Jangan Anggap Remeh Social Distancing

Sumber: Kompas.com Penulis Mahardini Nur Afifah

Pemerintah Indonesia telah mengumumkan pandemi virus corona sebagai bencana nasional. Sejumlah wilayah telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk penanganan virus ini. Hingga Senin (16/3/2020). ada 134 kasus positif Covid-19. penyakit yang disebabkan virus corona. di Indonesia.

Merespons perkembangan penyebaran virusnya. sejumlah pemerintah daerah mengambil kebijakan untuk meliburkan aktivitas persekolahan selama 14 hari. Perusahaan-perusahaan juga diimbau untuk meminta karyawannya bekerja dari rumah. Tujuannya. untuk menekan laju penularan virus corona dengan mengurangi kontak di tengah kerumunan atau komunitas yang lebih besar.

Kemudian. muncul istilah ?social distancing atau jarak sosial. Muncul pula trending tanda pagar alias tagar #DiRumahAjaDulu sebagai seruan untuk berdiam diri di rumah. Baca juga: Social Distancing Disebut Bisa Tekan Penularan Corona. Bagaimana Praktiknya? Seberapa besar pengaruh social distancing untuk menahan laju penularan virus corona? Sosial distancing Social distancing disebut sebagai langkah yang tepat di tengah virus yang sudah terdeteksi di beberapa kota di Indonesia.

Tak hanya di Indonesia. kampanye social distancing juga dilakukan di banyak negara setelah pandemi global virus corona. Masyarakat diminta mengambil jarak. Lebih banyak berdiam di rumah. menghindari kerumunan. dan diimbau berjarak 2 meter jika bertatap muka atau berada dalam satu lokasi.

Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kementerian Kesehatan Busroni mengatakan. dampak social distancing sangat besar untuk mencegah. menahan. atau memperlambat penularan lebih banyak virus.

"Namun. tidak ada maknanya jika menggunakan masa libur untuk berlibur ke luar. sama dengan memindahkan kontak dengan orang lain. Social distancing harus dipatuhi dan dilaksanakan dengan menahan diri di rumah. tidak melakukan kontak dengan orang lain." kata Busroni. saat dihubungi Kompas.com. Senin (16/3/2020).

Ia menekankan. ?social distance atau ?social distancing juga merupakan upaya untuk melindungi orang yang sakit dan sehat. Baca juga: Praktik Unik Social Distancing di Dunia. dari Bioskop hingga Jalanan Bagi mereka yang sehat dan terpaksa ke luar rumah. Busroni menyarankan agar tetap memperhatikan jarak komunikasi aman. yaitu 1.8 meter hingga 2 meter. "Kalau tidak perlu menggunakan transportasi umm. tidak usah. karena sumber bertemunya orang." kata Busroni.

Ahli virus Mohammad Indro Cahyono juga berpandangan sama. Menurut dia. seruan social distancing adalah langkah yang tepat karena mudahnya penyebaran virus corona. ?"Menurut saya langkah yang diambil pemerintah sudah tepat dan saya mendukung langkah ini." ujar Indro. saat dihubungi secara terpisah. Senin siang. Ia mengatakan. social distancing masuk akal diterapkan di wilayah yang virusnya sudah tersebar.

"Untuk mengurangi paparan virus ke manusia yang belum terpapar. agar tidak ketularan dan menaikkan antibodi atau memberikan kesempatan penyembuhan untuk yang sudah terpapar dengan membatasi diri di dalam rumah." papar Indro.

Jika social distancing ini dipatuhi. orang-orang yang belum terpapar virus dapat terjaga. Sementara. yang telanjur sudah terpapar tidak akan menularkan kepada orang lain. "Sebaiknya di rumah saja dulu. tidak berkumpul di tempat umum untuk meminimalkan sebaran virus tersebut." kata Indro.

Rentang waktu penghentian aktivitas sekolah atau imbauan bekerja dari rumah selama 14 hari bukan tanpa alasan.

Busroni menjelaskan. waktu 14 hari atau dua pekan adalah hitungan dua kali masa inkubasi virus. "Jadi. sejak inkubasi virus. yaitu 5-7 hari. untuk lebih meyakinkan dikali dua periode menjadi 14 hari. Agar ada jaminan biar akurat dari kondisi pasien." kata Busroni. Pada masa-masa ini. masyarakat dianjurkan untuk tetap berada di rumah dan membatasi pergi ke luar rumah kecuali untuk urusan mendesak. Sementara itu. Indro mengatakan. saat tubuh terpapar virus. maka antibodi akan dikeluarkan 7 hari pasca-infeksi virus dan maksimal akan dikeluarkan 14 hari pasca-paparan. "Di hari ke-14. sebagian besar virus akan habis dinetralkan oleh antibodi dari dalam tubuh." kata Indro.

Panduan Social Distancing untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Seruan social distancing kini digaungkan berbagai pihak untuk mencegah penularan virus corona penyebab Covid-19. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS. social distancing adalah menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang lain dan menghindari kerumunan untuk mencegah penularan penyakit.

Kendati sama-sama mencegah penularan penyakit seperti Covid-19. social distancing berbeda dari karantina mandiri atau isolasi mandiri. Baca juga: 4 Salah Kaprah yang Bikin Wabah Virus Corona Kian Merebak Melansir Time. konsep karantina atau isolasi mandiri lebih menitikberatkan pada membatasi pergerakan seseorang yang rentan menularkan atau tertular penyakit.

