By : Fransiskus Mbapa
Terharu sekali ketika menemui Nikson secara tiba-tiba di lokasi pasar Oesapa. Mula-mula ragu, mumpung waktu sudah terlalu lama kalau dikenang kembali dengan pertemuan pertama di BBPP Kupang semenjak tahun 2010an ketika dia sebagai petani sayuran datang mengikuti pelatihan . akhirnya aku berani menegurnya, ternyata benar dia adalah Nikson, dia pun langsung mengatakan ini Pak Frans ko? Wauuwww.....luar biasa senangnya bisa jumpa sama alumni yang sudah belasan tahun tidak ketemu.
Pada saat saya menjumpainya dia sedang menjual sirih pinang yang dibawahnya dari kampungnya sendiri yaitu dari Kuanfatu, salah satu Desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Saya coba bertanya lebih jauh mengenai kesibukkan yang sedang digelutinya saat ini, ternyata memang dari dulu dia sudah menjual sirih pinang, karena memang orang tuanya mempunyai kebun sirih pinang sendiri, atau biasa disebut mamar dalam bahasa setempat. Di kamar itulah terdapat sejumlah pohon sirih buah dan pohon- pohon pinang yang sering dipetik oleh Nikson untuk dijual.
Ternyata dengan berbisnis sirih pinang juga cukup mendapatkan penerimaan yang tidak sedikit. Apalagi kalau sirih pinang tersebut adalah milik sendiri yang dipetik dari kebun sendiri. Menurut Nikson sistem penjualan sirih pinang dapat dilakukan secara eceran maupun borongan. Secara eceran seperti yang dilakukan oleh Nikson sendiri yang berjualan di lokasi pasar Oesapa. Memang kalau dilihat dari jumlah penerimaan, menjual secara eceran lebih menguntungkan hanya dari aspek waktunya terlalu lama. Sedangkan kalau sistem borongan, sirih pinang diborong oleh pemborong atau pengumpul yang selanjutnya akan dilakukan penjualan secara eceran.
Terlepas dari sistem penjualan yang dilakukan, disini hanya mau dilihat bahwa berbisnis sirih pinang merupakan salah satu terobosan yang bisa dicapai oleh siapapun yang bergelut dalam bidang usaha. Berbisnis sirih pinang adalah bisnis yang legal apalagi untuk masyarakat NTT yang sangat kental dengan budaya sirih pinang. Berangkat dari kenyataan ini maka usaha sirih pinang baik di kamar maupun di pekarangan atau lahan sangat menjanjikan, asal dilakukan dengan tekun dan serius, niscaya pasti mendapat hasilnya.
Hasil yang diperoleh tersebut baik berupa produksi sirih pinang maupun harga sirih pinang dilihat dari aspek pemasaran. Usaha sirih pinang memang tidak banyak dilakukan para pelaku usaha. Kebanyakan para pelaku usaha masih fokus dengan usaha utama di bidang pertanian seperti sayuran, tanaman pangan, maupun ternak. Namun tidak ada salahnya kalau ada potensi yang layak dikembangkan dan secara ekonomis menguntungkan mengapa tidak dilakukan sebagai salah satu kegiatan usaha tambahan selain usaha pokok di bidang pertanian pada umumnya.
Dilihat dari aspek produksi maka jumlah produksi semakin tinggi menentukan nilai produksi yang tinggi pula apabila dihubungkan dengan harga komoditas tersebut. Dua spek ini memegang peran penting dalam dunia usaha. Keterpaduan antara produksi dan harga pasar sangat menentukan tingkat keuntungan yang bakal diperoleh.
Produksi yang tinggi apabila tidak dibarengi dengan harga yang sepadan maka akan mengurangi jumlah penerimaan. Sebaliknya walaupun jumlah produksinya rendah atau kurang, dengan harga yang tidak sepadan juga akan mengurangi penerimaan. Konsep ekonomi apabila produksi tinggi dan dipasarkan dengan harga yang tinggi pula maka akan meningkatkan penerimaan yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan petani akan semakin meningkatkan kesejahteraan petani. Inilah harapan kita semua agar petani semakin sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Manfaat konsumsi sirih pinang pada masa prasejarah.11 Dec 2019 — Mengkonsumsi sirih pinang adalah kebiasaan masyarakat umum setelah merokok dan minum kopi. Kebiasaan ini sudah berlangsung sejak lama di Asia .https//unair.ac.id manfaat konsumsi sirih pinang..
Buah Pinang Jadi Usaha Yang menggiurkan. 27 Sept 2022 — Selain itu, biji pinang dapat digunakan sebagai campuran orang makan sirih, bahan pewarna merah alami, serta bahan penyamak. Berikut .https//mediacenter.serdangberdagailab.go.id