Sumber : pertanianku.com
Ulat tentara (Spodoptera frugiperda) dapat menyebabkan gagal panen karena daun-daun tanaman dimakan oleh ulat. Larva sudah bisa menyerang tanaman sejak berumur sebulan. Ulat tentara berasal dari Amerika Serikat dan telah menjadi momok bagi petani di Indonesia.
Ngengat dewasa S. frugiperda akan mencari tanaman jagung untuk meletakkan telur, bahkan ngengat sudah mengintai tanaman jagung yang masih berumur kurang dari satu bulan. Setelah menetas, ulat-ulat akan memakan daun. Serangan ulat pada fase instar 3–6 dapat menyebabkan kerusakan berat. Selanjutnya, ulat akan menjadi pupa di dalam tanah.
Tingkat kerugian yang disebabkan oleh ulat tentara cukup besar karena dapat menyebabkan gagal panen. Untuk itu, para petani perlu melakukan tindakan preventif dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif emamektin benzoate 5 persen. Insektisida sebanyak 8 gram dilarutkan di dalam tangki berkapasitas 16 liter. Dosis untuk 1 hektare lahan adalah 225 gram insektisida. Insektisida pertama kali diberikan saat tanaman berumur 15–20 hari.
Insektisida berbahan aktif emamektin benzoate bersifat racun untuk lambung. Konsentrasi penyemprotan hanya 0,75 gram per liter air.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan insektisida Minecto Xtra 200/200SC yang berbentuk pekatan suspens berbahan aktif Siantraniliprol 200 gram/l dan Lufenuron 200 gram/l. Umumnya, petani jagung menggunakan volume semprot 200–300 liter per hektare sehingga konsentrasi yang disarankan adalah 0,5 mililiter per liter air.
Insektisida lainnya yang dapat digunakan ialah insektisida berbahan aktif Lufenuron yang dapat menghambat penetasan telur dan mencegah ulat melakukan pergantian kulit. Penggunaan insektisida berbahan aktif yang berbeda-beda cukup penting dilakukan untuk menghindari terjadinya resistensi.
Serangan ulat tentara juga dapat dicegah dengan perlakuan benih. Sebelum ditanam, benih direndam terlebih dahulu di dalam insektisida berbahan aktif Siantraniliprol 600 sebanyak 2,4 ml yang dilarutkan di dalam 10 ml. Setelah itu, larutan insektisida dimasukkan ke plastik, lalu masukkan 1 kg benih ke larutan tersebut dan tekan-tekan secara perlahan agar semua benih benar-benar terlapisi. Selanjutnya, benih dikeringkan selama 3–5 menit.