HARGA BERAS BERANGSUR TURUN

By : Fransiskus Mbapa

El Nino berdampak pada kenaikan harga bahan kebutuhan pokok (sembako) terutama harga beras yang hampir-hampir tidak terjangkau oleh kebanyakan konsumen terutama petani dengan tingkat penghasilan yang rendah. Dari hasil pantauan harga beras yang ada di pasaran pada beberapa bulan yang lalu untuk harga beras premium sampai menembus angka Rp 20.000 per kg. Sementara harga beras terendah dengan kualitas yang paling bawah berkisar antara 13 sampai 14 ribu per kg.

Fenomena di atas merupakan hal yang sangat menekan daya beli masyarakat  dan berdampak pada kekurangan pangan terutama beras sebagai bahan kebutuhan pokok yang mau tidak mau harus dipenuhi. Akibat dari melonjaknya harga beras, maka harga komoditas lain juga mengalami peningkatan, misalnya komoditas sayuran, aneka komoditas palawija yang ada di pasaran. 

Namun hasil pantauan kami kemarin di pasar, harga beras sudah berangsur turun. Beras premium yang sebelumnya menembus harga 20.000 per kg sekarang turun menjadi 13.000 sampai 14.500 per kg. Hal ini sangat menyejukan bagi pelaku pasar terutama konsumen yang membutuhkan bahan pokok beras sebagai bahan konsumsi setiap hari. Keadaan ini tidak terlepas dari peran saluran pemasaran yang menyalurkan beras dari produsen sampai kepada konsumen. 

Hal di atas juga merupakan dampak dari panen raya yang ada di Nusa Tenggara Timur. Sehingga pada panen raya ini terjadi lonjakan produksi padi sehingga berdampak pada harga beras yang menurun. Fenomena ini merupakan hukum alam pemasaran dimana terjadi penawaran yang tinggi sementara permintaan tetap saja. Dalam hukum ekonomi apabila penawaran meningkat maka harga pasti akan menurun sementara sebaliknya apabila permintaan meningkat  sementara penawaran kurang, maka harga   pasti meningkat. 

Perlu diketahui juga bahwa saluran pemasaran yang terjadi juga turut mempengaruhi harga komoditas beras. Dari  hasil pantauan, ternyata banyak supplier yang menyuplai beras dari luar NTT, salah satunya dari Provinsi Sulawesi Selatan. Kebanyakan beras premium yang tersedia di pasaran juga merupakan salah satu komoditas beras yang disuplai dari Sulawesi selatan, atau lebih dikenal dengan beras Sulawesi.

Keberadaan supplier memang sangat berpengaruh pada harga komoditas yang ada di pasaran. Peran dari para supplier atau dikenal dengan pedagang, baik pedagang lokal maupun pedagang antar pulau sangat membantu dalam menormalkan harga pasar. Mengapa demikian ?? karena disini akan terjadi persaingan pasar, khususnya persaingan harga dengan maksud untuk meraih keuntungan pemasaran dengan menggaet banyak pembeli. Salah satu hal yang membuat pembeli bersemangat untuk membeli adalah ketika harga komoditas yang akan dibeli memiliki harga yang terjangkau.

Walaupun tujuan utamanya adalah ingin menggaet banyak pembeli dengan menjual produk yang harganya terjangkau, namun para supplier juga tentu tetap memperhatikan tingkat keuntungan yang bakal diterima. Karena keuntungan itulah yang merupakan balas jasa pemasaran oleh karena supplier tersebut berperan dalam pemasaran suatu komoditas.  Saluran pemasaran yang terbentuk hendaklah memberikan tingkat keuntungan atau margin pemasaran yang adil di antara semua pelaku pasar pada setiap segmen pasar. 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Beras Premium. Rp 15.480 · 0.00% - Rp 0 ; Beras Medium. Rp 13.530 · 0.15% - Rp 20 ; Kedelai Biji Kering (Impor). Rp 12.000 · -0.50% - Rp -60 ; Bawang Merah. Rp 36.130 ...https//badan pangan.go.id

Harga Eceran · ‎Harga Produsen · ‎Harga Grosir · ‎FAQ

 

Trend Pemasaran Beras Indonesia, https//www.jurnal pangan .com.artikel

by S Sutrisno · 2007 — Hasil survey menunjukkan bahwa fungsi promosi dan advertising dalam memasarkan produk amatlah penting serta harus sesuai dengan target pasar dan saluran

Dipublikasi Pada : 01-08-2024