Keuntungan Menjaga Sanitasi Kebun Cabai

Sumber : pertanianku.com

Cabai termasuk komoditas pertanian yang dapat memengaruhi kondisi perekonomian di Indonesia. Itu sebabnya saat ini cabai termasuk dalam 11 komoditas yang diprioritaskan. Budidaya cabai memiliki banyak tantangan, apalagi ketika memasuki musim hujan di saat intensitas hujan semakin meningkat. Dari sekian banyak kunci sukses budidaya cabai, Anda benar-benar harus memperhatikan sanitasi kebun cabai.

Langkah apa saja yang harus Anda siapkan dan lakukan untuk mengendalikan keadaan menyeramkan itu? Simak ulasan berikut yang akan membahas jenis hama yang bisa menyerang tanaman cabai di musim hujan.

  1. Thrips

Hama ini berukuran sangat kecil dan lembut. Thrips muda berwarna kuning, sedangkan yang dewasa berwarna kecokelatan dengan kepala hitam yang biasa ditemui di dalam kelopak bunga tanaman cabai. Di musim hujan, thrips akan lebih resisten apabila penggunaan jenis insektisida tidak tepat.

Penyebabnya, yaitu kutu Thrips parvispinus. Tanaman cabai yang terserang hama ini menunjukkan gejala adanya bercak-bercak keperakan pada daun muda karena cairan daun dihisap dan daun tanaman keriting.

Cara pengendaliannya, hindari penanaman cabai dalam skala luas (lebih dari 3 hektare) pada satu hamparan secara bertahap dengan selisih waktu lebih dari dua minggu antarblok. Hal ini akan memindahkan serangan thrips terus menerus sehingga tanaman muda akan rusak parah.

Selain itu, Anda bisa menyemprotkan insektisida secara bergilir. Insektisida khusus untuk mengendalikan hama thrips misalnya Galil 300 SC (1ml/l).

  1. Ulat buah dan ulat daun

Pada penanaman cabai keriting saat musim hujan 1997/1998 di wilayah Bogor terjadi serangan hama ulat grayak. Hama ulat ini menyerang karena terlalu lama tanaman tidak disemprot insektisida. Hama ulat yang menyerang tanaman cabai ini adalah ulat Helicoverpa sp. dan Spodoptera sp.

Jika tanaman cabai terserang hama ulat, akan menunjukkan gejala seperti buah berlubang. Cabai-cabai ini tidak laku dijual. Daun-daun cabai juga rusak.

Pengendalian yang bisa Anda lakukan, yaitu dengan menyemprotkan insektisida Rimon Fast 1—2 ml/l atau Royalcyper 250 EC 1 ml/l untuk mengatasi serangan pada instar akhir. Untuk pengendalian pada serangan biasa, cukup menggunakan salah satu insektisida saja.

  1. Lalat buah

Hama ini menyerang tanaman cabai di musim hujan. Lalat betina menusuk buah cabai untuk meletakkan telurnya. Jenis lalat buah yang biasa menyerang, yaitu Bactrocera dorsalis.

Gejala yang ditimbulkan oleh hama ini, yaitu luka berupa tusukan pada tanaman cabai yang rontok. Bila buah dibelah, terlihat biji-biji berwarna hitam, daging buah cabai busuk, dan ada belatung dari lalat buah. Seminggu kemudian, belatung keluar dengan melentingkan diri dan masuk ke tanah untuk berubah menjadi pupa dan seterusnya menjadi lalat muda.

Cara mengendalikan hama tersebut, yaitu lakukanlah sanitasi lingkungan dengan membuang buah rontok. Kemudian pasang perangkap berupa sex pheromone dengan bahan aktif metil eugenol. Perangkap ini hanya akan berfungsi bagi lalat jantan karena aroma dari metil eugenol merupakan bau serangga betina pada saat birahi.

Dipublikasi Pada : 05-06-2024