Sementara itu. social distancing tidak membatasi ruang gerak. Tapi. lebih menekankan praktik berperilaku untuk menjaga jarak minimal dua meter untuk mencegah penularan penyakit. Bekerja dari rumah. belajar di rumah. atau melakukan conference call. membatalkan acara yang melibatkan kerumuman merupakan praktik untuk memudahkan social distancing secara massal.


Mengapa social distancing penting? Menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang sekitar ini langkah penting untuk menanggulangi wabah penyakit menular seperti infeksi virus corona. Menurut laman resmi Health.gov.au. social distancing dapat memperlambat penularan penyakit seperti Covid-19. Infeksi virus corona jenis baru SARS-CoV-2 rentan menyebar dari orang ke orang lewat kontak langsung dari jarak dekat dengan penderita yang terinfeksi virus corona.

Beberapa penderita yang dinyatakan positif Covid-19 terkadang juga tak langsung menunjukkan gejala terinfeksi virus corona seperti demam. batuk. dan sesak napas.


Selain itu. cipratan cairan pernapasan seperti batuk atau bersin (droplet) dari pemilik virus corona. dapat menempel di permukaan benda sekitar seperti gagang pintu. meja. tombol lift.

Saat seseorang tanpa sengaja menyentuh benda yang terkontaminasi virus corona tersebut. dia bisa tertular atau menularkannya pada orang sekitarnya. Intinya. semakin banyak ruang gerak Anda dan orang lain. penyebaran virus rentan meluas.

Untuk mengantisipasi agar wabah Covid-19 tak semakin meluas.

berikut ini beberapa panduan social distancing yang bisa dipraktikkan di rumah atau luar rumah: Social distancing di rumah Untuk mencegah penyebaran penyakit di rumah. terapkan: Jaga kebersihan. terutama tangan dengan rajin mencuci tangan pakai sabun Saat batuk atau bersin. tutup dengan tisu atau siku bagian dalam. lalu cuci tangan pakai sabun Hindari salaman Bersihkan permukaan meja. gagang pintu. dan tempat yang kerap disentuh dengan cairan pembasmi kuman Tingkatkan sirkulasi udara dengan membuka jendela rumah Belanja secara berkala. gunakan jasa layanan pesan-antar. atau jasa belanja online Keluar rumah saat mendesak dan pertimbangkan dengan bijak untuk traveling Jika ada anggota keluarga yang sakit dan orang lansia. tidurnya sebaiknya dipisah. Gunakan masker bagi orang sakit dan yang merawat agar tidak menularkan penyakit

?Bekerja di rumah jika memungkinkan Tidak masuk kerja saat sakit Atur jarak dua meter dari sekitar Tidak berjabat tangan atau salaman Rapat dengan video call atau gunakan telepon Jika mendesak. lakukan pertemuan yang melibatan orang banyak di udara terbuka Kampanyekan rajin cuci tangan dengan benar. etika batuk dan bersin. sediakan pembersih tangan untuk semuanya Sebisa mungkin makan siang di luar ruangan atau udara terbuka Bersihkan permukaan benda yang kerap diakses dengan cairan disinfektan secara berkala setiap hari Pertimbangkan untuk membuka jendela dan memperbaiki sirkulasi udara apabila menggunakan AC Batasi berbagi makanan massal. pastikan kebersihan dan kesehatan makanan di tempat kerja Mempertimbangkan kembali perjalanan bisnis Terapkan kebijakan yang ketat untuk menjaga kebersihan sampai ke kantin

Social distancing di sekolah Untuk mencegah penyebaran penyakit di sekolah. terapkan:

Tidak masuk sekolah saat sakit Atur jarak dua meter dari sekitar Bersihkan tangan saat masuk ke ruang kelas. setelah dari kamar mandi. dan sebelum makan Tunda kegiatan sekolah yang berpotensi mengumpulkan banyak orang di satu tempat Bersihkan permukaan meja. gagang pintu. dan benda yang kerap disentuh banyak orang dengan disinfektan secara berkala setiap hari Hindati segala sesuatu yang berpotensi menciptakan antrean. ganti strategi dengan bergantian atau bergiliran Belajar di luar ruangan jika memungkinkan Buka jendela atau atur sikulasi udara yang baik jika dalam ruangan ber-AC Terapkan kebijakan kebersihan yang ketat. terutama di kantin dan staf sekolah

Terapkan: Jaga jarak minimal dua meter dari orang sekitar Bersihkan tangan dengan sabun atau cairan pembersih tangan berbasis alkohol minimal 60 persen saat masuk atau meninggalkan suatu tempat Utamakan pembayaran dengan kartu atau pembayaran nontunai ketimbang uang tunai Lakukan perjalanan di waktu yang senggang (bisa berangkat lebih pagi atau pulang lebih malam). bukan jam utama. untuk mengantisipasi kerumunan Hindari keramaian atau tempat berkumpulnya banyak orang kecuali dalam kondisi terdesak Pekerja angkutan umum atau pengemudi taksi perlu membuka jendela jika memungkinkan. dan bersihkan kendaraan umum dengan cairan disinfektan secara berkala.?

Dipublikasi Pada : 23-03-2020