Setelah itu peserta diklat diminta untuk melakukan nekropsi dan menyebutkan perubahan yang tampak pada organ bagian dalam serta menyimpulkan jenis penyakit berdasarkan perubahan oragn yang ditemukan.
Diakhir kegiatan. acara Diklat Kesehatan Unggas ditutup oleh Peter Yan selaku Corporate Communication and M&D Director PT Medion Farma Jaya. Pada kesempatan ini juga Peter menyerahkan sertifikat kepada peserta diklat. Bersama dengan sertifikat Peter juga menyerahkan kenang kenangan kepada peserta diklat dengan nilai post test tertinggi dan peserta yang paling aktif bertanya dan memberikan masukan selama kegiatan di kelas.