Sumber : sinauternak.com
Karakteristik ikan lele sepertinya bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita semua, siapa yang tidak tahu ikan lele?
Ikan berwarna hitam yang sering kita olah menjadi pecel lele ini tentu sudah diketahui masyarakat luas. Rasanya juga enak jika dikonsumsi.
Ikan lele juga mudah ditemukan di pasaran, serta harganya terjangkau. Dari keunggulan-keunggulan tersebut, ikan lele sering dibudidayakan oleh masyarakat.
Jika Anda penasaran lebih jauh tentang ciri-ciri ikan lele, maka silakan lihat pembahasan berikut ini.
Kondisi Fisik Ikan Lele
Ikan lele dengan nama latin Clarias sp, memiliki ciri-ciri fisik tubuh yang licin, bentuknya memanjang, tidak memiliki sisik, sera sirip punggu dan sirip anus juga berbentuk memanjang,
Sirip dan ekor lele terkadang menyatu hingga membuatnya tampak seperti sikat yang pendek.
Kepala ikan lele keras keras karena terdapat tulang belakang pada bagian atasnya. Lele juga memiliki sungut peraba atau disebut sebagai barbels.
Barbels ini akan sangat berguna untuk bergerak di air yang gelap.
Mata ikan lele kecil, mulutnya lebar, terletak pada ujung moncongnya. Alat pernapasan yang dimiliki ikan lele merupakan modifikasi dari busur insang, dan pada sirip-sirip dadanya terdapat patil berupa duri-duri tajam.
Modifikasi “busur insang” pada tubuh lele membuatnya lele memiliki empat pasang sungut yang berfungsi sebagai alat pendeteksi untuk menemukan sumber makanan dalam gelap sekalipun.
Mengunakan busur insang ini, juga sebagai alat proteksi lele untuk melindungi diri dari serangan bahaya, sebab lele termasuk ikan nocturnal, yaitu aktif di malam hari.
1. Tempat hidup lele
Ikan lele biasanya hidup di air tawar, seperti empang, rawa-rawa, sungai, tambak, dan daerah berlumpur.
2. Kumis Lele
Salah satu ciri khas ikan lele, yaitu memiliki kumis atau misai. Kumis ini tumuh pada area dekat mulut bagian depan bibir yang sungsinya sebagai alat peraba.
Fungsi dari kumis tersebut adalah untuk menemukan makanan di tempat yang gelap.
3. Kepala Lele
Kepala lele sangat keras seperti batok kelapa. Bahkan ketika perut lele dibelah, kepalanya masih bisa menggeliat.
Salah satu cara untuk membuat lele diam dengan cepat adalah dengan memukul bagian kepala terlebih dahulu dengan kekuatan yang besar.
4. Sirip Lele
Lele memiliki sirip di beberapa bagian tubuhnya, dari yang teratas ada di punggung lele, dan warnanya tidak beda jauh dengan badannya sehingga jadi menyaru.
Dua sirip lele terdapat di bagian belakang, berfungsi untuk memudahkan ikan lele berenang, serta memudahkan lele bergerak dalam air. Sirip iini terdapat di bagian ekor.
5. Patil
Patil lele sangatlah tajam, termasuk salah satu ciri khas juga dari lele. Patil ini berada pada area sekitar sirip lele.
Fungsinya patil lele adalah untuk melindungi diri. Hati-hati jika terkena patil ini karena sangat tajam, sheingga Anda harus menggunakan teknik.
Ikan lele akan menggunakan patilnya saat merasa dalam kondisi terancam sebagai upaya melindungi diri.
6. Ikan Ovipar
Ikan lele termasuk ikan ovipar, artinya berkembang biak dengan cara bertelur, lalu menghasilkan bibit-bibit ikan lele yang banyak.
Sekali bertelur, lele dapat menghasilkan sebanyak 2.000 sampai 21.000 butir telur. Merka akan bertelur pada area dengan suhu hangat.
Biasanya telur-telur akan disimpan induknya pada batang kayu yang sudah disediakan atau tempat yang agak bersembunyi.
Telur-telur akan menetas dalam waktu 6 – 10 hari, tergantung pada suhu air. Ikan lele jantan akan menjaga telur-telur tersebut hingga menetas dan bayi lele berusia satu minggu.
7. Habitat
Ikan lele yang habitat hidup aslinya berasal dari rawa-rawa, lumpur, serta perairan dengan kelembaban tinggi membuat ikan lele mudah dibudidaya.
Sebagai ikan air tawar, maka ikan lele mudah dibudidayakan jika dipelihara dalam air yang diam. Banyak dipilih masyarakat untuk dibudidayakan.
Karakteristik Ikan Lele
1. Perilaku Ikan Lele
Ikan lele memiliki sifat yang aktif di malam hari atau disebut juga sebagai hewan nokturnal.
Perilaku ini membuat ikan lele mencari tempat-tempat gelap untuk beristirahat di siang hari. Lele juga tidak banyak bergerak di siang hari.
Para peternak lele memilih untuk melakukan rekayasa dengan meciptakan lingkungan perairan yang lebih gelap menggunakan wadah gelap yang dapat meningkatkan kekeruhan air.
Tingkat kekeruhan air ini dapat mempengaruhi karena adanya kandungan fitoplankton yang padat dan membuat ikan melakukan pemijahannya secara alami.
Pemijahan merupakan proses pengeluaran sel telur dan sperma yang diikuti dengan perkawinan.
2. Jenis Pakan
Ikan lele merupakan botton feeder atau kemampuan untuk makan di dasar perairan. Hal ini membuat para peternak perlu mengenggelamkan pakan agar mencapai dasar perairan.
Seiring berkembangnya zaman, pemberian makan pada ikan lele bisa berubah juga. Ikan lele yang lahir di area pengembangan, maka akan berbeda dengan lele yang lahir di habitat aslinya.
Ikan lele yang lahir di area pengembangan, akan menjadi jenis ikan lele omnivore, memakan apapun yang ada di lingkungannya.
Biasanya makanan yang dimakan lele adalah pellet dengan protein tinggi sebanyak 70% dan daging-daingan juga sering diberikan oleh para peternak.
Ikan lele yang sering diberi daging-dagingan akan memiliki lele yang cenderung kanibal, saat benar-benar sudah tidak ada makanan di lingkungan sekitarnya.
3. Waktu Pengembangbiakkan
Ikan lele biasa melakukan pemijahan atau melepaskan telur dan sperma untuk pembuahan pada saat hujan turun.
Hujan diangap ikan lele mampu memberikan feromon, atau sesuatu yang mampu merangsang, yaitu bau tanah.
Ikan lele manjadi terangsang untuk melakukan aktivitas seksual pada saat mencium bau tanah tersebut. Saat hujan datang, akan terjadi perkawinan pada ikan lele yang sudah matang gonad.
4. Dilihat dari Fungsinya
Salah satu karakter ikan lele yang memiliki rasa daging enak jika dimakan, sehingga digunakan manusia sebagai sumber asupan.
Banyak sekali jenis ikan lele yang dapat dikonsumsi, asalkan kita tahu jika ikan lele tersebut berasal dari tempat bersih.
Seperti memastikan tempat pemeliharaan ikan lele yang bersih, bukan berasal dari alam liat yang kotor.
Lele juga menjadi unik karena membersihkan lingkungannya yang kotor. Para petani pun menggunakan ikan lele untuk membasmi hama di sawah mereka.
Ikan lele juga dipelihara di area tempat jentik-jentik nyamuk.
Sebagai bisnis, ikan lele seringkali dijual kepada restoran atau tempat makan pecel lele.