By: M. Noor
Belu – Program Perluasan Areal Tanam (PAT) adalah program Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan luas tanam dan produksi pertanian nasional dengan tujuan untuk menjamin ketahanan pangan dan ketersediaan pangan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman selalu menekankan bahwa solusi cepat peningkatan produksi petanian yang ditawarkan saat ini adalah program PAT.
Selain itu Mentan juga menegaskan perlunya pemaksimalan penggunaan pompa dan optimalisasi lahan (oplah) untuk meningkatkan luas tambah tanam (LTT). Ia mengingatkan bahwa capaian LTT harus diperkuat agar tujuan swasembada pangan dapat tercapai.
Hal serupa disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti. Ia mengatakan PAT dilakukan sebagai langkah untuk menjaga ketahanan pangan. Idha menambahkan, dalam kondisi apa pun pangan tidak boleh bermasalah.
Dalam rangka meningkatkan PAT Kementan melalui BPPSDMP yang dalam hal ini oleh Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang melakukan Rapat Koordinasi PAT dan Pompanisasi di Kabupaten Belu, Jum'at (4/10/2024).
Membuka kegiatan, Johanes Andes Prihatin, mengungkapkan kendala yang selama ini dihadapi adalah kondisi dan ketersediaan air di Kabupaten Belu yang sebagian besar adalah air tadah hujan sehingga saat musim kemarau debit air menyusut drastis.
Oleh karena itu dari dinas mengusulkan untuk membuat sumur bor agar kebutuhan air dapat terpenuhi serta dibutuhkan pompa dengan tenaga surya sehingga lebih murah dalam biaya operasionalnya.
Di kesempatan yang sama, Indra Zakariya Rayusman, Kepala BBPP Kupang juga memaparkan progres PAT dan Pompanisasi di kabupaten Belu.
“Saat ini pencapaian target PAT di Kabupaten Belu mengalami progres yang bisa di bilang bagus. Untuk itu kami harap peran aktif dari para penyuluh agar dapat mengawal jalannya PAT ini ke arah yang lebih baik lagi.” Ungkap Indra.
“Kemudian dalam waktu dekat, kami juga akan melakukan pelatihan dengan menargetkan Babinsa sebagai peserta pelatihan agar dapat menunjang kekurangan PPL di lapangan.” Imbuhnya.
Hal ini juga di amini oleh Tenaga Ahli Menteri Pertanian RI bidang Tata Kelola dan Pengembangan, Sukriansyah S. Latief.
“Terkait kendala pupuk dan benih, kita usahakan untuk tidak telat lagi serta terkait pelatihan yang akan diselenggarakan oleh BBPP Kementan harapannya dapat menunjang pengetahuan TNI (Babinsa) terkait pertanian. Karena TNI merupakan salah satu garda terdepan.” Kata Sukriansyah.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekda Kabupaten Belu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Belu, Kabid. Dinas Pertanian Belu, para Penyuluh dan TNI.