By: drh. Fitriani Salih
Menyikapi kejadian El Nino yang terjadi hampir diseluruh belahan dunia dan berdampak pada perubahan iklim yang berpotensi mengganggu produktivitas sektor pertanian, Kementerian Pertanian menginisiasi pelaksanaan program – program strategis sebagai bentuk antisipasi terhadap kejadian El Nino sehingga masyarakat mampu melakukan berbagai penyesuain untuk tetap dapat mempertahankan produktivitas lahan pertaniannya masing – masing.
El Nino adalah fenomena alami yang terjadi ketika suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur menjadi lebih hangat dari biasanya. Hal ini menyebabkan perubahan pola cuaca global yang dapat berdampak signifikan pada iklim di berbagai wilayah. Selama periode El Nino, terjadi perubahan aliran angin dan distribusi suhu di atmosfer. Dampaknya dapat meluas ke seluruh dunia dan mempengaruhi cuaca dan iklim di berbagai daerah. El Nino adalah fenomena alam yang dapat memiliki dampak signifikan terhadap sektor pertanian. Dalam sektor pertanian, El Nino dapat menjadi tantangan besar karena dapat mengganggu pola cuaca yang berdampak pada produksi pertanian dan kesejahteraan petani.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat membuka Kegiatan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh bertema Adaptasi dan Mitigasi Pertanian terhadap El Nino beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa efek yang ditimbulkan dari kejadian El Nino akan sangat berdampak bagi masyarakat sehingga penting untuk masyarakat mengetahui upaya – upaya mitigasi terhadap kejadian El Nino ini salah satunya melalui kegiatan pelatihan dan penderasan informasi kepada masyarakat melalui Penyuluh Pertanian yang melakukan pendampingan kepada masyarakat.
"Fenomena El Nino merupakan ancaman serius terhadap produksi pangan, baik di subsektor tanaman pangan, peternakan dan perkebunan. Oleh karena itu, sekali lagi diperlukan langkah antisipasi dan adaptasi dengan pelatihan petani dan penyuluh," katanya.
Menyerukan pesan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga menyampaikan pentingnya kesiapan semua pihak terlebih penyuluh pertanian dan petani dalam mempersiapkan upaya – upaya antisipasi kejadian El Nino. Melalui BBPPSDMP Kementerian Pertanian, sejumlah pelatihan peningkatan kapasitas SDM Pertanian masyarakat terus dilaksanakan salah staunya Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh yang bertemakan Adaptasi dan Mitigasi Pertanian terhadap El Nino.
“Pelaksanaan Pelatihan terkait Mitigasi kejadian El Nino ini bertujuan untuk mempersiapkan upaya – upaya antisipasi sehingga dampak – dampak yang ditimbulkan oleh kejadian ini dapat diminimalisir dan produktivitas sektor pertanian dapat terus dipertahankan” Ujarnya
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang sebagai salah satu UPT Pelatihan di bawah BPPSDMP Kementerian Pertanian juga terus berupaya maksimal melaksanakan langkah – langkah antisipasi kejadian El Nino yang dapat berpengaruh signifikan bagi masyarakat khususnya masyarakat NTT yang banyak menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan peternakan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan berbagai pelatihan antisipasi kejadian El Nino dengan menyesuaikan potensi dan kebutuhan setiap daerah di wilayah kerjanya khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Salah satu Pelatihan yang dilaksanakan adalah Pelatihan Kewirausahaan Pengolahan dan Pengawetan Pakan Ternak Berbasis Bahan Lokal sebagai Antisipas El Nino yang dilaksanakan di Kabupaten Sumba Timur mulai tanggal 24 -26 Mei 2023. Pemilihan judul pelatihan ini didasarkan pada kebutuhan masyarakat yang sebagian besar adalah peternak dan berpotensi terkena dampak langsung kejadian El Nino mengingat cuaca wilayah Timur Indonesia yang semakin meningkat dengan adanya kejadian El Nino yang berpengaruh pada ketersediaan pakan ternak.
Menghadirkan Widyaiswarayang kompeten dan sangat berpengalaman dibidangnya, Kegiatan Pelatihan yang dilaksanakan di Kabupaten Sumba Timur ini tidak saja dilaksanakan dengan penyampaian materi namun juga dilaksanakan praktik pengolahan pakan menggunakan bahan – bahan lokal secara langsung dilapangan sehingga peserta dapat langsung melakukan proses pengolahan pakan secara langsung dan dapat diadaptasi di lahan peternakannya masing – masing.
Kepala BBPP Kupang Yulia Asni Kurniawati saat membuka kegiatan pelatihan di Kabupaten Sumba Timur menyampaikan bahwa musim kemarau panjang menyebabkan ketersediaan pakan ternak menjadi terbatas sehingga tema pelatihan yang dilaksanakan adalah pengolahan dan pengawetan pakan untuk ternak ruminansia besar dengan memanfaatkan teknologi sederhana yang mudah diaplikasikan oleh petani seperti fermentasi, amoniasi, silase dan bentuk pengawetan pakan lainnya.
Hadir pula dalam pembukaan Kegiatan Pelatihan, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur drh Yohanes Praing. Dalam sambutannya Beliau menyampaikan bahwa ternak sudah menjadi budaya bagi masyarakat Sumba Timur sehingga pembangunan di Kabupaten Sumba Timur harus dimulai dari pembangunan sektor Peternakan terlebih dahulu. Melalui pelaksanaan pelatihan ini beliau harapkan mampu membuka wawasan dan pengetahuan baru untuk menerapkan teknologi terutama pengolahan pakan di masyarakat yang masih beternak secara tradisional.