Sumber: Pertanianku.Com
Pembentuk flok pada budidaya bioflok?dipengaruhi oleh beberapa faktor sekaligus. Faktor yang paling penting adalah menjaga kualitas air agar selalu pas atau sesuai. Beberapa parameter yang perlu Anda perhatikan sebagai berikut.
Suhu
Pengaruh suhu ini erat kaitannya dengan proses metabolisme ikan dan mikroorganisme. Jika suhu lingkungan semakin tinggi. proses metabolisme akan semakin cepat. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap akumulasi sisa hasil metabolisme. baik metabolisme ikan maupun bahan organik.
Derajat keasaman atau pH
Derajat keasaman atau pH memiliki pengaruh terhadap kestabilan amonia. Nilai pH yang sedang atau berkisar antara 6?8. amonia akan stabil dan dapat didegradasi oleh mikroorganisme. Akibatnya. flok akan terbentuk dengan baik.
Aerasi dan pengadukan
Oksigen terlarut sangat diperlukan dalam proses bioflok. Ada dua fungsi oksigen. yaitu untuk melarutkan bahan organik yang terkandung dalam air dan oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk mengurai bahan organik dalam kondisi anaerob.
Kondisi oksigen terlarut ini optimal pada 4?5 ppm. Jika nilainya lebih rendah. akan ada dominasi bakteri anaerob. Pengadukan juga harus dilakukan dengan sempurna agar tidak tercipta titik mati. Dengan demikian. bioflok bisa dimanfaatkan dan tidak jatuh mengendap.
Karbondioksida
Beberapa bakteri gram negatif nonpatogen memerlukan karbondioksida untuk pembentukan sel. Bakteri tersebut umumnya tidak mampu mengambil sumber karbon dari karbondioksida. protein. atau lemak. Pemberian dolomit atau kapur CaCO3 bisa membantu memberikan gas karbondioksida di dalam media air.
Rasio karbon dan nitrogen
Rasio yang sesuai akan membantu mekanisme kerja bakteri. Bakteri memperoleh makanan melalui substrat karbon dan nitrogen hingga bakteri bisa bekerja optimal. Bakteri ini akan mengubah N-anorganik yang bersifat racun menjadi N-anorganik yang tidak bersifat racun.
Rasio nitrogen dan fosfor
Distribusi blue green algae?(BGA) dan dinoflagellata?ditentukan oleh kandungan nitrogen terhadap fosfor. Dominasi plakton BGA ini akan terlihat berwarna hijau muda dan sangat bercahaya. Dominasi ini berarti tidak baik karena BGA bersifat toksik dan bisa meracuni ikan dalam kolam.
Prinsip kerja bioflok?harus Anda pahami terlebih dahulu sebelum menerapkannya di budidaya ikan milik Anda. Prinsip ini sebenarnya sederhana. yakni dengan memberikan kebutuhan pakan ikan lele sesuai porsinya menggunakan sekumpulan organisme.
Ikan lele merupakan ikan karnivora. Ia membutuhkan protein dalam jumlah yang besar untuk tumbuh kembangnya. Kadar protein dari pakan yang diberikan pun tidak seutuhnya diserap. Hanya sekitar 20?30 persen pakan ikan lele yang diserap menjadi daging. Selebihnya. terbuang dalam bentuk urine dan feses.
Prinsip kerja bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang mengandung karbon. hidrogen. oksigen. dan nitrogen menjadi massa lumpur atau sludge. Cara ini didapatkan dengan menggunakan bakteri pembentuk flok yang memiliki sifat?biopolymer polihidroksil alkanoat sebagai ikatan bioflok tersebut.
Latar belakang bioflok dilakukan karena kotoran yang dihasilkan lele bisa beracun bagi lele itu sendiri. Proses metabolisme lele menghasilkan amonia. Amonia tersebut akan membentuk total amonia nitrogen atau TAN.
Limbah ini bisa menurunkan kualitas air. bersifat toksik. dan hal terburuk bisa membunuh ikan. Amonia menjadi faktor pembatas kesuksesan budidaya ikan. Pengendalian amonia ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas budidaya.
Bioflok ditujukan memanipulasi aktivitas mikroba untuk mengontrol kualitas air. Mikroba tersebut diharapkan bisa mengubah amonium menjadi protein mikrobial yang mampu mengurangi residu sisa pakan.
Bioflok sendiri berasal dari kata?bios yang berarti kehidupan dan?floc yang berarti gumpalan. Gumpalan yang dimaksud berisi berbagai organisme mulai dari mikroba autotrof dan heterotrof. bakteri. fitoplankton. fungi. ciliata. nematoda. dan sebagainya.
Limbah nitrogen yang berbahaya diubah menjadi protein bakteri yang bisa dimanfaatkan oleh ikan. Ikan pun akan mendapat protein ganda. yaitu berasal dari pakan dan mikroba. Protein mikroba ini sendiri sebenarnya merupakan protein daur ulang yang didapatkan dari sisa pakan.
Prinsip kerja bioflok memerlukan banyak air. Selain itu. sistem ini juga memerlukan aerasi dan pengadukan yang kuat untuk menjaga suspensi limbah organik agar bisa dicerna oleh bakteri. Bakteri heterotrof aerobik-lah yang akan menggunakan nitrogen. fosfor. dan nutrien lainnya.
Proses tersebut memperbaiki kualitas air. Limbah juga akan tersirkulasi kembali dan diperkaya dengan berbagai bakteri. Partikel flok yang menggumpal ini digumpalkan oleh polisakarida dari bakteri.
Bisa dibilang. prinsip kerja bioflok bisa disamakan dengan biofilter pada kolam biasa. Hal ini karena tidak ada filtrasi eksternal dan bahkan dibutuhkan sedikit atau tanpa pembuangan padatan dari kolam.