Sumber : pertanianku.com
Hibridisasi merupakan salah satu metode pemuliaan untuk mendapatkan strain baru yang mewarisi sifat genetik dan morfologis dari kedua induk untuk meningkatkan heterozigositas. Balai Budidaya Air Payau telah berhasil menyilangkan kerapu macan betina dengan kerapu kertang jantan. Hasil persilangan tersebut diberi nama ikan kerapu cantang yang memiliki pertumbuhan lebih baik dari kedua induknya.
Bentuk tubuh ikan kerapu cantang kompres agak membulat, kulitnya berwarna kecokelatan dengan 5 garis melintang, semua sirip berwarna dasar cokelat dengan bintik-bintik hitam.
Keunggulan pertama kerapu cantang terletak pada pertumbuhannya yang cepat. Pertumbuhan benih dari ukuran 1–3 inci mencapai 100 gram berlangsung selama 20 hari. Adapun untuk pertumbuhan ikan pembesaran dari 100 sampai 1.000 gram membutuhkan waktu selama 5 bulan. Sementara itu, untuk mendapatkan berat 2–3 kg, ikan dipelihara selama 1 tahun.
Keunggulan selanjutnya dari kerapu cantang adalah tahan terhadap penyakit. Daya tahannya lebih bagus dibanding kerapu macan dan kertang. Ikan kerapu cantang juga lebih toleransi terhadap lingkungan yang kurang layak dan ruang terbatas. Kerapu dapat hidup pada rentang salinitas yang tinggi. Pertumbuhan optimum ikan kerapu hibrida ini pada salinitas 15–33 ppt dengan kepadatan tinggi.
BBAP Situbondo memulai kegiatan penyilangan dengan mengumpulkan induk kerapu macan dan kertang dari alam. Semua calon diseleksi terlebih dahulu berdasarkan morfologi, yakni sehat dan tidak cacat fisik. Proses penyilangan kerapu macan dan kertang dilakukan pada awal 2010.
Hibridisasi dilakukan dengan metode pembuahan buatan (artificial fertilization). Kelamin kedua induk diurut agar telur dan sperma keluar melalui saluran kelaminnya. Setelah itu, telur dan sperma dicampurkan secara merata di dalam wadah baskom. Derajat pembuahan dan derajat penetasan telur kerapu hibrida lebih dari 50 persen.
Bagian penting dari hibridisasi ini adalah pengambilan sperma pada induk kerapu kertang jantan. Sperma yang diambil tidak boleh sampai tercampur dengan air laut ataupun kotoran dari induk, pasalnya keduanya dapat menurunkan motilitas sperma sehingga tingkat pembuahan akan menurun.
Telur kerapu hibrida akan menetas setelah 20 jam pembuahan. Panjang larva kerapu hibrida sekitar 1,6–1,8 mm.