Sumber : pertanianku.com
Ikan jurung merupakan ikan air tawar berpotensial. Nilai ekonomi ikan ini terbilang cukup tinggi di pasar dalam negeri dan di luar negeri. Rumah makan di kawasan Sumatera sering menyajikan ikan ini sebagai menu makan siang.
Selain bernilai ekonomi tinggi, ikan jurung juga sudah mulai langka. Ikan jurung telah menjadi salah satu ciri khas Aceh. Ikan ini sering dijual dalam kondisi segar dan sudah disalau atau diasapkan. Harga ikan segar cenderung bervariasi bergantung pada ukuran ikan.
Masyarakat setempat biasanya mencari ikan dengan mengggunakan pancing, jala, dan memasang jaring. Selain itu, masyarakat secara berkelompok juga kerap menginap di hutan selama satu minggu untuk mencari ikan air tawar ini saat menjelang hari raya atau Maulid Nabi Muhammmad Saw. Dari pencarian tersebut, satu kelompok dapat menghasilkan 25—30 kg ikan yang akan dijual dan dibagikan.
Ikan air tawar ini sering dijumpai di kawasan Sungai Batangtoru. Ikan jurung menghuni kawasan hulu air yang deras, jernih, dasar peraiaran berbatu, suhu air rendah, kandungan oksigen tinggi, dan dikelilingi hutan.
Pada habitat aslinya, ikan jurung terkenal sangat agresif saat memangsa dan menghindari ancaman. Itu sebabnya ikan ini sering menjadi ikan favorit para pemancing. Ikan yang terjebak pada jerat biasanya akan memberontak sekuat tenaga untuk kabur.
Ikan aktif pada malam hari, sedangkan pada siang hari lebih memilih sembunyi di balik bebatuan atau gua.
Selain menjadi primadona masyarakat di Aceh, ikan jurung juga menjadi primadona bagi masyarakat Batak.
Dahulu, ikan ini sering digunakan untuk acara-acara adat dan hanya disajikan untuk raja-raja Batak. Oleh karena itu, ikan jurung juga dikenal sebagai ikan batak di kalangan masyarakat Sumatera Utara.
Secara morfologi, ikan jurung memiliki ciri-ciri berupa cuping dengan ukuran sedang pada bagian bibir bawah yang tidak mencapai sudut mulut dan jari-jari sirip punggung yang mengeras. Tubuh ikan air tawar ini berbentuk pipih memanjang dengan warna tubuh yang keperakan pada ikan muda. Warna pada tubuh ikan tersebut secara berangsur-angsur akan berubah menjadi kuning kehijauan.
Bentuk tubuh ikan betina lebih gembung, sedangkan ikan jantan langsing. Tubuh ikan jantan lebih gelap dibanding ikan betina.